Pernikahan adalah hari yang membahagiakan. Sebagai hari spesial, ada banyak tradisi yang mengiringi hari pernikahan. Ada banyak tradisi pernikahan dari ratusan tahun silam yang masih dipertahankan hingga sekarang, salah satunya adalah cincin pernikahan.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, sejak kapan tradisi memakai cincin kawin muncul? Tradisi ini sudah menyebar ke seluruh dunia, bahkan di Indonesia. Mengapa ada tradisi melempar bunga? Mengapa pengantin wanita barat memakai tudung pernikahan yang cantik itu?
Kami akan menjawabnya di sini. Silakan mulai dengan menekan tombol di bawah.
Advertisement
Advertisement
Sejarah Cincin Pernikahan Abadi
Pada masa Roma Kuno, pengantin pria akan mengirimkan sebuah cincin yang terbuat dari besi kepada pengantin wanita. Cincin tersebut menjadi simbol ikatan yang tidak akan berakhir. Tetapi sejarah juga mencatat bahwa Warga Mesir Kuno adalah yang pertama memakai cincin pernikahan dalam rangkaian upacara pernikahan. Tradisi ini mulai menyebar ke seluruh dunia pada abad ke 17 hingga sekarang.
Awal Mula Musik Pengiring Pernikahan
Musik pernikahan Mendelssohn's Wedding March pertama kali dipakai pada sebuah pernikahan di tanggal 2 Juni 1847. Musik tersebut mengiringi pernikahan Dorothy Carew dan Tom Daniel di Inggris.
Musik ini menjadi sangat terkenal setelah kembali dipakai pada pernikahan putri Victoria dan putra mahkota Frederick dari Prussia pada tanggal 25 Januari 1858. Hingga sekarang Mendelssohn's Wedding March menjadi musik pengiring pernikahan paling populer di dunia.
Inilah Mendelssohn's Wedding March yang terkenal itu, Anda pasti pernah mendengarnya.
(c) chiasa88/youtube.com
Advertisement
Simbol Kesucian Kerudung Pengantin
Pengantin wanita akan semakin cantik saat memakai kerudung pernikahan atau tudung pernikahan. Lihat saja para putri di Eropa, mereka masih memakai tradisi ini, Kate Middleton misalnya. Tradisi ini dimulai pada masa Roma Kuno. Di masa itu, tudung pernikahan pengantin wanita berwarna merah, yang menandakan bahwa pengantin wanita telah menjadi milik pengantin pria.
Sedangkan di masa Yunani Kuno, kerudung pernikahan berwarna kuning dan menutupi seluruh tubuh pengantin wanita. Hal itu menjadi simbol kesucian dan keluguan seorang wanita. Seiring berjalannya waktu, kerudung putih menjadi simbol bagi para wanita sebagai tanda sucinya sebuah pernikahan.
Serunya Tradisi Lempar Bunga Pengantin
Tradisi melempar bunga atau buket pengantin dimulai di negara Amerika Utara. Awalnya, sang pengantin wanita lebih memilih melempar bunga itu kepada sahabatnya, agar segera menikah dan hidup bahagia. Seiring berjalannya waktu, agar lebih adil dan mengurangi efek pilih kasih, pengantin perempuan akan membelakangi tamu undangan (biasanya wanita), lalu melempar buket pengantin ke arah belakang.
Tradisi seru ini memang manis, tetapi sering berakhir 'heboh'. Beberapa wanita yang terobsesi dengan pernikahan bisa saling jambak saat memperebutkan buket pengantin.
Advertisement
Tradisi Lempar Stocking Seru Juga..
Tradisi melempar bunga pengantin kepada tamu perempuan sudah biasa. Di Inggris, ada tradisi khusus untuk para pria, yaitu melempar garter atau bagian kecil berenda dari stocking yang dipakai pengantin perempuan. Tradisi ini dimulai pada abad ke 14 di Inggris. Masyarakat pada waktu itu percaya, potongan kecil dari pakaian pengantin wanita akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
(c)Â everlastingmemoriesbychar.blogspot
Untuk menghindari kerusakan dari pakaian pengantin wanita, dibuatlah tradisi melempar garter. Pengantin wanita akan memakai garter di salah satu paha, lalu pengantin pria (yang sudah sah menjadi suaminya) akan melepas garter itu untuk dilempar dan diperebutkan para tamu (biasanya tamu pria). Tradisi ini masih berlangsung hingga sekarang, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas.
Romantisnya Dansa Pertama Setelah Menikah
Di jam-jam awal setelah resmi menjadi suami istri, pasangan yang baru menikah akan menikmati masa-masa romantis. Momen ini dimanfaatkan untuk melakukan dansa pertama, dengan lagu yang romantis. Tradisi ini dimulai dari masa Tribes Kuno. Pada masa itu, di sebuah pesta pernikahan, akan ritual dimana ada pemuda yang akan berdansa bersama gadis pilihannya.
Tetapi sekarang, sang mempelai yang akan berdansa di depan semua tamu dan keluarga. Momen ini seringkali membuat calon pengantin sibuk memilih lagu atau musik yang paling cocok untuk dansa pertama mereka setelah menikah.