Vemale.com - Coba sebutkan, apa sih hal yang paling sering membuat Anda dan pasangan bertengkar?
Kebanyakan, dalam hubungan, orang bertengkar karena beberapa masalah kecil. Mengganti channel TV misalnya, bisa menjadi sebuah pemicu pertengkaran yang berujung perpisahan. Di sini, apabila kedua belah pihak sama-sama keras dan tak mau mengalah, akhirnya pertengkaran jadi melebar.
Contoh kasus:
Advertisement
Pasangan sedang menonton TV bersama. Saat itu memutar acara musik.
Pria: duh kok jelek-jelek sih acaranya, nggak ada yang lain apa?
Wanita: biarin itu sajalah. Bagus kok.
Pria: ok.
Wanita: lho kok, ok. Apa maksudnya ok? kamu marah?
Pria: marah gimana? ya aku kan cuma mengikuti kemauanmu. Selama ini kamu selalu ingin kemauanmu dituruti kan?
dan jadilah pertengkaran yang semakin panjang dan melebar.
Dr. John Gottman, penulis dari THE SEVEN PRINCIPLES FOR MAKING MARRIAGE WORK, mengatakan bahwa perpisahan dalam rumah tangga, seringkali disebabkan karena empat hal: kritik, penghinaan, membela diri dan keras kepala, seperti dikutip dari Shine.
Kembali ke contoh di atas, apa yang sedang dipermasalahkan? sebenarnya tidak ada. Semua menjadi masalah dan berkembang menjadi pertengkaran karena empat hal yang telah disebutkan oleh Dr. John tadi. Saat salah satu pasangan dikritik, ia cenderung salah menanggapinya sebagai penghinaan. Dan ketika pasangannya membela diri, karena tidak merasa menghina, ia dianggap keras kepala. Begitulah yang sebenarnya terjadi dalam pertengkaran pasangan, apapun masalahnya.
Intinya, karena komunikasi yang kurang lancar. Keduanya sama-sama berpikiran negatif dan dipenuhi aura emosi, sehingga pembicaraan ini menjadi sebuah ajang pelampiasan emosi. Masing-masing kemudian berpersepsi bila keduanya tidak cocok, dan saling tidak suka. Padahal, jika diruntut lagi, mengganti channel TV adalah sebuah hal yang wajar. Dan ketika pria berkata 'OK' bukan berarti ia sedang menghina pasangan. Itu adalah sebuah kata praktis dan singkat yang sebenarnya sebuah kode bagi wanita agar tidak menganggapnya sebuah hal yang besar.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga sering membuat pasangan bertengkar, seperti:
Problem keuangan. Sebuah studi dilakukan oleh Smart Money magazine, dan Redbook, dan hasilnya 70% pertengkaran rumah tangga disebabkan oleh uang. Entah kebiasaan belanja yang berlebihan, kecilnya pemasukan, hingga pekerjaan yang tidak menjamin pengeluaran dan kehidupan.
Posisi selanjutnya, diisi oleh kegiatan seks yang tidak rutin. Ketika suami menuntut istri untuk memenuhi kebutuhan seksual, atau sebaliknya. Hal ini memicu pertengkaran yang cukup serius. Terutama saat salah satunya mendambakan anak dan ternyata sekian kali mencoba, pasangan tersebut belum juga dikaruniai anak.
Dan hal-hal kecil seperti telepon, status Facebook, teman, tidak tepat waktu, malas mandi, dan lain sebagainya juga menyumbang kesempatan memicu pertengkaran dengan pasangan.
Dr. John pun mengungkapkan, bahwa komunikasi antara kedua pasangan sebaiknya memang diarahkan pada hal yang positif. Buang persepsi awal yang membuat kita sering kehilangan akal sehat saat berhadapan dengan pasangan. Berpikir dari sisi orang lain dan dengarkan apa yang sebenarnya terjadi tanpa membuat kesimpulan sebelumnya.
(vem/bee)