Oleh DuniaFitnes.com
Terlepas dari asumsi tersebut muncul pertanyaan besar, apakah titik rangsang yang dinamakan G-Spot ini benar-benar ada pada wanita, ataukah hanya isapan jempol belaka?
“Komunitas medis masih meragukan tentang keberadaan g-spot karena ilmu yang mendukung keberadaan g-spot masih belum ada,” ungkap Dr. Edwin Huang, MD Medical Director Of Gynecology At Massachusetts General Hospital Boston.
Advertisement
“Kebanyakan bukti yang mendukung adanya titik g-spot masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Memang banyak studi yang berhasil menemukan area sensitif yang dianggap sebagai g-spot. Namun, bukti pendukungnya sangat kecil dan secara statistik tidak signifikan,” tambah Huang.
Apa itu G-Spot?
G-spot dipercaya sebagai area yang sangat sensitif di dalam vagina. Diperkirakan berada di dinding bagian atas vagina, atau secara ilmiah disebut sebagai spons uretra. Konon, bila bagian ini mendapatkan sentuhan atau rangsangan bisa memberikan orgasme yang kuat.
Istilah g-spot sendiri mulai populer dan menjadi buah bibir sejak tahun 80-an. Pada saat itu muncul sebuah buku yang cukup populer yang ditulis oleh Ladas, Whipple dan Perry, yang membahas organ seksual wanita yang disebut dengan g-spot.
Sedangkan istilah g-spot sendiri ditemukan oleh Ernest Grafenberg, MD seorang ilmuwan Jerman yang menulis spekulasi keberadaan g-spot dalam sebuah makalah yang rami dibicarakan di tahun 50-an.
Adakah Bukti Keberadaan G-Spot?
“ Belum ada banyak penelitian yang berhasil membuktikan keberadaan g-spot. Dan sejauh ini studi anatomi belum menemukan bukti apa pun. Tidak ada jaringan saraf yang terkonsentrasi di salah satu bagian vagina dibandingkan bagian yang lain,” kata Dr. Huang.
Bagian paling sensitif tubuh memiliki saraf yang lebih banyak dari bagian tubuh lain yang kurang sensitif. Pikirkan jari tangan tangan Anda dan bandingkan dengan telapak kaki. Ujung jari Anda memiliki lebih banyak saraf sehingga lebih sensitif terhadap sesuatu.
Jika g-spot ada seperti yang dijelaskan, maka Anda harus berharap untuk menemukan suatu daerah dalam vagina yang memiliki saraf yang terkonsentrasi dan berjumlah banyak. Sejauh ini, para ilmuwan belum menemukan daerah seperti ini dalam vagina,” tambah Huang.
G-Spot Bukan Satu-satunya Cara untuk Orgasme!
Meski pun kurangnya bukti ilmiah, namun keberadaan g-spot telah diterima secara luas oleh banyak pria dan wanita di seluruh dunia. Namun, peneliti mengkhawatirkan jika keyakinan ini terlalu besar maka pada akhirnya dapat merusak psikologis seseorang. Misalnya wanita yang tidak dapat menemukan titik g-spot akan merasa putus asa dan tidak bisa mengalami orgasme saat berhubungan seks.
Dr. Huang menyampaikan, jika Anda ingin mencari titik sensitif untuk memberikan rangsangan pada pasangan sebaiknya dimulai dari klitoris. Klitoris merupakan memiliki struktur anatomi yang sangat sensitif pada vagina dan dapat mengarah pada orgasme jika dirangsang. Dan di sini lah tempat yang baik untuk memulai rangsangan.
Intinya adalah, mengingat setiap wanita memiliki titik rangsang yang hampir berbeda menstimulasi vagina dengan cara yang variatif untuk mendapatkan orgasme yang sempurna dan sex yang lebih sehat.
Bahkan tanpa memikirkan g-spot sekali pun, para peneliti yakin Anda bisa mendapatkan orgasme yang hebat. [initial]
Source: DuniaFitnes.com
Baca Juga
Wanita Jangan ‘Takut’ Latihan Beban
5 Minuman Sehat untuk Raih Berat Badan Ideal
Bebas Kanker Dengan Makan Kulit Manggis
5 Cara Mudah Atasi Kulit Kering
(df/gil)