Aku tidak tahu bahwa aku memiliki seorang putri
Musa Al Mankari adalah seorang lelaki berkebangsaan Arab Saudi yang lebih dari setengah abad lalu menikah dengan seorang perempuan dari Yaman. Namun sayang, pernikahan mereka harus berakhir dengan perceraian. Mankari bercerai ketika mantan istrinya tengah hamil. Satu tahun kemudian, Mankari bertanya kepada mantan istrinya bagaimana keadaan anaknya. Mantan istri Mankari menjawab bahwa anak itu meninggal dalam kandungan.
Mankari merasa kecewa namun dia tahu bahwa mungkin istrinya saat itu tidak kuasa menahan kesedihan sehingga berpengaruh kepada janinnya. Jauh di lubuk hatinya yang terdalam, Mankari yakin bahwa buah hatinya masih hidup. Sampai ketika 50 tahun kemudian, seorang wanita mengaku bahwa dirinya adalah anak dari Mankari dan mantan istrinya.
Advertisement
Ternyata engkau adalah ayah kandungku
Salima, wanita berusia 50 tahun ini mengetahui sebuah fakta yang tak pernah dia duga sebelumnya. Ternyata ayah yang selama ini hidup dengannya bukanlah ayah kandungnya. Wanita bercadar ini diberitahu oleh ayah yang ternyata ayah angkatnya "Beberapa jam sebelum ayah angkat saya tiada dia memberitahukan siapa saya dan saya memohon padanya agar dipertemukan dengan ayah kandung saya," ujar Salima. Salima tak kuasa menahan perasaan membuncah di dadanya. Salima tidak pernah tahu bahwa ayah kandungnya adalah Mankari.
Lima puluh tahun terpisah bukanlah waktu yang pendek. Salima tahu bahwa mungkin saja ayah kandungnya telah berusia renta bahkan tidak ingat bahwa memiliki seorang putri. Namun Salima tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjumpai ayah kandungnya. Maka tak menunggu waktu lama, Salima terbang ke Jeddah dan menemui ayah tercintanya.
Kami bertemu dan aku yakin bahwa Salima adalah anakku
Salima diberitahu oleh ayah tirinya bahwa Mankari berprofesi sebagai penjaga masjid pada salah satu masjid yang berada di Jeddah. Salima tidak kuasa menahan diri ketika datang ke masjid tersebut dan berjumpa dengan Mankari. Mankari yang telah berusia 86 tahun itu tidak menyangka bahwa setelah 50 tahun, dirinya bisa bertemu dengan putrinya.
Salima menghampiri Mankari dan menjelaskan bahwa dirinya adalah anak Mankari. Mankari menitikkan air mata dan memeluk putri yang selama ini tak pernah dia ketahui keberadaannya. Mereka berdua berpelukan dan bertangisan mengundang keingintahuan jamaah masjid. "Saya tidak perlu tes DNA demi mengetahui dia anak saya. Setelah saya memeluknya, saya yakin dia anak saya," ujar Mankari. Mankari bahagia karena akhirnya di usianya yang sudah lanjut, keyakinannya terbukti benar bahwa buah hatinya tidak meninggal seperti yang dikatakan oleh mantan istrinya.
Ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak tidak akan terbantahkan. Sejauh apapun jarak memisahkan, selama apapun waktu merentangkan jarak namun bila Tuhan berkehendak maka sesuatu yang tampaknya mustahil sekalipun dapat terjadi. Adakah yang lebih membahagiakan selain bisa memeluk buah hati tercinta dan berbahagia bersamanya?
(vem/Sya)