Bisa dibilang karena usianya yang masih muda, pemilik label tas Carney ini memulai usahanya semata-mata hanya untuk mendapatkan tambahan uang jajan.
Perempuan bernama Erizka ini sebenarnya sampai sekarang masih berkuliah di Universitas Indonesia. Maksud hati pada awal mulai usahanya adalah membuat tas ransel. Dibantu dengan sang pacar yang sudah lebih dulu memulai usaha yaitu membuat dan menjual alat musik Kahun, pada akhir tahun 2011 Erizka memulai usaha dengan nominal kecil. Benar-benar berasal dari uang tabungan keduanya yang berjumlah 1,5 juta, Erizka mulai mencari bahan pokok untuk membuat tas dan penjahit.
Setelah menemukan penjahit yang menurutnya pas, Erizka mulai memproduksi tas-tas ransel yang didesain sendiri oleh perempuan jurusan sastra Belanda ini. Jumlah produksi saat itu terbilang sangat sedikit, karena modal yang dikeluarkan juga terbatas maka produk yang dihasilkan hanya sebanyak 20 pieces saja. Dengan bantuan sosial media dan sahabat sekitar, Erizka mulai memasarkan ranselnya tersebut. Ternyata, tanggapan yang diberikan oleh konsumen terhadap produknya cukup baik. Erizka berhasil menjual hasil karyanya.
Advertisement
Tetapi tidak berhenti di situ saja Ladies, karena pengalaman dan pengetahuan Erizka seputar usaha dan produksi sangat minim, perempuan cantik ini mengalami kerugian karena kualitas tasnya yang di bawah rata-rata. Beberapa pelanggan melakukan pengaduan dan mengeluh tentang ransel buatannya. Karena tidak ingin pelanggan kecewa, maka Erizka membayar ganti rugi dengan mengembalikan uang mereka. Produk gagal, modal pun habis, saat itu Erizka mengaku modal yang dia miliki hanya sisa Rp 200.000,-.
Tapi ternyata perempuan yang satu ini tetap gigih dan tidak menyerah begitu saja. Sekali lagi dibantu oleh pacarnya, Ryan yang bersedia untuk memberikan modal, ditambah dengan pinjaman yang diberikan oleh orangtua Erizka. Kali ini karya yang dihasilkan bukan lagi ransel melainkan tas untuk menyimpan alat-alat musik. Ryan yang sudah lebih dulu berbisnis Kahun, kerepotan dengan permintaan pelanggan yang menginginkannya agar menyediakan tas untuk kahun yang dijualnya.
Erizka sekali lagi berburu bahan pokok dan penjahit yang lebih bisa diajak bekerjasama. Dia mulai memperhatikan lebih jeli kualitas barang produksinya dan mengujicoba sendiri. Akhirnya, terciptalah softcase yang dia beri nama Carney. Label yang memiliki arti kata ‘Kejayaan’ ini sekarang bisa memproduksi sebanyak 50 sampai 100 tas. Tas-tas alat musik yang ditawarkan berupa tas untuk menyimpan bass, gitar, keyboard, stick drum dan kahun.
Keunggulan produk yang juga menjadi favorit para personil Hijau Daun ini adalah bahannya yang dibuat semi-hardcase, selain itu Carney cukup fleksibel dalam memenuhi keinginan konsumen yang ingin membeli tasnya dalam bentuk custom. Selain produk dalam bentuk custom, ready stock dari produk-produk Carney dapat Anda melihat di facebook dengan alamat www.facebook.com/carneystore atau Anda juga bisa meng-add pin BB Erizka.
Hati-hati terhadap penipuan ya Ladies, sampaikan kepada keluarga dan sahabat Anda yang berminat untuk membeli produk Carney bahwa Erizka hanya memberikan satu contact saja baik itu nomor telepon ataupun pin Blackberry Messenger. Selamat berbelanja Ladies, dengan tas dari Carney ini dijamin alat-alat musik Anda terlindung dari benturan benda lainnya dan tetap terjaga dengan baik kualitasnya.
(vem/cjm/dyn)