Peralatan kedokteran bisa mengukur tekanan jantung seseorang..
Tetapi tidak akan pernah bisa mengukur kedalaman cinta.
***
Advertisement
Kisah nyata ini terjadi pada seorang dokter di Amerika Serikat. Dokter yang sengaja disamarkan namanya ini mengirimkan surat pada keluarga pasiennya yang telah meninggal dunia. Dalam surat tersebut, sang dokter mengungkapkan bagaimana perasaanya saat dia melihat langsung arti sebuah cinta sejati, melalui pasiennya sendiri.
Dokter ini bekerja di sebuah Instalasi Gawat Darurat. Dia mengaku baru pertama kali mengirim surat pada keluarga pasien. Sang dokter menuliskan bagaimana hatinya tergugah saat melihat pasiennya selalu ceria saat ditemani sang suami. Walaupun penyakit yang diderita menahun dan tidak ada kepastian akan sembuh, sang suami selalu setia menjaga sang istri di sampingnya.
Surat dari sang dokter (c) dailymail
Pada akhirnya, sang dokter tidak bisa membantu menyelamatkan nyawa wanita tersebut. Walaupun begitu, sang dokter mendapatkan pelajaran akan cinta yang sesungguhnya, cinta yang menyejukkan, cinta yang tidak meminta imbalan apapun.
Dear Mr ____Saya adalah dokter dari Instalasi Gawat Darurat, tempat dimana istri Anda dirawat minggu lalu. Saya baru tahu kemarin bahwa istri Anda meninggal, dan saya ingin menuliskan ucapan duka cita. Selama dua puluh tahun bekerja sebagai dokter di Ruang Gawat Darurat, saya belum pernah menulis surat untuk pasien atau keluarga pasien, seperti yang Anda ketahui, pertemuan dengan pasien selalu cepat dan tidak ada interaksi personal.
Tetapi, dalam interaksi bersama Anda, saya merasakan sebuah hubungan istimewa pada istri Anda, dia begitu menyenangkan dan ceria, walaupun sedang sakit dan mengalami kesulitan bernapas. Saya tersentuh dengan kenyataan bahwa Anda menjadi pasangan yang penuh kasih sayang. Anda sangat mendukungnya, memberi ucapan yang tepat dan menenangkan, penuh perhatian dan kepedulian. Dari pengalaman saya sebagai dokter, saya menemukan bahwa cinta dan dukungan dari pasangan atau anggota keluarga adalah hadiah yang paling menenangkan, membawa kedamaian dan ketentraman bagi mereka yang sedang mengalami masa kritis.
Saya meminta maaf atas rasa kehilangan yang Anda alami, dan saya harap, Anda bisa menemukan kenyamanan kenangan akan semangat luar biasa dari istri Anda, dan ikatan cinta Anda. Rasa duka cita tulis saya ucapkan untuk Anda dan keluarga Anda.
_____, MD
Itulah sepenggal surat yang dikirimkan sang dokter, semua nama sengaja tidak dipublikasikan.
Dari surat tersebut, dapat Anda rasakan, bagaimana kesetiaan dan dukungan yang besar adalah bagian dari cinta sejati. Cinta yang tidak meminta apapun, walaupun pasangan sedang sakit dan tidak ada kepastian untuk sembuh.
Sesungguhnya obat paling mujarab adalah dukungan, perhatian dan cinta yang tulus.
Semoga kisah ini membuat kita lebih menghargai cinta, tidak hanya untuk pasangan, tetapi juga untuk keluarga. Semoga kita selalu diberi kesehatan, agar bisa memberikan cinta yang besar untuk orang-orang terkasih.
(vem/yel)