Ladies, masih ingat dengan slogan Bhineka Tunggal Ika? Slogan negara kita tercinta ini berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kita sungguh beruntung hidup dan tinggal di negara yang terkenal dengan keberagaman suku, bahasa dan agama. Suku, bahasa, jenis kelamin dan agama yang berbeda menyatukan kita. Tidak seharusnya perbedaan itu membuat kita bermusuhan dan saling menjatuhkan. Namun ada satu kejadian yang mungkin bisa menjadi renungan kita semua bahwa di negara kita ini, perbedaan bisa menjadi alasan untuk menjatuhkan seseorang.
Beberapa waktu lalu, ada seorang wanita yang mengalami kontroversi karena jabatannya. Ibu lurah ini sangat cantik dan menjadi berita di seluruh negeri. Namanya Susan Jasmine Zulkifli biasanya orang-orang hanya menyebutnya Lurah Susan. Saat ini beliau menjabat sebagai Lurah di Lenteng Agung melalui program lelang jabatan yang diselenggarakan oleh Gubernur Jakarta Jokowi. Ibu satu anak ini dulunya adalah seorang staf di BKKBN.
Lurah Susan menjalankan tugas yang diembannya dengan sepenuh hati. Dia tidak ragu untuk turun langsung ke lapangan demi menelusuri permasalahan yang ada. Bahkan Lurah Susan terlihat sangat santai dan bersahaja mengendarai motor kesayangannya untuk turun ke lapangan demi menyelesaikan masalah. Keinginannya adalah memperbaiki Lenteng Agung. Wow ladies, sebagai wanita kita harus bangga dengan beliau karena sebagai wanita beliau mampu menunjukkan prestasi dan kemampuannya yang tidak kalah dengan pria.
Advertisement
Namun beberapa waktu lalu ramai diberitakan bahwa Lurah Susan sedang didemo oleh warga Lenteng Agung. Warga mengatakan bahwa perbedaan keyakinan antara mereka dan Bu Lurah menjadi pokok permasalahan demonstrasi ini. Warga menuntut agar Lurah Susan dipindah dari Lenteng Agung dan meminta ganti lurah baru.
Banyak pro dan kontra muncul karena hal ini. Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta sendiri tetap mempertahankan Lurah Susan karena kinerjanya sangat baik dan tidak bermasalah. Hal inilah yang menjadi alasan Lurah Susan sehingga beliau masih tetap bertahan di Lenteng Agung.
Kasus ini masih berlanjut hingga saat ini karena warga merasa tidak puas dengan hasil demonstrasi mereka. Nah ladies, bagaimana menurut Anda menghadapi kasus Lurah Susan ini? Apakah Anda termasuk yang setuju atau tidak dengan pemindahan Lurah Susah karena perbedaan keyakinannya? Silahkan memberikan komentar dan pendapat pada kolom yang telah disediakan.
(vem/sir)