"Aduh, kok aku item banget di foto ini?"
"Yah, jerawatku kelihatan. Ah, tapi kan ada Photoshop."
"Ya, ampun gendut banget aku. Remove tag ah."
Advertisement
Itulah berbagai reaksi wanita saat melihat foto mereka sebelum diedit. Semakin banyak jejaring sosial yang membuat penggunanya mudah berbagi foto. Namun tanpa disadari, hal ini mulai menjadi tekanan bagi banyak wanita. Mengapa?
Pada dasarnya, wanita memiliki kecenderungan untuk bersaing dalam hal image dibandingkan dengan pria. Hal ini yang membuat wanita seringkali ingin menunjukkan gambaran yang baik dan indah tentang diri dan kehidupan mereka.
Dilansir dari Dailymail, 41% wanita mengedit foto mereka sendiri, 46% menghapus foto mereka karena merasa gemuk dan jelek. Sebagian besar wanita merasa kurang nyaman dengan foto non editing mereka sendiri. Anggapannya, banyak cela yang ada dalam foto profil itu dan hal ini menjadi tekanan dari psikologis mereka sendiri.
Selain itu, tekanan lain datang dari membanjirnya foto-foto wanita lain yang lebih sempurna, lebih bagus, lebih nampak bahagia dan sebagainya, dengan atau tanpa editan. Adanya foto sebagai faktor pencitraan sepertinya berhasil dilakukan, namun juga diam-diam menggerogoti mind set tentang kepercayaan diri dan kecantikan pada wanita.
Penelitian pada 500 wanita menyimpulkan bahwa kebanyakan wanita seringkali dikhawatirkan pada hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan foto. Terutama pada event penting seperti pernikahan, liburan, kelahiran anak dan sebagainya. Misalnya mereka tak ingin rambutnya terlihat berantakan, tak ingin dandanannya nampak mengkilap, nampak kurang langsing dan sebagainya.
Juru bicara Dove mengatakan bahwa kebanyakan wanita memang seringkali mengkritisi dirinya sendiri bila hal tersebut berkaitan dengan masalah penampilan luar. Hal tersebut bisa mempengaruhi kepercayaan diri, harga diri dan kebahagiaan wanita tersebut.
Wanita adalah kritikus dirinya sendiri ketika sedang berada di depan kamera. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan wanita masa kini dan generasi mendatang lebih bisa menyadari fenomena yang terjadi pada pola pikir tentang kecantikan dan mengikuti perkembangan tren yang ada.
Banyak orang sibuk membuat pencitraan lewat foto-foto dan tulisan atau omongan. Tanpa mereka sadari bahwa banyak orang di luar sana yang mengagumi mereka karena perbuatan.
Baca Juga
5 Hal Yang Terjadi Pada Wanita Ketika PMS Melanda
7 Jenis Pria Yang Dikencani Wanita Sebelum Akhirnya Menikah
Ciri-Ciri Hubungan Cinta Yang Sedang 'It's Complicated'
Cara Bikin Pria 'Kecanduan' Pada Anda
Social Media Menggantikan Keakraban Orang Tua Dengan Anaknya?
5 Cara Menarik Punya Banyak Follower (dan Teman Baru) di Twitter
(vem/gil)