Seperti yang kita ketahui bahwa Miss Universe 2013 telah usai pada kemarin malam di Moscow, Rusia. Perhelatan yang telah diadakan sejak tahun 1952 ini memang selalu menjadi incaran para awak media dan juga publik. Dan tanpa dipertanyakan lagi, Miss Universe merupakan salah satu ajang bergengsi yang dapat dibanggakan oleh setiap kontestan yang ikut andil di dalamnya.
Bagaimana tidak, dengan berhasil menjadi kontestan dalam pemilihan ratu sejagat ini sudah merupakan hal yang sangat membanggakan bagi mereka dan juga negara yang diwakilkan. Di sinilah para kontestan di beri tempat untuk adu kecantikan dan bakat sekaligus mengharumkan nama bangsa mereka. Oleh karenanya, proses pemilihan pada Miss Universe merupakan hasil mutlak yang sudah dirundingkan oleh beberapa juri profesional.
Miss Universe sendiri memiliki rangkaian dan tahap yang harus dilewati oleh setiap kontestan untuk mendapatkan penilaian dari dewan juri. Mulai dari gaun malam, sesi pemotretan, bikin, dan juga kostum nasional adalah beberapa tahap yang menjadi poin penting dalam penilaian para kontestan itu sendiri. Dan dalam hal ini kita akan menyorot lebih dekat mengenai bagaimana kostum nasional berlangsung dan menjadi incaran setiap kontestan dalam menyandang Best national Costume.
Advertisement
Dalam pemilihan kostum nasional, para kontestan diberi tempat leluasa untuk menyalurkan kreativitas mereka dalam menjunjung budaya dan karya bangsa mereka pada kostum tersebut. Hal inilah yang membuat para kontestan berlomba-lomba untuk merancang kostum terbaik mereka agar berhasil memikat para juri. Namun ladies, wakil dari Indonesia, yakni Whulandary telah melakukan upaya terbaiknya dalam sesi kostum nasional.
Namun sayangnya Whulan tak mampu mendapatkan gelar busana nasional terbaik karena sosok Miss Nicaragua yang mampu memikat para dewan juri. Padahal nih ladies, jika dilihat secara seksama, kostum nasional yang digunakan oleh Miss Nicaragua tak jauh berbeda dengan konsep kostum Whulandary. Terlebih lagi, untuk menggunakan kostum tersebut, Whulan membutuhkan waktu selama setengah jam lebih loh!
Lihat saja perpaduan dari bahan kostum antara kedua kontestan ini. Dengan menyajikan tema Reog Ponorogo, Whulan bahkan dengan suka cita mengangkat beban seberat 10 kilogram loh ladies. Dan dapat Anda saksikan sendiri kostum keduanya sama-sama memiliki bahan yang mayoritas terbuat dari bulu merak.
Kostum yang dibuat oleh tim Solo Batik Fashion dan didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta ini membutuhkan pengerjaan dalam waktu sebulan loh ladies. Tak hanya aplikasi kulit Harimau Gembong pada rok dan sepatu yang menjadi keistimewaannya, kostum itu juga memakai 99 bulu burung merak di bagian sayap dan dilengkapi dengan aplikasi bebatuan alam dan batik.
Lantas, mengapa Whulandary hanya menduduki peringkat keempat saja yah?
(vem/oem)