Semua orang ingin sukses, tetapi banyak yang gagal karena menganggap hanya mereka yang kaya dan pintar yang bisa sukses. Apakah pemikiran Anda selemah itu?
Setiap manusia diberikan banyak jalan agar sukses dalam hidupnya, terutama dalam hal kemakmuran dan penghasilan. Hanya saja, banyak orang tidak sadar sudah menggagalkan dirinya sendiri.
Inilah beberapa hal yang sering menyebabkan kegagalan seseorang. Renungkan, dan lihatlah diri Anda. Jika memang benar beberapa poin ini sering Anda lakukan, benahi diri Anda. Kadang Anda tidak sadar melemahkan diri sendiri dan melemahkan hubungan dengan orang lain.
Advertisement
Menipu Diri Sendiri
Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, sumber kegagalan adalah menipu diri sendiri. Banyak orang gagal karena berpikir bahwa hanya mereka yang kaya dan pintar yang bisa sukses. Padahal jika Anda lihat berbagai kisah sukses, mereka semua memulai dari nol. Bahkan ada yang lahir di keluarga miskin dan hanya tamat SD. Semua bersumber pada tekad dan kegigihan. Berhentilah menipu diri Anda, karena semua orang punya kesempatan yang sama untuk sukses.
Malas
Sudah bisa dipastikan bahwa kemalasan adalah sumber kegagalan. Tidak ada ceritanya orang sukses suka bermalas-malasan. Sepintar dan sekaya apapun, jika hanya mengisi waktu dengan santai dan malas-malasan sepanjang hari, Anda akan kehilangan kesempatan sukses.
Tidak Peduli Dengan Orang Lain
Pintu sukses bisa datang dari mana saja, dari siapa saja. Maka buat diri Anda peduli dengan orang lain dan perbanyak relasi. Jika orang lain tahu kemampuan Anda dan ada kesempatan berkarya, mereka dengan mudah akan ingat Anda dan mengajak bergabung. Jadi jangan tutup pintu sukses Anda dengan tidak peduli dengan orang lain. Hargai siapapun, bahkan orang yang Anda anggap kecil sekalipun.
Kurang Sopan Santun
Bagaimana orang mau mengajak Anda kerja sama atau berteman jika Anda tidak sopan. Anda boleh saja santai saat dengan teman-teman, tetapi sopan santun harus ada jika berhadapan dengan orang lain. Orang akan menilai Anda dari bagaimana Anda bersikap. Masa depan Anda salah satunya tergantung dari penilaian orang.
Berpakaian Tidak Pantas
Jika berhubungan dengan orang lain, apa yang Anda tampilkan akan menjadi penilaian bagi orang lain. Bagaimana Anda mau membangun relasi dan berteman dengan banyak orang jika memakai pakaian lusuh dan tidak pantas? Bukan berarti Anda harus pakai baju mahal, Anda harus memakai pakaian rapi dan sopan setiap kali berinteraksi dengan orang lain, apalagi jika orang itu bisa membawa peluang sukses untuk Anda.
Bandingkan saja, orang yang melamar kerja atau bertemu rekan bisnis yang memakai kemeja rapi, wangi dan sepatu cantik akan lebih dihargai ketimbang yang datang memakai kaos oblong dan sandal jepit/
Sering Menggerutu
Hidup kadang susah, kadang kita harus belajar menerima kekecewaan. Namun ada orang-orang yang seringkali menggerutu dan menyesali hidupnya. Seolah hidupnya sangat sulit dan berat. Ini tidak akan menyelesaikan persoalan apapun, orang lain justru jengah dengan sikap suka menggerutu. Kecewa boleh, karena ini bisa menjadi media introspeksi dan menjadi lebih manusia yang tegar, bukan menggerutu.
Membesarkan Masalah
Dalam hidup, ada banyak masalah yang muncul. Ada masalah yang memang harus diselesaikan, ada juga masalah kecil yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Kemampuan membesarkan masalah hanya akan mengecilkan kesempatan untuk sukses. Jika Anda terlalu peduli dengan masalah kecil yang sebenarnya tidak perlu, bagaimana Anda bisa fokus pada hal yang lebih besar?
Sering Menunda
Inilah kebiasaan buruk orang Indonesia pada umumnya, sering menunda pekerjaan, "Iya nanti aku kerjakan," "Nanti saja, sekarang santai dulu," akhirnya semua hal menumpuk dan dikerjakan terburu-buru tanpa hasil maksimal. Padahal jika pekerjaan Anda diselesaikan tepat waktu, akan ada kesempatan lain untuk membidik titik sukses yang lain. Jadi hentikan kebiasaan ini, sekarang juga!
Sesungguhnya keberhasilan dimulai dari diri Anda, bukan orang lain. Percayalah bahwa Tuhan selalu menunjukkan jalan sukses untuk Anda. Tinggal bagaimana keputusan Anda, akan mengambil jalan itu atau lebih suka berhenti di persimpangan jalan.
(vem/yel)