Orang tua memiliki pertimbangan tersendiri setiap memberikan sesuatu pada anaknya. Adil dan tidak orang tua membagikan harta pada anak-anaknya tidak bisa diukur oleh anak itu sendiri. Sebagai anak, pemberian orang tua haruslah dihargai sekecil apapun itu dan jangan merasa diperlakukan tidak adil karena hal ini bisa menimbulkan pertengkaran ladies.
Seorang wanita di Serdang Bedagai, Sumatra Utara membunuh Ibunda dan adiknya sendiri karena merasa jatah warisan yang diberikan kepadanya hanya sedikit dan tidak adil. Tumiar br Siahaan (62) memukul Ibunya yang sudah tua, Dortia br Sianipar (90) dan adiknya Parulian br Siahaan (50) dengan balok dan senjata tajam. Kejadian memilukan ini terjadi pada hari Senin (23/9) dan setelah itu, Tumiar pulang ke rumahnya dengan tidak bersalah dan pura-pura tidak ada yang terjadi.
Tumiar membunuh Ibu dan adiknya sendiri pada Senin dini hari di rumah Dortia yang beralamat di Dusun II Desa Batu 13, Dolok Masihul, Serdangbedagai. Dortia dan Parulian yang sedang tidur nyenyak tidak menyangka bahwa Tumiar datang dan menganiaya mereka hingga meninggal dunia. Dortia yang sudah berusia lanjut hanya bisa menangis pelan ketika Tumiar memukulnya dengan senjata tajam.
Advertisement
Tumiar yang belum puas dengan warisan yang diberikan ibunya, mengambil uang milik Dortia dan perhiasan emas senilai 40 juta rupiah. Dua hari kemudian yaitu pada hari Selasa (24/9) pagi, Tumiar datang ke rumah Ibunya dan berpura-pura terkejut melihat Ibu dan adiknya meninggal dunia di ruang tamu dan jasadnya mulai membusuk. Tumiar berteriak dan membuat tetangga berlarian ke rumah Dortia. Tetangga-tetangga Dortia syok karena sehari sebelumnya, tidak ada pencurian atau kehebohan sedikitpun.
Polisi yang mencari siapa pembunuh Dortia dan Parulian mengetahui bahwa ternyata Tumiarlah yang membunuh keluarganya sendiri. Tumiar mengatakan dengan jujur bahwa dirinya marah dan tidak terima diperlakukan tidak adil oleh Dortia. Dortia memang seorang wanita yang kaya, memiliki banyak tanah dan harta. Tumiar begitu tega membunuh ibunya sendiri hanya karena uang. Padahal dulu perjuangan Dortia untuk melahirkan Tumiar tidak akan terganti dengan apapun juga.
(vem/sya)