Siapa yang tidak kalut ketika rindu menyerang dan menghujam bertubi-tubi? Rasanya seperti ingin mendekap orang terkasih selamanya tanpa harus melepaskannya. Tapi, pernahkah ladies merasa terlambat mengungkapkan ungkapan rindu dan menyesal? Bukankah tidak ada kata terlambat untuk mengatakan rindu?
Surat-surat cinta ini mungkin bisa menjadi pelajaran untuk ladies supaya tidak ragu untuk mengungkapkan rindu.
(vem/dyn)Advertisement
Untuk Mama Di Surga
Ketika cinta hanya dikaitkan dengan pasangan yang kita cintai, tidakkah kita lupa siapa yang dengan sabar telah merawat kita dengan penuh kasih sayang? Siapa yang mengusap air mata kita ketika kita menangis? Yang menghapus lupa ketika ketika kita terjatuh? Ya, Ibu. Serangkaian kata tak berujung bisa kita tuliskan untuk mengungkapkan betapa kita menyayangi Ibu kita. Kali ini, Vemale akan membagi tahu surat cinta Putri untuk Ibunya yang terkasih.
[startpuisi]
Dear Mama,
Hai ma.. Apa kabarmu di surga? Aku disini baik-baik saja. Ma, aku rindu sekali dengan mama. Aku rindu bercerita tentang keluh kesahku dengan Mama. Aku rindu bercanda tawa dengan Mama. Aku rindu senyum dan tawa Mama.
Aku sayang mama selamanya, walaupun kita telah dipisahkan oleh alam, ruang dan waktu. Namun, aku yakin, pasti Mama mengawasiku dari surga sana. Aku yakin, Ma.
Kali ini aku ingin memberitahu Mama, aku sudah menikah, Ma. Sekarang aku dan suamiku juga telah dikaruniai seorang putera yang begitu lucu. Mama pasti ikut bahagia disana. Aku ingin menjadi sepertimu, Ma. Menjadi Mama yang sabar dalam menghadapi problematika rumah tangga dan anak-anak.
Kelak, akan ku ceritakan kepada anak-anakku tentang Mama. Tentang semua pengorbanan Mama membesarkanku dan anak-anak Mama. tentang segala hal yang Mama lakukan dan ajarkan kepadaku.
Aku sayang dan mencintai Mama seumur hidupku. Tak akan ada yang bisa menggantikan posisi Mama di hatiku. Mama yang terbaik selamanya, Ma...
[endpuisi]
Kusampaikan Rinduku Lewat Doa
Doa memang menjadi pengganti peluk di kala dua insan bisa bertemu. Jarak juga tidak mampu menghalangi rindu yang tak lagi bisa dibendung. Melalui doa, Gerry kirimkan rindu dan semua pengharapan atas nama cinta.
[startpuisi]
Dear Dinni,
Assalamualaikum wr. Wb
Semoga saat membaca dan menerima ini sayangku dalam keadaan sehat J
Dinni yang cantik selamat ya akhirnya perjuangan selama ini tidak sia-sia. Beribu ucapan syukur kita panjatkan, tak kalah dengan ribuan doa dan harapan kita selama setahun yang lalu. Tapi jangan terlalu senang dulu, perjuanganmu justru dimulai dari sekarang. Belajar yang rajin, banyak-banyak baca materi yg berhubungan dengan kuliah, sopan dengan dosen dan teman, peduli keluarga baru (teman 1 kos).  Yang tidak kalah penting adalah ibadahmu untuk Allah. Sholat 5 waktu, mohon kelancaran rejeki untuk orang tua supaya kehidupanmu lancar, kesehatan, umur panjang dan keharmonisan keluarga. Aku 'nggak butuh apa2, aku hanya butuh bukti nilai kamu, IPK diatas 3,30 atau kalo bisa diatas 3,50!
Buat keluarga bangga. Jadilah anak yang baik, teman yang baik, mahasiswi yang baik, umat yang baik. Yang aku berikan bukan benda mahal tapi ini adalah benda yang membuatmu tampak mahal dan bisa menjaga dirimu !Â
Jaga diri baik2 ya di Purwokerto, jaga diri untuk kebaikanmu dan kehormatan orang tua
Semoga sayang bisa menjadi kakak yang baik untuk adiknya, anak yang baik untuk keluarga, selalu bisa menjadi teman, sahabat, dunia, dan tuan putri terbaikkuJ
Selamat belajar bahasa Inggris, belajar memakai jilbab, belajar mandiri, belajar survive !
'Nggak perlu aku tuliskan seberapa besar rasa sayangku tapi cukup kamu rasakan dan lihat pembuktianku. Jika ada yang lebih indah dari kata ‘cinta’ mungkin udah aku ungkapkan tiap waktu untukmu.
Salam hangatku untuk keluargamu disana ,J.
Rinduku padamu tanpa batas dan teramat dalam. Cintailah aku dengan sederhana, nomer satukan Allah dan keluargamu, justru itu yang membuatmu menarik, sekian.
Wassalamualaikum wr.wb
Gerry Y.
[endpuisi]
Advertisement
Penyesalan Yang Terlambat Ini
Ragu mungkin adalah perasaan yang muncul ketika Anda ingin mengungkapkan perasaan dari lubuk hati yang paling dalam. Tapi tahukan ladies bahwa ragu akan berbuah kekecewaan dan penyesalan? Seperti orang bijak berkata, 'Lebih baik menyesal karena sudah melakukan daripada menyesal karena tidak berbuat apa-apa'.
[startpuisi]
Untuk Kekasih hatiku, Oemar,
Saat ini aku tidak tahu kamu dimana, apa yang kamu lakukan, apa yang kamu pikirkan tapi aku berdoa agar kamu selaly bahagia dengan apapun yang kamu miliki dan yang belum kamu miliki. Saat ini, mungkin ada tangan lembut yang mampu menghapus dukamu, senyum yang menghibur laramu dan cinta yang membahagiakanmu. Tahukah kamu delapan tahun yang lalu kamu membuatku merasakan hal yang sama?
Dlapan tahun yang lalu, kamu berdiri di depan gerbangsekolah dengan seragam putih-birumu. Biasa. Namum buatku, itu momen yang selalu kutunggu. Aku rela terlambat masuk jam [pelajaran pertama hanya untuk melihatmu. izin ke toliet dan berakhir mematung di depan kelasmu. Aku tak pernah berani menyapamu terlebih dahulu karena waktu itu kamu seorang ketua OSIS, sedangkan aku?Aku cuma cewek biasa diantara cewek-cewek populer yang mengagumimu. Aku berusaha supaya kamu 'melihatku', apapun caranya. Tapi bersaing dengan fansmu yang cantik itu aku bahkan tak pernah berani membayangkannya. Aku cuma cewek pintar. Kamu mungkin lebih suka cewek cantik daripada cewek pintar.
Sampai Tuhan menjawab doaku, dan kita mulai dekat karena kegiatan ekskul kita yang sama. Bukan karena keberuntungan, tapi aku sengaja masik di ekskul yang sama supaya aku bisa melihatmu setiap hari. Kita semakin dekat. Aku tak segan untuk menyapamu setiap eprjumpaan kita, atau sms forward yang kamu berikan kpadaku (dan mungkin temanku yang lain) selalu aku tunggu. Tiga tahun kita habiskan 'bersama'. Dan pada suatu malam, kamu tanya padaku, 'kenapa sih kamu baik banget sama aku?' Singkat, padat namun mampu membungkamku. Aku tak pernah menyangka kamu akan bertanya hal itu kepadaku. Dan dengan bodohnyaaku menjawab,'karena kamu kakakku'.
iya, tiga kata itu menghantui sampai saat ini. Tak lama setelah itu, hari kelulusanmu tiba. Hari yang paling aku takuti. Dan benar saja, kamu hilang tanpa kabar. Kita benar-benar lost contact. Aku sedih saat itu hingga hari ini. Empat tahun kemudian, aku menemukan akun facebook-mu. Aku menemukan fotomu sedang tersenyum. Senyum yang sangat aku kenal, yang tak jarang membuatku susah tidur. Tapi, kamu tidak sendiri. Ada seorang gadis berjilbab duduk disampingmu dengan kepala menyandar di bahumu. Aku terpaku.
yang baru kusadari adalah status mu yang sudah berpasangan. Aku terlambat. Kamu mungkin tidak tahu, tiga kata yang keluar dari mulutku sepenuhnya kebalikan dari hatiku. kamu mungkin tidak tahu kalau aku mencintaimu sejak kita di bangku SMP. Satu hal yang kuharap kamu tahu, aku merindumu dalam setiap malamku, aku menyebut namamu dalam setiap doaku. Dan aku mencintaimu sejak aku tidak tahu apa itu cinta...
Aku menulis surat ini bukan untuk macam-macam, tapi untuk diriku sendiri. Ku ingin kau tahu, kau pernah menjadi orang yang penting untukku. Semoga kamu selalu bahagia, cinta pertamaku...
yang selalu merindumu
Lia [endpuisi]
Rindu Tanpa Pamrih
Menyimpan rindu mungkin berbuah kekecewaan. Namun, bukankah kita harus mulai membiasakan hati untuk merindu dan tidak meminta balasan? Rindu tidak mengenal pamrih walau luka yang selalu didapat.
[startpuisi]
Untuk Bilulku,
hey, Hidung Besar, hehe...
Oh ya, kamu apa kabar disana? Semoga Allah selalu menjagamu dalam keadaan sehat ya. Amin.
Aku senang, pada akhirnya, kita bisa berkomunikasi lagi. Tahukah kamu? Ini sudah tahun ke-empat kita benar-benar tidak bertemu. Sejak aku kembali ke tanah Jawa dan kamu mengejar cita-citamu menjadi marinir. Aku dengar dari orang-orang di ranah kita, kamu akhirnya lolos. Selamat ya untuk itu... :)
Aku sengaja menitipkan surat ini pada Ade, adikmu dan berharap kamu mau membacanya.
Kenapa 'nggak langsung aja ya? Ah, kamu tahu kalau aku ini pemalu dan tertutup. Aku rasa, aku juga tidak akan bisa berbicara langsung denganmu. Aku pasti sudah lari kabur :D
Ya. masih sama seperti 4 tahun yang lalu kok, kalau bertemu kamu, aku selalu takut. 'nggak ada yang berubah, semuanya 'nggak ada yang berubah. Sama seperti hatiku yang tidak pernah berubah sejak oktober 2009 lalu.
Sejak saat itu, saat satu-satunya senyum yang mampu membuat aku ikut tersenyum juga. Aku tak tahu harus memulai dari mana, aku juga tak tahu kapan pastinya perasaan itu kuat muncul di hatiku. Salahku yang tidak pernah mengucapkannya, sebab aku permpuan. Tapi aku salah. Untuk urusan hati, kadang ego sebagai permpuan harus kita tepis jauh-jauh. Ya, 'nggak?
Secara tidak sengaja, aku menemukanmu lagi di dunia maya. Akhirnya doaku dikabulkan oleh Tuhan. Walaupun saat itu, rasanya lebih sakit, seperti silet mengiris jantungku, saat ku tahu ada tangan lain yang menggenggam tanganmu. Aku terluka, Lul.
Tapi wajah bahagiamu mampu membuatku tegar. Sakit ini bisa dipenuhi bahagia oleh senyummu. Aku pelan-pelan bisa berteman dengan sakit hati.
Jujur, hingga saat ini dalam setiap tarikan doaku. Aku masih berharap bahwa kelak, ada saatnya kamu berpaling dan menyadari bahwa tidak ada satu hatipun yang menyayangi kamu sama seperti hatiku. Tapi aku jahat banget kalau sampai memaksa cinta yang memang belum buat aku.
Kita tidak pernah tahu detik kedepan dalam hidup. Mungkin siapa tahu kita menikah. Jangan marah ya? :) Aku cuma mau jujur atas segala hal yang selama 4 tahun ini aku bawa sendiri. Aku cuma ingin bernafas plong, setidaknya. Tanpa ada satupun hal yang mengganjal hatiku. Aku hanya ingin kamu tahu.
Terlalu banyak yang aku tulis. Terlalu lama juga kamu mendengarkan celotehanku. Aku selalu berdialog dengan Rabb semoga semua impianmu tercapai, semoga cintaNya menjagamu erat disana. Juga semoga langgeng dengan wanitamu :)
Aku juga berdoa untuk hatiku yang harus mulai melupakanmu, setidaknya berusaha merelakanmu dengan dia yang lebih dulu hadir untuk kamu. Aku pasti bisa.
Terima kasih untuk waktumu yang aku ganggu ya, semoga silaturahmu kita masih terus terjaga.
Seseorang di seberang sana yang menyimpan rindu buatmu,
Â
Yulia [endpuisi]