Wacana untuk memindah ibu kota Indonesia ke kota lain sudah sering bergulir sejak dahulu. Jakarta yang sudah sangat padat menyimpan beban berat jika terus menjadi ibu kota Indonesia. Saat banjir besar melanda Jakarta beberapa hari yang lalu, wacana pemindahan ibu kota kembali bergulir.
Alasan Pemindahan Ibu Kota
Berdasarkan rangkuman yang kami lansir dari Merdeka.com. inilah beberapa alasan mengapa Jakarta sudah tidak nyaman sekaligus tidak kondusif lagi menjadi ibu kota Indonesia:
Advertisement
BANJIR. Sejak masa penjajahan Belanda, Jakarta sudah sering mengalami masalah banjir. Daerahnya yang lebih rendah dari kawasan lain membuat Jakarta sangat rawan banjir, ditambah lagi sarana saluran air yang tidak begitu baik. Saat banjir terjadi lebih dari 10.000 warga harus mengungsi, transportasi terganggu, aktivitas terganggu, bahkan kantor pemerintahan dan istana negara tergenang banjir.
(c) Merdeka.com
MACET. Masalah utama yang dihadapi warga Jakarta adalah kemacetan parah, terutama di jam-jam berangkat kerja atau sepulang kerja. Jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah sementara jumlah jalan yang tidak sebanding dengan penambahan jumlah kendaraan membuat kondisi ini semakin parah dari tahun ke tahun.
PADAT PENDUDUK. Jakarta adalah kota terpadat. Pada bulan November 2011, tercatat ada 10.183.498 penduduk. Dengan tingkat kepadatan 15.427 penduduk per kilometer persegi. Ditambah lagi dengan para pendatang yang mengadu nasib di Jakarta, bertambah padatlah ibu kota tercinta.
KUMUH. Dengan semakin padatnya jumlah penduduk, semakin sempit kawasan untuk membangun rumah, semakin banyak pengangguran, semakin banyak juga tempat-tempat kumuh. Warga yang tidak punya tempat tinggal mulai membangun rumah di sepanjang jalan rel kereta api, di pinggiran sungai dan sebagainya.
(c) cumarennydisini.blogspot.com & lifestyle.kompasiana.com
SARANA TRANSPORTASI BURUK. Kemacetan dan padatnya warga Jakarta berdampak pada kurangnya sarana transportasi yang memadai. Menggunakan transportasi umum (terutama untuk segmentasi ekonomi menengah ke bawah) adalah mimpi buruk. Rawan kejahatan, tidak nyaman, dan ugal-ugalan adalah gambaran buruknya sarana transportasi di Jakarta.
Kota Yang Tepat Untuk Ibu Kota Baru
Beberapa kota di Indonesia pernah menjadi tujuan pemindahan ibu kota. Presiden Soekarno pernah menyampaikan gagasan agar ibu kota dipindah ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah di tahun 1957. Presiden Soeharto pernah mengusulkan agar ibu kota digeser sedikit ke daerah Jonggol, Kabupaten Bogor. Di masa pemerintahan Presiden SBY, Purwokerto dianggap cocok sebagai pengganti Jakarta, wacana ini bergulir di tahun 2010.
Selain itu, Lampung, Karawang, Palembang dan Yogyakarta juga dianggap beberapa orang cocok menjadi ibu kota Indonesia, menggantikan Jakarta.
Bagaimana tanggapan Anda pada wacana ini, setuju atau tidak? Jika Anda setuju, kota mana yang cocok untuk menggantikan Jakarta? Suarakan pendapat Anda di kolom komentar :)
(vem/yel)