Bulan Ramadan segera tiba, hanya menunggu hari hingga kita kembali pada bulan penuh berkah. Di Indonesia, setiap tahun tidak ada perubahan besar dalam hal penentuan jam imsak dan jam berbuka puasa. Wilayah Indonesia yang terletak di garis katulistiwa membuat panjang siang dan malam setiap tahun sama. Sehingga, tiap tahun kita menjalani puasa Ramadan dalam panjang waktu yang relatif sama.
Hal berbeda terjadi pada negara empat musim. Saat musim panas, matahari bersinar bisa bersinar sangat lama, bahkan mencapai 20 jam. Matahari akan terbit sekitar pukul 3 pagi, dan baru terbenam pada pukul 10 malam. Hal inilah yang menjadikan puasa Ramadan di negara lain terasa berbeda dengan Indonesia. Imsak sekitar pukul 3 pagi hari, dan baru buka puasa sekitar jam 10 malam.
Puasa hingga 20 jam setiap hari
Advertisement
Salah satu sahabat kami yang sudah tinggal di Belanda selama satu setengah tahun menuturkan pengalamannya. Awalnya terasa sangat berat puasa di negeri orang, banyak kebiasaan yang berbeda dengan Indonesia. Di sini ada patrol membangunkan sahur, di sana tidak, hanya mengandalkan alarm jam. Yang paling terasa adalah lamanya waktu puasa hingga 20 jam, ditambah lagi terik matahari saat musim panas. "Puasa di Belanda saat musim panas lebih menantang ketimbang di Indonesia," demikian ujar sahabat kami yang bernama Dewi.
Dewi yang masih berstatus mahasiswi tetap melakukan kegiatan harian walaupun sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Walaupun mayoritas teman-temannya tidak puasa, Dewi tetap optimis dapat menjalankan ibadah wajib ini dengan baik. "Biasanya saya santai saja ngobrol bareng mereka. Mereka makan, saya tidak, dan mereka tahu kalau saya sedang puasa. Bagi saya tidak masalah, yang puasa ya puasa, yang tidak puasa ya silakan makan," lanjutnya.
Yang penting tidak banyak mengeluh
Dengan lamanya waktu puasa, Dewi mengatakan bahwa awalnya sangat berat, tetapi aktivitas yang dilakukan sering membuatnya lupa kalau sedang berpuasa. "Biasanya kalau sudah jam 7 malam, saya sibuk membeli bahan untuk memasak menu buka puasa. Kadang kangen banget masakan Indonesia, takjilnya juga, tapi ya sudahlah, kalau mau ibadah tidak boleh mengeluh," lanjut sahabat kami.
Tahun ini, Ramadan kembali hadir saat Belanda sedang musim panas. Menanggapi hal ini, sahabat kami menambahkan, "Dinikmati saja, kalau niatnya kuat, puasanya pasti kuat. Jaga makanan dan banyak minum air saat buka dan sebelum imsak,". Begitulah tips yang diberikan Dewi.
Bagaimana dengan Anda yang akan menjalankan ibadah puasa, sudah siap menyambut Ramadan?
BACA JUGA:
7 Khasiat Kurma Untuk Kesehatan
Sembuhkan Sakit Maag Dengan Berpuasa
(vem/yel)