Kemapanan memang bukan segalanya. Namun banyak orang di luar sana yang ingin mapan demi orang yang mereka cintai. Seperti pria ini.
Suatu ketika, seorang pemuda melamar gadis yang membuatnya jatuh cinta. Wanita itu dari kalangan berkelas yang begitu mahal gaya hidupnya. Sedangkan sang pemuda hanya orang biasa saja.
Maka sang gadis menolaknya. "Tahukah kamu? Penghasilanmu itu hanya sebanyak uang jajanku seharian. Bagaimana kau bisa menghidupi aku dan semua kebutuhanku? Pergilah dan menikahlah dengan orang yang selevel denganmu. Lupakan impianmu untuk menikahiku," ujar wanita tersebut.
Advertisement
Patah hati, hancur berkeping-keping. Namun sang pria tak bisa begitu saja melupakan wanita tersebut. Bagaimanapun ia sangat mencintainya. Ia pun bertekad untuk kembali menjadi orang yang berpenghasilan lebih banyak.. 5 tahun kemudian, impian itu terwujud.
Pemuda tersebut menjadi pria yang mapan, asisten pimpinan sebuah perusahaan besar. Namun satu hal yang belum ia lakukan, menikah. Ia masih ingin menikahi gadis yang pernah membuatnya jatuh cinta.
Suatu hari, ia bertemu dengan gadis tersebut. Namun ia sudah menjadi wanita yang tetap cantik di matanya. Dengan wajah terangkat, wanita itu berkata, "Hey kau. Apa kabarmu? Tahukah kamu? Aku sekarang sudah menikah, lho. Suamiku punya penghasilan 10 juta per bulan dan dia dua kali lebih pintar daripada dirimu."
Lagi-lagi ini adalah kenyataan pahit. Air muka pria ini pun menjadi sedih dan muram. Namun tak lama kemudian, seorang pria yang tak lain adalah suami wanita itu, menyapanya. "Lho, bapak ada di sini?" Ia menyambutnya dengan berbinar dan menjabat tangan pria tersebut.
Sang suami berkata pada istrinya, "Aku akan bekerja pada bapak ini. Dia yang akan menjalankan proyek senilai 10 juta per bulan itu. Tahukah kamu? Dia ini pintar dan mapan, tapi belum menikah karena masih mengharapkan cinta wanita yang pernah menolaknya. Beruntung sekali ya, wanita itu? Jaman sekarang, siapa yang bisa mencintai seteguh ini?
Mendengar kata -kata suaminya, wanita tersebut terdiam. Harga diri dan gengsinya jatuh seketika. ia malu mendengar cerita suaminya, malu juga di depan pria yang pernah melamarnya, apalagi baru saja ia merendahkan pria tersebut.
Ladies, hidup itu singkat dan apapun bisa berubah. Tak perlu menyombongkan diri dan merendahkan yang lain. Waktu bisa membuat seseorang indah pada waktunya. Hargailah cinta yang hadir dalam hidup Anda,sekalipun Anda harus menolaknya.
- Kisah Mengharukan: Ibu Ikhlaskan Mata Ini Untukmu, Nak
- Maaf, Aku Tak Akan Membuatmu Menangis Lagi
- Indahnya Berbagi Walaupun Hanya Segelas Susu
- Aku Menemukan Kebahagiaan Baru Setelah Suamiku Tiada
- Pria Ini Melamar Kekasihnya Lewat Film Gokil Dan Romantis
- Malangnya, Maksud Hati Menyatakan Cinta Malah Disiram Air