Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk sendiri tanpa pacar alias jomblo. Ada yang memilih yang terbaik, ada yang masih belum bisa move on dari mantan, ada yang sibuk kerja sampai lupa tentang pasangan hidup. Intinya.. jadi jomblo itu pilihan (dan belum ada yang nembak).
Namun pilihan menjadi jomblo ini seolah jadi bahan bagi orang lain untuk mengusik ketenangan hidup Anda. Yang merasa jomblo, apalagi dalam waktu yang cukup lama, pasti pernah ditanya seperti di bawah ini. Ada yang kesal, ada yang sudah kebal. Yang pasti, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling dibenci para jomblowati.
"Kenapa sih kamu jomblo terus?"
Advertisement
Kalau dijabarkan, ada banyak alasannya, seperti yang sudah kami tulis di atas. Bisa saja memang masih ingin sendiri, masih trauma karena hubungan sebelumnya, masih belum bisa move on, belum ada pria yang cocok, ingin fokus kerja atau lulus kuliah dulu dan sebagainya.
Kalau ditanya sekali mungkin masih oke, tapi kalau ditanya berkali-kali.. duh, seandainya ucapan bisa di-copy paste, pasti tidak akan capek menjawab pertanyaan klise tapi menyebalkan ini.
"Cepet pacaran trus nikah, kalau jomblo terus siapa yang ngurus kamu kalau sakit/sudah tua?"
Walau sekarang belum punya pasangan, bukan berarti ingin hidup sendirian selamanya. Tidak ada orang yang ingin sendirian di masa tuanya. Pertanyaan ini sepertinya sangat care, tapi juga sangat menusuk hati. Entah bagaimana menjawabnya. Biasanya wanita yang hatinya lemah akan memikirkan pertanyaan ini sambil menangis.
"Kamu... suka sama cowok kan?
Lama tidak pacaran bukan berarti membenci pria atau punya orientasi cinta dengan sesama wanita. Pertanyaan ini memang menyebalkan. Biasanya dijawab dengan ketus. Ya wajar sih..
"Mungkin kamu terlalu memilih.."
Boleh dong memilih yang terbaik. Beli sepatu saja memilihnya ribet sampai berhari-hari, apalagi memilih pacar yang berpotensi jadi pasangan hidup. Namun sepertinya pertanyaan ini bisa jadi pertimbangan, karena semakin panjang daftar "Pacar saya harus begini begitu" semakin kecil juga kesempatan memiliki pacar 'sempurna' itu.
"Kamu kapan pacaran? Teman-teman kamu udah banyak yang nikah.."
Bisa juga pertanyaan ini terasa lebih menusuk, "Kapan kamu nikah?". Kami mengerti bahwa wanita masa kini tidak menganggap menikah atau memiliki pasangan sebagai prioritas hidup. Tapi sebagian besar wanita masih menginginkan pernikahan sebagai salah satu pencapaian dalam hidupnya.
Walau begitu, pernikahan bukanlah lomba maraton yang harus ada urutannya. Jika sahabat atau saudara ada yang sudah menikah, berarti memang sudah waktunya mereka menikah dan mengambil keputusan itu. Bukan berarti juga Anda harus stres memikirkan pacar hanya karena 'kebelet' menikah dan takut dibilang perawan tua. Tua itu pasti, kapan Anda menikah, itu adalah pilihan.
Anda pernah mendapat pertanyaan di atas? Atau ada pertanyaan lain yang menyakitkan hati? Silakan tulis di kolom komentar ya ;)
(vem/yel)