Peti mati yang disusun di ruangan khusus atau ruang pemakaman bawah tanah adalah salah satu metode pemakaman yang banyak dilakukan pada masa tahun 1800-an. Biasanya keluarga kaya akan mengumpulkan beberapa peti jenazah keluarganya dalam satu ruangan. Salah satu kisah misterius yang dikenal hingga saat ini adalah peti mati Barbados yang bisa berpindah sendiri.
Barbados adalah salah satu pulau yang terletak di kepulauan Karibia, Samudera Atlantik. Pada tahun 1808, sebuah ruangan luas yang berfungsi sebagai makam batu diambil oleh keluarga Kolonel Thomas Chase, yaitu keluarga petani yang memiliki banyak budak. Ruangan makam tersebut pertama kali digunakan untuk memakamkan Mary Anna Maria Chase, putri tuan Thomas yang meninggal pada 22 Februari 1808, usianya masih 2 tahun.
Balita tersebut dimasukkan dalam peti mati dengan bahan timah. Kemudian pada tanggal 6 Juli 1812, putri pertama tuan Thomas meninggal dunia dan dikuburkan di samping adiknya, peti mati yang digunakan juga terbuat dari timah. Tidak berapa lama, pada 9 Agustus 1812, tuan Thomas meninggal dunia. Petinya akan diletakkan di samping peti 2 putrinya.
Advertisement
Yang aneh, saat ruangan makam dibuka, posisi peti mati dua putri tuan Thomas berubah. Tidak lagi mendatar, tetapi tegak vertikal dengan posisi kepala jenazah menghadap ke bawah. Tidak ada bekas atau tanda bahwa ruangan makam dibuka paksa. Dengan misteri yang tersisa, makam dirapikan ke posisi semula. Makam kembali dikunci dengan batu pualam.
Empat tahun kemudian, saat makam kembali dibuka untuk pemakaman anggota keluarga Chase lain, susunan tiga peti di dalam sana kembali berubah. Peti jenazah tuan Thomas yang sangat berat dan harus diangkat 8 orang tersandar pada dinding, sedangkan peti jenazah kedua putrinya kembali tegak dengan posisi terbalik.
Isu peti mati yang bergerak sendiri membuat geger masyarakat. Apalagi pada pemakaman tahun 1819, banyak orang berkumpul untuk melihat apakah peti mati di dalam sana kembali berubah posisi. Seperti yang sudah diduga, peti-peti jenazah berantakan tanpa adanya tanda-tanda kerusakan pada pintu masuk.
Kabar yang beredar menyatakan bahwa peristiwa itu karena arwah keluarga Chase tidak diterima Bumi dan mendapat kutukan. Karena hal supranatural ini terus dibicarakan, gubernus Barbados saat itu melakukan penyelidikan. Ketika makam keluarga Chase dibuka, peti jenazah sudah berpindah tempat, susunannya berantakan.
Anehnya, saat makam diberi segel dan diperiksa kembali, kejadian yang sama terulang. Tidak ada tanda kerusakan jika ini adalah ulah manusia atau ulah musuh keluarga Chase. Tidak ada jejak kaki di dalam makam yang penuh pasir. Sehingga isu supranatural makin kuat.
Hingga saat ini, tidak diketahui bagaimana beberapa peti jenazah keluarga Chase berpindah tempat. Agar tidak terjadi kekacauan, akhirnya semua jenazah dibakar dan makam dikosongkan. Walau begitu, fenomena aneh ini masih membuat beberapa orang datang ke Barbados untuk melihat makam yang masih ada.
(vem/yel)