Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Setelah sebelumnya IPDN sering tersangkut masalah penganiayaan bahkan praja nya sampai meninggal dunia karena kekerasan, kini dari pihak akademisi juga diguncang kabar tidak sedap. Kali ini, berhembus kabar bahwa rektor IPDN memiliki wanita simpanan, bahkan dikaruniai momongan.
Susi Susilowati, wanita asal Kuningan Jawa Barat ini mengaku menjadi istri simpanan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) I Nyoman Sumaryadi. Tiba-tiba saja Susi muncul di hadapan publik dan membeberkan bahwa dirinya memiliki hubungan istimewa dengan Nyoman, hingga membuahkan seorang putra. Putra dari Nyoman dan Susi ini bernama Dimas dan Susi meminta Nyoman mengakui anak hasil hubungan mereka berdua.
Susi mengatakan bahwa tujuannya membuka rahasianya ini adalah karena Nyoman tidak mengakui Dimas sebagai anaknya. Susi merasa bahwa Nyoman mengingkari janjinya untuk mengakui Dimas sebagai anaknya yang sah. Awalnya Susi mengunggah video anaknya lewat situs Youtube. Kemudian lewat akun facebook yang menceritakan perbuatan Nyoman yang tak mau mengakui anak kandungnya.
Advertisement
Lantas bagaimana awalnya Susi menjadi simpanan rektor institut yang mendidik calon abdi negara? Ternyata semua bermula ketika anak dari teman Susi yang akan mendaftar ke IPDN. Susi berniat membantu temannya itu untuk melobi rektor IPDN. Ternyata sang rektor meminta benda yang terlalu mahal dan tidak terjangkau oleh teman Susi. Entah bagaimana perjanjiannya, akhirnya Susi yang dijadikan 'sogokan' untuk meloloskan anak rekannya masuk ke IPDN. "Saya bingung. Akhirnya 'tumbalnya' saya," ujar Susi dikutip dari merdeka.
Susi pun melakukan konferensi pers (11/06) di depan sejumlah wartawan. Menanggapi tuduhan yang diarahkan kepadanya, Nyoman membantah hal ini. Nyoman juga tak merasa perlu menanggapi omongan Susi. Menurut Nyoman, orang bebas mau berkata apapun dan dirinya tidak ingin menanggapi isu-isu yang tidak benar. Nyoman tidak ingin membuang waktunya untuk menanggapi tuduhan ini.
Masalah ini terdengar hingga ke telinga menteri dalam negeri Gamawan Fauzi. Gamawan meminta dibuat tim penyidik untuk masalah ini. Kini Tim penyidik dari Irjen Kemdagri sudah diterjunkan untuk menyelidiki tuduhan yang membeli rektor IPDN tersebut. Susi menyatakan dirinya minta dilakukan tes DNA. Menanggapi hal ini, Gamawan memberi lampu hijau. "DNA kalau dia minta itu persilakan. Ini negara demokrasi, proses harus dihormati," kata Gamawan lagi.
Hingga hari ini kasus antara Susi dan Rektor IPDN masih bergulir. Banyak yang mempertanyakan kenapa Susi mau menjadi simpanan dan membuka aibnya sendiri. Ada pula yang berargumen bahwa semua ini adalah salah satu dari contoh buruk pejabat di negeri ini. Namun semuanya belum jelas terbukti, bisa saja Nyoman memang tidak bersalah atau ternyata Susi memang benar. Pelajaran berharga dari kasus ini adalah sebagai seorang yang memiliki jabatan penting memang sering ada batu sandungan dan halangan, sehingga butuh kebijaksanaan yang tinggi agar tidak tersulut emosi.
baca juga
Istri Merantau ke Luar Negeri, Suami Berbuat Tidak Terpuji
(vem/Sya)