Banyak orang yang berpikir bahwa kisah paling romantis adalah sejarah Romeo dan Juliet. Namun tahun 1998 lalu, para arkeolog di Korea Selatan menemukan sebuah makam yang berisi mumi. Diyakini mumi ini bernama Eung Tae Lee yang hidup di abad ke 16.
Pria ini sepertinya meninggal pada usia 30 tahun. Ia adalah bagian dari klan Goseong Yi. Dan yang membuat kematiannya begitu dramatis adalah kondisinya ketika ditemukan. Ia mendekap sebuah surat dengan isi yang menyentuh. Surat itu ditulis oleh jandanya yang sedang hamil.
Advertisement
Surat penuh kesedihan itu dialamatkan pada ayah dari anaknya yang belum lahir. Di sisi kepala mumi itu, arkeolog juga menemukan sebuah sandal yang terbuat dari anyaman rami dan rambut istrinya sendiri. Inilah isi surat yang hingga kini menjadi salah satu momen cinta paling bersejarah di dunia.
Untuk: Ayah WonJuni 1, 1586
Kau selalu bilang, "Sayang, mari hidup bersama hingga rambut kita menua dan meninggal di hari yang sama." Bagaimana bisa kau mati duluan tanpa aku? Siapa yang harus aku dan anak kita dengarkan, bagaimana kami akan hidup? Bagaimana kau bisa mendahuluiku?
Bagaimana kau memberikan hatimu padaku dan bagaimana aku memberikan hatiku padamu? Setiap kali kita berbaring bersama, kau selalu bilang, "Sayang, apakah orang lain saling membahagiakan dan mencintai satu sama lain seperti yang kita lakukan? Apakah mereka sama seperti kita?" Bagaimana bisa kau meninggalkan itu semua dan meninggalkan aku lebih dulu?
Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku hanya ingin bersamamu. Kumohon, bawalah aku ke tempat kau berada. Aku tak bisa melupakan perasaanku padamu di dunia ini dan pedihku tak ada batasnya. Ke mana aku harus memberikan hatiku sekarang dan bagaimana aku bisa hidup bersama anak kita sementara kami kehilanganmu?
Tolong baca surat ini dan datanglah ke mimpiku. Karena aku ingin mendengarmu dengan jelas dalam mimpiku, aku menulis surat ini dan memasukkannya. Bacalah dengan jelas dan bicaralah padaku.
Saat aku melahirkan anak ini, siapa yang harus dia panggil ayah? Adakah orang yang bisa memahami perasaanku. Tak ada tragedi sepedih ini di bawah langit.
Kini kau ada di dunia lain, dan tidak sepertiku yang ada di palung kesedihan terdalam. Rasa sakit dan sedih yang aku tuliskan ini tak ada habisnya. Tolong baca surat ini dan datanglah ke mimpiku, tunjukkan dirimu dengan jelas. Aku percaya aku bisa melihatmu di mimpiku. Ada banyak hal yang ingin aku katakan tapi aku sudahi sampai di sini.
Surat ini menunjukkan betapa istri Eung Tae Lee sangat kehilangan suaminya. Ditinggalkan orang yang sangat dicintai memang menjadi duka yang tak cukup diungkapkan dengan kata-kata dan air mata bagi mereka yang masih hidup di dunia. Begitu putus asanya, istri Eung Tae Lee hampir melompat dari jurang agar bisa bertemu dengan belahan jiwanya. Namun ia tak melakukannya karena sedang hamil.
Di masa duka itu, ia memotong rambutnya, menjalinnya menjadi sepasang sandal untuk suaminya. Sandal itu dikuburkan bersama dengan jenasah suaminya. Itulah benda terakhir penuh cinta dan air mata yang dibuat oleh sang istri untuk suaminya. Konon kisah nyata ini menggeser kepedihan fiksi Shakespeare, Romeo dan Juliet.
Ladies, satu lagi sebuah kisah cinta sejati yang benar-benar menjadi sejarah di dunia. Cinta sejati itu ada. Pedih ataupun manis, semuanya menjadi bagian hidup yang penting bagi para pencinta. Salut untuk para pasangan yang saling mencintai hingga maut memisahkan.
(vem/gil)