Setiap orang memiliki pencariannya sendiri-sendiri. Ada kalanya seseorang mencari jati diri dan apa artinya hidup di dunia ini. Apa makna dari segala kejadian dan arti dari kehidupan. Mempelajari filsafat memang tidak salah, namun menjadi masalah bila cara belajarnya adalah mencuri buku hingga 800 buah buku.
Seorang pria bernama Lee telah mencuri 800 lebih buku di sebuah toko buku di China. Pria yang tinggal di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, China ini ditangkap oleh polisi setelah ketahuan mencuri buku. Lee mencuri buku sebanyak itu sebagian besar buku bertema buku ilmu sosial, ringkasan sejarah, dan buku-buku puisi. Dari bulan februari, Lee telah mencuri 800 buku lebih dari satu toko buku itu.
Anda tentu penasaran kenapa ada seseorang yang bisa sampai mencuri buku sebanyak itu dan bagaimana membacanya? Lee mengaku dirinya sedang mencari makna kehidupan. Tidak tanggung-tanggung, Lee bisa mencuri hingga 30 buku setiap minggunya. Toko buku ini memang tidak diawasi CCTV dan pelayannya pun hanya sedikit. Lee dengan leluasa bisa 'menyelundupkan' buku ke luar toko tanpa ketahuan.
Advertisement
Pemilik toko bukupun penasaran dan akhirnya memanggil pihak kepolisian. Polisi lalu menyelidiki dengan tidak menggunakan seragam untuk mengawasi siapa pelaku pencurian di toko itu. Alhasil, saat penyelidikan mereka, petugas melihat seorang pemuda yang selalu tiba di toko buku itu dengan menggunakan sebuah sepeda listrik, yang memiliki tempat penyimpanan yang besar. Akhirnya Lee pun ditangkap pada hari selasa (16/7) dan diketahui mencuri ratusan buku.
"Saya tidak bisa memahami makna kehidupan," ujar Lee. "Saya berharap bisa menemukan jawaban dengan membaca buku-buku ini." Lee mengaku bahwa dirinya tergila-gila dengan filsafat. Namun sayangnya tindakan pencurian yang dilakukannya tentu tidak termaafkan. Mencuri 800 buku, bagaimana menurut Anda ladies?
BACA JUGA
5 Fakta Terbaru Seputar Anak Mutilasi Ibu
Teganya Membunuh Gajah Demi Diambil Gadingnya
Mengerikan, Sigit Mutilasi Ibunya Sendiri!
Karena Facebook, Gadis Malang Disekap 6 Hari Lamanya
(vem/sya)