Aku Mencuri Bumbu Dapur Demi Keluargaku

Ibu memang sosok yang luar biasa. Demi keluarganya, ibu rela berbuat apa saja. Hal inilah yang terjadi pada seorang ibu di Jawa Barat. Keadaan ekonomi mmaksanya berbuat nekat.

NH adalah seorang ibu biasa yang berjuang demi keluarganya. Keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan bahkan cenderung kekurangan membuatnya harus bekerja keras membanting tulang demi menyekolahkan anak-anaknya. Tak jarang dia harus berhutang si sana-sini agar bisa menutupi biaya hidup hari ini.

Masalah datang ketika tumpukan hutang semakin menggunung. NH mulai kebingungan dan mencari cara untuk mendapatkan uang yang banyak agar bisa membayar hutangnya. Namun, keadaan fisiknya yang sudah tidak semuda dulu membuatnya harus memilih pekerjaan yang sesuai dengannya.

Beberapa orang mulai datang menagih hutang dan membuat NH berpikir sangat nekat. Dia mempunyai ide untuk mencuri bumbu dapur di pasar. Demi keluarganya dia akan berbuat apa saja. Bumbu-bumbu dapur itu nantinya akan dia gunakan sebagai bahan masakan di rumah dan untuk membayar hutang.

NH beraksi di Pasar Cikalong, Jawa Barat seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (21/10). Dia akan mendatangi pertokoan yang ramai dan menyusup masuk kedalamnya. Ketika penjual sibuk melayani para pembeli, NH akan diam-diam memasukkan bumbu-bumbu dapur tersebut ke kardus yang dibawanya dan segera kabur meninggalkan tempat itu.

Malang nasibnya, ketika sedang asik mencuri bumbu tersebut, dia tertangkap tangan oleh seorang penjual. Penjual ini memang sudah sangat curiga dengan perilaku NH yang sering menyusup ke keramaian salah satu toko bumbu masakan. Sang penjual yang marah dan tidak terima lalu memukuli NH tanpa ampun. NH yang kesakitan dan merasa bersalah hanya bisa pasrah dan menerima perlakukan itu. NH segera dibawa ke kantor kepolisian terdekat untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Naluri seorang ibu memang akan selalu melindungi anak dan keluarganya, bagaimanapun itu. Tapi hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berbuat sesuatu yang kriminal seperti ini. Masih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan untuk menutupi biaya hidup. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran kita semua sebagai seorang wanita ya ladies.