Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian maju berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, salah satunya adalah dengan makin seringnya masyarakat Indonesia menghabiskan waktu untuk hang-out atau bercengkerama dengan teman, kolega, maupun kerabat. Mungkin untuk sekadar mengobrol, mempererat silaturahmi maupun yang paling sering adalah untuk networking. Karena itu tak dapat dipungkiri, minum minuman beralkohol menjadi gaya hidup juga. Minuman seperti wine, vodka, cognac, beer menjadi beberapa di antara minuman beralkohol yang sering dilihat di club dan lounge.
Sebagai gaya hidup, menikmati minuman beralkohol merupakan hal yang dianggap lumrah. Namun, bukan berarti minuman beralkohol tanpa risiko. Karena itu, perkumpulan eksportir/importir maupun distributor minuman beralkohol sedunia pernah membuat kesepakatan mengenai minum minuman beralkohol secara bertanggung jawab. Kesepakatan yang dibentuk di Belgia pada sekitar awal abad 21 itu di antaranya menetapkan mengenai aturan “don’t drink and drive”, under-age drinking, larangan minum bagi wanita hamil, pengaturan advertising terutama bukan untuk usia under-age atau disebut minor, dan peringatan mengenai over-consumption alcohol atau minum alkohol secara berlebihan. Hal-hal tersebut terkait dengan responsible drinking. Sebagai perusahaan pembuatnya, pengaturan mengenai praktik ramah lingkungan juga menjadi salah satu sorotan. Salah satu yang ikut serta dalam treaty itu adalah Pernod Ricard.
“Importir dan distributor minuman beralkohol memang menjual produk alkohol, namun kami ingin menjadi penjual yang bertanggung jawab. Ini saatnya give back ke masyarakat, apabila ada hal-hal yang harus diketahui publik, kami tidak akan ragu untuk menyampaikannya. Salah satunya yang terus diingatkan adalah mengenai don’t drink and drive,” kata Edhi Sumadi, General Manager Pernod Ricard Indonesia.
Untuk itu, sebagai bagian dari tindakan Corporate Social Rensponsilbility (CSR), Pernod Ricard Indonesia akan kembali melakukan edukasi dan peningkatan awareness masyarakat terhadap responsible drinking. Tindakan CSR seperti ini dilakukan setiap tahun oleh Pernod Ricard Indonesia. Pada tahun 2011, Pernod Ricard Indonesia mengusung tema “don’t drink and drive”, sedangkan pada tahun 2012, tema yang diangkat adalah under-age drinking yaitu usia di bawah 21 tahun tidak boleh minum minuman beralkohol. Tahun ini, tema yang diangkat kembali adalah “don’t drink and drive” dengan pertimbangan beberapa kasus kecelakaan yang disinyalir berkaitan dengan minum minuman beralkohol yang tidak bijak maupun obat-obatan berbahaya. Pertimbangan lainnya adalah semakin bergesernya gaya hidup masyarakat sebagai penikmat minuman beralkohol.
Pernod Ricard Indonesia menetapkan pelaksanaan gerakan edukasi dan peningkatan awareness tersebut pada 5 Juni 2013. Dengan mengusung tema Responsib’All Day dan dua sub tema “Let’s Be Smart” dan “Don’t Drink & Drive”, Pernod Ricard Indonesia melakukan berbagai program berikut:
Edukasi secara internal
Pernod Ricard akan melakukan edukasi ke staf internal Pernod Ricard Indonesia. “Walaupun edukasi internal ini dilakukan juga secara regular dan bahwa sebenarnya telah ada code of conduct yang berlaku bagi kami untuk terus menerapkan responsible drinking, namun kami tetap akan kembali mengedukasi staf kami.”
Edukasi ke masyarakat
Advertisement
Hal ini dilakukan dalam dua tahap yaitu:
1. Dengan membagikan flyer “Responsib’All Day” di area Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Tindakan bijaksana tentu didukung oleh informasi yang cukup dan akurat. Flyer yang dibagikan berisi informasi penting dan menarik berkaitan dengan responsible drinking seperti seberapa banyak kandungan alkohol terdapat dalam berbagai minuman beralkohol yang sering dikonsumsi misalnya dalam satu gelas wine kadar alkoholnya dapat mencapai empat kali dari kadar alkohol dari satu gelas bir.
Walaupun secara hukum belum ada aturan tentang kadar alkohol dalam darah yang masih diperbolehkan mengendarai mobil, namun secara global, angka yang digunakan disebut sebagai BAC yaitu Blood Alchohol Content yaitu disebutkan sebanyak 0,5 gram alkohol per liter dalam darah telah meningkatkan risiko kecelakaan dalam berkendara sebanyak dua kali!
Untuk memudahkan, flyer diberikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Penyebaran flyer dilakukan pada siang hari yaitu pada jam paling sibuk ketika banyak masyarakat melewati area Bundaran Hotel Indonesia.
2. Tahap kedua adalah dengan melakukan talkshow dengan tema Responsib’All Day: “Let’s be Smart” dan “Don’t Drink & Drive” di Lamoda Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta, dengan menampilkan pembicara: DR. Hj. Elza Syarief, SH, MH; Dr. Laurentius Panggabean, SpKJ, MS, dan Indro-Warkop. Melalui talkshow yang terbuka untuk publik ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bagaimana untuk dapat bertindak bijak dalam minum minuman beralkohol. Pernod Ricard Indonesia mengundang berbagai outlet yang menyediakan minuman beralkohol untuk bersama-sama berupaya menerapkan responsible drinking dengan menolak memberikan minuman beralkohol ke usia di bawah 21 tahun, dan mengingatkan pengunjung yang telah berencana minum minuman beralkohol lebih banyak daripada seharusnya. Sebagai MC dalam acara ini adalah Aimee Juliet, dan pengunjung pun dihibur oleh penampilan Delia dan Galih Montana serta jewellery show dari Wanda House of Jewel.
Responsib’All Day Party
Pernod Ricard Indonesia akan melakukan program kerja sama dengan club-club di kota-kota besar di Indonesia untuk menerapkan praktik responsible drinking. Sebagai pilot project akan dilakukan di Immigrant, Plaza Indonesia, yaitu dengan program yang tujuannya lebih mengedukasi masyarakat untuk “Don’t Drink & Drive”:
Program “Designated Driver”
Untuk pengunjung klub yang datang secara berkelompok, akan diminta untuk menunjuk salah satu anggotanya sebagai designated driver yaitu sebagai orang yang ditunjuk untuk mengendarai kendaraan mereka sepulang dari klub. Orang ini sama sekali tidak boleh minum alkohol selama di klub, dan berperan sebagai hero yang akan mengantar teman atau keluarga ke rumah dengan selamat. Pada saat keluar dari klub, sang designated driver akan dites kadar alkohol dalam tubuhnya dengan menggunakan breathalyzer dan untuk para designated driver yang konsisten tidak minum alkohol akan diberi gift spesial.
Breathalyzer
Pada acara ini, Pernod Ricard Indonesia akan menyediakan alat khusus bernama breathalyzer yang fungsinya adalah mengukur kadar alkohol dalam darah yang dites melalui nafas. Petugas khusus dari Pernod Ricard Indonesia memberikan penjelasan mengenai cara kerja alat dan hasil tes, dan akan memberikan edukasi khususnya pada pengunjung dengan kadar alkohol darah melebihi standar mengendarai mobil.
Free Special Valet Service Drive.
Khusus untuk pengunjung dengan kadar alkohol dalam darah lebih dari 0,5 gram per liter, akan ditawarkan untuk dapat diantarkan ke rumah dengan menggunakan mobil pengunjung tersebut sendiri sehingga tidak perlu kuatir untuk mengambil kembali mobilnya keesokan hari. Pihak Pernod Ricard Indonesia akan menyediakan driver khusus untuk dapat mengantarkan pengunjung ke kediaman si pengunjung.
Apabila program tersebut berjalan dengan baik maka Pernod Ricard Indonesia akan me-review kemungkinan untuk melakukan program ketiga tersebut secara rutin.
“Yang perlu diingat dalam hal minum minuman beralkohol adalah minum dilakukan untuk socializing, untuk hang-out; karena itu minum layaknya dilakukan secara moderat. Minum hanya untuk lifestyle, bukan untuk menjadi mabuk,” ujar Edhi lagi. Untuk dapat menikmati alkohol secara bijak, perlu ada unsur tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Let’s be responsible. Let’s be smart: don’t drink and drive.