Sukses

Lifestyle

Back to Work? Oh YES!

Ladies, ada banyak hal yang lebih buruk daripada kembali bekerja selepas cuti panjang. Lantas mengapa rasanya berat sekali untuk berhadapan lagi dengan tugas-tugas kantor? Cosmo feel you...

Di dunia ini hanya ada dua jenis manusia yang tidak perlu banyak penyesuaian untuk kembali bekerja setelah menghabiskan libur panjang. Pertama adalah workaholics: mereka memang kurang menikmati yang namanya libur – meskipun tubuh ada di Gili Trawangan, pikiran mereka ada di tumpukan pekerjaan di kantor. Tipe yang kedua adalah mereka yang bernasib sial saat liburan. Dari bagasi yang hilang, hotel yang kotor, sampai cuaca buruk, sudah pernah mereka alami. Kalau sudah begini, satu-satunya yang ada di kepala mereka adalah kembali ke kota dan menjalani rutinitas seperti hari-hari biasa.

Anda bukan salah satu dari dua tipe yang Cosmo sebut di atas dan merasa sedikit “berat hati” saat harus kembali bekerja sembilan jam sehari? Don’t worry dear, keengganan untuk kembali ke “dunia nyata” sama sekali tak mengindikasikan tingkat profesionalisme atau ketertarikan Anda terhadap pekerjaan. Hal ini terjadi pada semua orang kok, termasuk pada mereka yang bekerja sesuai passion dan mencintai pekerjaannya. Hanya saja memang bukan perkara mudah untuk langsung mengubah kebiasaan hidup bebas aturan yang telah dijalani selama beberapa hari dengan sesuatu yang disiplin dan teratur.

Nah, sambil menunggu ditemukannya teknologi yang dapat mengubah holiday-mode menjadi work-mode dalam satu hentakan jari, ada beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan agar bisa kembali bekerja pasca liburan dengan semangat baru. Awalnya memang akan sedikit berat untuk kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas semula, namun seiring berjalannya waktu tak terasa Anda akan kembali prima seperti sedia kala. Before you know it, you will forget what it was like to be on vacation!

Adjust Your Sleep Schedule

Selama berlibur pasti Anda sering menghabiskan malam dengan berpesta, hangout bersama teman-teman dan keluarga, atau menonton DVD sampai pagi. Tanpa sadar, kebiasaan begadang dan bangun siang ini pasti akan sangat berpengaruh pada hari-hari pertama kembali bekerja. That’s why, jika memungkinkan, kembalikan pola tidur Anda yang sudah berantakan itu ke pola tidur semula setidaknya dia atau tiga hari sebelum masuk kerja. Caranya mudah: cobalah untuk tidur di jam pagi seperti biasa saat weekdays. Dengan demikian, pada hari pertama bekerja, Anda sudah terbiasa lagi untuk bangun pagi.

Why Monday?

"I hate Monday," adalah mantra dari sebagian besar pekerja di seluruh dunia menjelang weekend berakhir. Yup, kalau libur akhir pekan saja sudah membuat Anda membenci hari Senin, bagaimana dengan libur panjang? Hmm, coba periksa berapa banyak lagi sisa cuti Anda. Kalau memang masih banyak, kenapa harus kembali masuk di hari Senin? Kedengarannya mungkin sepele, namun secara psikologis rupanya berpengaruh terhadap suasana hati. Anda akan merasa lebih bersemangat untuk masuk kerja di hari Selasa atau Rabu daripada di hari Senin. Plus, Anda tidak langsung dihadapkan dengan minggu kerja yang panjang. Eits, Cosmo tidak menyarankan Anda untuk membolos ya!

Say Thank You

Selama Anda cuti panjang, ada orang lain di kantor yang mengambil alih tanggung jawab Anda. Maka sebagai langkah pertama setelah kembali bekerja, tak ada salahnya untuk mengucapkan terima kasih pada rekan kerja yang telah meng-cover pekerjaan Anda. Ucapan sesederhana "terima kasih" dapat membuat hubungan Anda dengan rekan kerja di kantor menjadi lebih baik, dan membuat mereka tak segan untuk kembali membantu saat Anda berencana berlibur panjang lagi.

Take It Easy

Jangan memaksa diri untuk bekerja dengan sangat giat di hari pertama kembali ke kantor. Memang sih ada deadline yang sudah mengetuk dari luar ruangan, namun dengan manajemen waktu yang baik dan membuat daftar prioritas bisa membuat beban pekerjaan Anda berkurang. Ya, manajemen waktu adalah salah satu hal utama yang harus Anda pertimbangkan sebelum kembali masuk kerja. Selesaikanlah terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan yang paling penting, dan sisakan yang lain untuk dikerjakan berikutnya. Setidaknya Anda akan memerlukan 2-3 hari pertama untuk kembali menyesuaikan diri dengan ritme pekerjaan. So, take your time.

Take a Break

Berilah sedikit waktu bagi diri Anda untuk lebih santaui di beberapa hari pertama bekerja. Nikmati makan siang di luar bersama rekan-rekan kerja sambil bertukar cerita mengenai liburan yang menyenangkan atau kejadian-kejadian apa saja yang terjadi di kantor selama Anda cuti panjang. Dan jika memungkinkan, luangkan waktu di sore hari untuk coffee break dan berjalan santai di sekitar tempat kerja, atau sekadar mencuci wajah untuk menyegarkan diri.

Get Organized

Ingat saat masih kecil dulu dan menghadapi hari pertama sekolah? Dari malam hari kita sudah menyiapkan buku-buku pelajaran apa saja yang harus dibawa, dan seragam apa yang akan dipakai. Triknya sama, dear. Menyiapkan diri di malam sebelum kembali bekerja adalah langkah preventif yang dapat mengurangi stres. Siapkan laptop atau catatan yang akan Anda bawa ke kantor besok di dalam tas. Begitupun dengan pakaian yang akan Anda kenakan. Persiapkanlah baik-baik, kalau perlu diseterika terlebih dahulu agar penampilan Anda saat kembali bekerja benar-benar maksimal. Dengan persiapan-persiapan seperti ini, dijamin Anda tidak akan kelabakan begitu bangun pagi dan siap untuk menghadapi a long weekdays!

Find New Projects

Masalah yang dihadapi oleh para pekerja yang kembali bekerja setelah libur panjang adalah kurangnya tantangan yang mereka hadapi. Apalagi jika liburan dilakukan setelah diselesaikannya sebuah pekerjaan atau proyek yang besar. Mencari proyek baru yang lebih menantang mungkin bisa menjadi pilihan Anda agar lebih bersemangat lagi bekerja. Ayo, jangan ragu untuk melontarkan ide kreatif Anda kepada si bos!

Email Flood

Belasan hingga puluhan email yang berhubungan dengan pekerjaan langsung menghias layar komputer Anda di hari pertama kembali bekerja. Jangan panik! Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan membalas email tersebut satu per satu tanpa terpotong oleh aktivitas lain. Kalau perlu matikan telepon untuk sementara supaya Anda tak terganggu telepon dari rekan kerja yang menagih oleh-oleh.

Focus on the Positives

Jika masa transisi kembali pada pekerjaan rupanya jauh lebih menantang dari yang Anda bayangkan, mungkin penyebabnya karena Anda terlalu fokus pada hal-hal negatif dari pekerjaan tersebut. Bahkan orang-orang yang menjalani dream job-nya memiliki hal-hal yang tidak disukai dari pekerjaan tersebut. Melihat pada sisi positif dari pekerjaan (dan bersyukur bahwa Anda memilikinya) bisa membantu Anda lebih bersemangat untuk kembali bekerja, lho. It’s all in your mind.

And Finally...

Why stop now? Buatlah rencana liburan panjang berikutnya agar Anda memiliki motivasi dan dapat bekerja lebih giat lagi. Syukur-syukur termotivasi untuk mencari pendapatan tambahan. [initial]

Source: Cosmopolitan, Edisi Oktober 2012, halaman 242

(Cosmo/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading