Pernah mendengar istilah kucing yang punya 9 nyawa? Sebenarnya istilah itu bukan datang tanpa sebab, dan sebenarnya juga tidak mengandung nilai mistis.
Kucing disebut sebagai hewan yang memiliki 9 nyawa karena saking beruntungnya, kucing memang seringkali selamat dari bahaya. Misalnya saja saat hendak tertabrak mobil, saat disiram oleh air panas (aduh yang satu ini adalah tindakan kejam dan ngeri), atau saat berduel dengan lawannya. Entah kenapa ia selalu selamat dan kembali sehat. Itulah mengapa kucing disebut hewan yang memiliki 9 nyawa.
Kalau ada hewan yang memiliki 9 nyawa, ada nggak sih manusia yang juga demikian? Mungkin ada beberapa di antara Anda yang sudah mendengar mereka-mereka yang selamat dari kecelakaan lalu lintas. Secara ajaib, walaupun dalam posisi terjepit, masih saja ada yang pernah selamat.
Advertisement
Tetapi bagaimana kalau ternyata kecelakaan yang dialami seseorang itu berbeda dan jauh lebih berbahaya. Kecelakaan yang sepertinya tak akan ada orang yang bisa selamat darinya?
Secara ajaib, orang-orang ini layak disebut 'manusia 9 nyawa' karena selamat dari kecelakaan saat jatuh dari ketinggian puluhan hingga ratusan meter.
Advertisement
Chris Saggers
'Manusia 9 nyawa' yang pertama adalah Chris Sagger, seperti diceritakan dalam ListVerse.com, ia pernah selamat dari sebuah kecelakaan yang menyebabkan dirinya jatuh dari ketinggian 67 meter. Chris berprofesi sebagai seorang pembersih kaca bangunan, dan ia sudah terbiasa bekerja di gedung-gedung yang tinggi.
Suatu hari ia sedang membersihkan jendela di Salford Tower Blocks yang lokasinya terletak di Inggris, dan hari itu boleh dianggap sebagai hari sial Chris. Saat itu ia berada di lantai 22 ketika tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh. Tidak diceritakan soal alat keselamatan yang seharusnya dipakai oleh para pekerja saat bekerja di ketinggian.
Mukjizat terjadi, secara ajaib Chris jatuh dalam kondisi baik-baik saja. Ketika mendarat, tak lama kemudian ia berdiri, membersihkan debu yang menempel di tubuhnya dan mengatakan pada orang-orang di sekitar yang mengerumuninya bahwa ia baik-baik saja.
Dari hasil pemeriksaan medis, kondisi Chris memang dikatakan baik-baik saja. Ia hanya mengalami patah lengan akibat jatuh dari ketinggian tersebut. Ia cukup beruntung karena jatuh di atas kap mobil dan bukan di jalanan. Tetapi siapa menyangka jatuh dari ketinggian puluhan meter hanya memberikan luka yang tidak terlalu parah pada seseorang.
Chris, Anda memang beruntung, lain kali jangan lupa pakai alat pengaman ya.
John Hanson
Beda dengan cerita Chris Saggers, Josh Hanson ini jatuh dari ketinggian 50 meter. John kala itu sedang berada di sebuah konvensi di hotel Minneapolis. Kejadian pada tahun 2007 ini cukup membuat Josh lebih berhati-hati.
Ia dan kawan-kawannnya kala itu tengah bercanda dan minum bir. Mereka kemudian naik ke lantai 17 di mana Josh punya ide untuk turun kembali ke lantai bawah dengan berlari.
Naas, ketika tengah berlari ke bawah ia terpeleset dan jatuh keluar jendela. Sebenarnya jendela di sana sudah memakai double paned dan pengaman, sayangnya berat tubuh Josh yang kala itu 130 kilo membuat pengaman tak dapat menahan tubuhnya. Ia kemudian jatuh setinggi 50 meter.
Josh terlempar di atap lantai satu yang berlapis aspal. Untungnya, ia berhasil selamat walaupun mengalami patah kaki, kerusakan pada paru-paru, memar di mana-mana.
Advertisement
Juliane Diller
Cerita Juliane ini mungkin mirip dengan apa yang diceritakan di film tentang para survival awak pesawat yang bertahan hidup saat pesawatnya jatuh. Juliane dalam penerbangan ke Peru bersama ibunya di malam Natal tahun 1971. Naik di pesawat LANSA 508, tiba-tiba pesawat terjebak pada badai.
Angin yang besar kemudian melempar pesawat jatuh ke dalam hutan hujan Peru. Dan Juliane yang kala itu berusia 17 tahun justru terperangkap dan terikat pada kursi penumpang. Ia menderita patah tulang, lengan yang robek dan luka di mata ketika ia jatuh ke bawah. Dengan sakit yang dirasakannya, ia melepaskan sabuk pengaman dan mencari ibunya di tengah puing pesawat.
Sadar bahwa yang ia jumpai hanyalah mayat dan tak ada awak lain yang hidup, akhirnya ia pergi menyisir hutan mencari sungai. Ia teringat pesan ayahnya bahwa ketika terjadi musibah, langkah yang paling tepat adalah menyisir sungai sampai menemukan peradaban.
Alhasil, selama 10 hari lamanya Juliane menyisiri sungai dengan luka-luka di tubuhnya. Luka pada tubuhnya tentu saja tidak sembuh dengan sendirinya, bahkan malah mengalami infeksi sehingga membuatnya selalu terjaga sepanjang malam karena serangga yang mengerumuninya. Suatu hari, ia menemukan sebuah kapal di sungai. Ia kemudian mencari bensin yang digunakannya untuk mensterilkan luka dan mengeluarkan belatung dari dalam lukanya.
Ia memutuskan untuk mencuri kapal tersebut jika si pemilik tak kunjung datang. Namun, untungnya 10 jam kemudian seseorang berhasil menemukannya dan menyelamatkannya.
Shayna Richardson
Shayna adalah sosok skydiver amatir yang sedang mengikuti kursus skydiver. Kursus tersebut diberikan sendiri oleh kekasihnya, Rick West. Di tahun 2005, Shayna sedang mempersiapkan terjun solo pertama di ketinggian 3000 meter.
Iapun terjun dilengkapi dengan parasut dan pengaman. Namun, ketika tiba waktunya harus membuka parasut, ternyata salah satu parasutnya tak bisa terbuka. Ia kemudian terjun dengan posisi tubuh seperti kincir angin dan seperti dihempas dengan keras ke daratan.
Ia jatuh dengan posisi wajah yang menghantam aspal terlebih dahulu. Bantuan kemudian datang dan melarikannya ke rumah sakit terdekat. Diketahui bahwa ada retak pada tulang dan juga selangkanya.
Secara ajaib, Shayna berhasil selamat dan tetap hidup. Dan kabar menariknya lagi, ia baru tahu bahwa ia sedang hamil. Bayi yang ada di dalam kandungan Sheyna juga dalam kondisi yang sehat dan tumbuh seiring proses penyembuhan ibunya.
Advertisement
Danny Yamashiro
Pada 22 Desember 1985, Danny Yamashiro dan kekasihnya memutuskan untuk mendaki gunung Nuuanu Pali di Hawaii. Dengan perbekalan lengkap mereka memiliki perjalanan pendakian yang menyenangkan. Keduanya doyan mendaki gunung dan sudah terbiasa melakukannya, sehingga Danny tidak merasa khawatir ketika kekasihnya meneruskan perjalanan untuk mendaki lagi tanpa Danny.
Situasi ternyata tak dapat ditebak. Kekasih Danny tiba-tiba tersesat dan Danny memutuskan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Sayangnya, pria berusia 18 tahun itu kemudian jatuh terseret ke dalam jurang yang tingginya 91 meter. Kepalanya terantuk batu dan berhenti di ketinggian itu.
Saat team penyelamat lain berusaha memberi pertolongan pada Danny, ia justru semakin jatuh ke setinggi 30 meter karena tali pengaman tak dapat mengamankan berat badannya.
Untungnya kemudian ia berhasil diselamatkan dan mengalami berbagai luka retak pada tulang kepala, ankle, dan beberapa luka dalam di tubuh. Ia juga mengalami kerusakan otak serta beberapa organ. Namun motivasinya untuk hidup jauh lebih besar ketimbang luka yang dirasakannya.