Sederhana sih ceritanya, dan biasanya ditayangkan tidak lebih dari 5 menit. Tetapi, beberapa iklan dapat mengubah hidup seseorang, dapat membuat banyak orang sadar akan sesuatu yang penting di dalam hidupnya.
Beberapa iklan memang memanfaatkan sisi kemanusiaan seseorang untuk mempengaruhi pemikiran atau mengubah sikap. Sisi psikologi ini biasanya dipakai oleh iklan yang berbau pesan layanan masyarakat atau menjual jasa.
Para pengiklan dari Thailand dan China seringkali membuat iklan-iklan mengharukan yang bikin hati terenyuh. Di antara banyak iklan yang telah dibuat, Vemale memilih 5 di antaranya untuk Anda.
Advertisement
Yuk simak satu per satu videonya.
(vem/bee)
Advertisement
Iklan 1: Cinta Seorang Ayah
Kami telah menonton beberapa kali iklan ini. Dan berkali-kali juga kami menangis.
Iklan ini menceritakan tentang cinta seorang ayah yang sangat tulus. Mungkin seorang ayah memang pribadi yang sangat keras dan terkenal garang. Tetapi, pun demikian ia tetaplah seorang ayah yang punya cinta mendalam untuk anaknya.
Ia mungkin tak selalu menunjukkan kasih seperti seorang ibu. Tetapi, kasih terdalam ayah tak pernah kalah dari miliki ibu.
Demikian kasih tersebut ditunjukkan dalam iklan ini. Perjuangan seorang ayah yang pernah mengusir anaknya dari rumah dan ia sangat menyesalinya. Dalam hidupnya, ia ingin agar anak-anaknya selalu tersenyum bahagia. Dan, di saat anaknya 'jatuh' dalam keterpurukan hidup, ayah ini berusaha demikian keras mengembalikan senyuman di wajah anaknya.
Terima kasih, ayah.
Iklan 2: Cinta yang tak terucapkan
Masih berbicara tentang cinta ayah dan anak, iklan yang satu ini menunjukkan bahwa cinta ayah mungkin tak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tetapi cinta itu selalu ada di setiap hal-hal yang dilakukannya setiap hari.
Iklan ini bercerita tentang seorang anak yang memiliki ayah tuna wicara. Anak tersebut merasa tertekan dan malu karena memiliki ayah yang tidak sempurna. Hingga akhirnya ia berusaha untuk bunuh diri, namun sekuat tenaga ayahnya berusaha menyelamatkan dirinya.
Dalam ketidaksempurnaan fisik seorang ayah, cintanya tak pernah pudar. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anaknya, hingga ajal menjemputnya nanti.
Advertisement
Iklan 3: Cinta sejati sang kakek
Bicara soal cinta sejati dan kesetiaan, kakek ini mungkin yang paling tahu. Setiap hari ia harus bangun pagi-pagi memasak sup. Ia akan mengambil alat musik, diletakkan di punggungnya, dan berjalan berkilo-kilometer naik ke atas bukit.
Di sana, istrinya berbaring dengan damai di sebuah makam yang dibangunnya sendiri. Ia pernah berjanji semasa hidupnya, untuk selalu mencintai istrinya. Ia akan memasakkan sup dan memainkan lagu yang disukai istrinya.
Janji tersebut dipegangnya, semasa ia hidup dan hingga istrinya meninggal.
Dan itulah yang disebut dengan kesetiaan, itulah yang disebut dengan cinta sejati.
Iklan 4: Kesetiaan seorang ayah
Selalu setia mendampingi anaknya, ayah ini sejak kecil selalu membonceng anaknya ke sekolah. Dengan sepeda tua, ia menyusuri sepanjang jalan mengantar jemput anaknya.
Kegiatan ini dilakukan hingga ia lulus dari bangku sekolah dan masuk ke bangku kuliah. Tak pernah ada yang berubah.
Dan, suatu hari anaknya telah sukses di kota. Dengan membawa mobil, anaknya berjanji akan pulang ke kampung halaman. Setibanya di rumah, anaknya tidak mendapati sang ayah. Yang ternyata dengan sabar dan setia menunggu di depan stasiun di atas sepeda tuanya.
Terharu, sang anak mengajak ayahnya pulang. Ayahnya tetap memilih mengendarai sepeda tuanya. Dari belakang setir, si anak terharu melihat kesetiaan ayahnya tersebut.
Advertisement
Iklan 5: Kami menyebutnya guru sejati
Guru, yang digugu dan ditiru. Demikian istilah dalam bahasa Jawa. Sosok yang tak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membimbing anak muridnya mencapai mimpi dan cita-cita.
Iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh Mentri Pendidikan Singapura, dan merupakan KISAH NYATA. Iklan ini ditujukan untuk para guru dan murid agar sungguh-sungguh menjalani pendidikannya.
Di dalam iklan ini, diceritakan seorang murid yang selalu kelelahan karena harus membantu orang tuanya bekerja. Alhasil, nilainya selalu jelek dan nyaris membuatnya selalu tidak lulus.
Si guru tidak serta merta memarahi muridnya itu, ia bertanya dengan sangat sabar apa yang terjadi pada muridnya. Dan dengan kesabarannya, ia memberikan sisa waktunya untuk mengajari si murid lebih intens.
Guru tersebut berpesan, bahwa muridnya harus punya impian yang tinggi, dan berusaha menggapai impian tersebut. Berkat kasih dan kesabaran sang guru serta cara mendidiknya, murid tersebut berhasil menjadi seorang yang sukses.