Rumor yang beredar di dunia mengatakan bahwa Pekerja Seks Komersial akan digantikan oleh para robot wanita. Benarkah?
Seks menjadi sebuah kebutuhan yang diperkirakan tidak akan tercukupi oleh manusia saja. Kesibukan dan kemajuan teknologi membuat para pasangan kekurangan waktu baik untuk diri maupun untuk pasangannya. Contohnya saja saat ini, keintiman dan kemesraan suami istri diganggu oleh pihak ketiga yang disebut-sebut sebagai smartphone. Bahkan ketika sedang dating berdua, masing-masing justru sibuk dengan smartphonenya sendiri.
Menyadari fenomena ini, para peneliti di New Zealand berusaha mencari cara agar ke depannya kebutuhan seksual manusia (terutama pria) tercukupi. Kedengarannya memang agak aneh, namun mereka memprediksi bahwa ke depannya tugas Pekerja Seks Komersial akan digantikan oleh robot.
Advertisement
Inspirasi ini disebut-sebut sebagai salah satu solusi mengatasi penyakit seksual dan perdagangan manusia. Diperkirakan pada tahun 2050 nanti, kebutuhan seks di luar akan dibantu oleh adanya robot khusus yang memang dibuat untuk mencukupi kebutuhan seksual.
Diperkirakan bahwa robot ini akan dipercantik dengan berbagai alat bantu, termasuk padding sebagai payudara buatan dan g-string eksotik untuk meningkatkan gairah konsumennya. Robot ini akan hadir dalam berbagai pilihan etnis, bentuk tubuh, usia, dan bahasa. Dilengkapi pula dengan gerakan tubuh yang bisa diatur sedemikian rupa hingga menyerupai manusia.
Tentu saja hal ini akan menimbulkan kontroversi yang besar di kemudian hari. Namun, para peneliti percaya hal ini akan sangat berarti bagi dunia untuk memerangi perdagangan manusia serta mencegah penularan penyakit seksual.
Lantas, apakah Anda akan setuju jika hal ini benar-benar dilakukan?
Bagikan pendapat Anda dengan mengisi komentar di bawah ini. [initial]
(vem/bee)