Anak adalah buah hati orang tua. Banyak pasangan di luar sana yang sangat ingin mempunyai anak, tapi belum mendapatkan kesempatan itu. Di sisi lain, banyak juga pasangan yang tega membuang bayi mereka hanya karena masalah kecil. Hal ini memang tidak sepantasnya dilakukan oleh orang tua karena mereka seharusnya ada untuk merawat dan mendidik anak-anak mereka dengan baik.
Kisah sedih dialami oleh seorang bayi yang baru berumur 11 hari. Sang ibu bernama Masni, bayi ini bernama Melati (bukan nama sebenarnya). Masni adalah seorang wanita berumur 32 tahun yang tinggal di Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung. Semenjak hamil tua, Masni memilih untuk tnggal bersama orang tuanya di Jorong Tanjung Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (25/11).
Hal ini dilakukannya bukan tanpa alasan. Permasalahan antara dirinya dan suaminya menjadi salah satu alasan utama kenapa dia pulang ke rumah orang tuanya. Masni merasa ditelantarkan karena sang suami sangat sibuk bekerja. Pekerjaan sang suami sebagai sopir travel memang menyita banyak waktunya.
Advertisement
Hingga pada saat hari kelahiran putrinya ini, sang suami ternyata harus bekerja dan tidak bisa menemani istrinya melahirkan. Ternyata Masni menyimpan kekecewaan yang besar kepada sang suami. Kekecewaan terpendam ini membuatnya berbuat nekat terhadap sang anak, Melati.
Suatu hari, Masni berpamitan kepada orang tuanya untuk membawa Melati pulang ke rumahnya. Saat itu Melati masih berusia 11 hari. Namun ternyata Masni tidak membawa Melati pulang melainkan dia ingin membuang bayi mungil tersebut di jalan. Melati ditinggalkan di sebuah salon.
Beruntung sang pemilik salon adalah seorang wanita yang baik lalu melaporkan hal ini ke polisi. Melati kecil hanya bisa menangis, tubuh mungilnya tidak berdaya bahkan pusatnya terluka karena tali pusatnya belum terlepas. Entah mengapa Masni tega berbuat hal seperti itu kepada buah hatinya. Melati saat ini sedang berada di kantor polisi menanti ibu yang melahirkannya utuk membawanya pulang. Ladies, apa pendapat Anda tentang hal ini? Pantaskah seorang ibu melakukan hal ini kepada anaknya?
(vem/sir)