Jamur adalah tumbuhan yang tak tak punya klorofil. Umumnya tumbuh di tempat yang lembab dan cenderung bersifat parasit.
Jamur ada yang bisa diolah menjadi masakan, ada pula yang justru mengandung racun. Jamur yang bisa dimasak pada umumnya mengandung aneka nutrisi yang bermanfaat, seperti protein, air, kalori, karbohidrat, zat besi, kalsium, vitamin B, vitamin C dan serat.
Inilah jenis-jenis jamur yang populer dijadikan masakan di Indonesia
Advertisement
Jamur Merang
Courtesy missourimycologicalsociety
Jamur ini mudah ditemukan di pasar dan dijual segar maupun sudah diawetkan dalam gelas atau kantung plastik. Bentuknya bulat lonjong, warnanya kecokelatan dan tumbuh di media merang sehingga disebut jamur merang.
Jamur Tiram
Courtesy botany.wisc.net
Bentuknya menyerupai tiram, dan ukurannya cenderung besar-besar, inilah mengapa orang kemudian menyebutnya jamur tiram. Warnanya putih, rasanya kenyal hampir mirip seperti daging ayam. Umumnya tumbuh di kayu-kayu lapuk, di jerami, atau di ladang tebu.
Jamur Kancing
Courtesy thompsonmorgan
Memang bentuknya mirip seperti kancing, sehingga disebut jamur kancing. Jamur ini juga mudah didapat, dan bisa dicampurkan dalam aneka jenis masakan.
Jamur Shiitake atau Hioko
Courtesy kimberlysnyder
Jamur yang berasal dari Jepang ini sudah banyak dikenal masyarakat umum dan dijadikan campuran masakan. Umumnya tumbuh di batang pohon yang sudah lapuk. Dapat dicampurkan sebagai masakan dalam bentuk shiitake kering maupun shiitake segar.
Jamur Kuping
Courtesy fineartamerica
Dinamakan jamur kuping karena bentuknya mirip telinga. Tumbuh bergerombol pada kayu-kayu yang sudah tua dan umumnya semakin lebat saat musim penghujan tiba. Ada yang dijual dalam bentuk segar, ada pula yang dijual dalam bentuk kering. [initial]
(vem/bee)