Sukses

Lifestyle

Perjuangan Ibadah Dude Herlino di Dunia Artis

Vemale.com - Pria yang sering memerankan peran lelaki baik ini bisa disimpulkan memiliki karakter pribadi yang tidak jauh dari karakter perannya yang alim, meski secara halus dia mengatakan bahwa dia jauh dari sempurna.

Simak bincang – bincang kami dengan Dude Herlino, yang kami temui di sela – sela syuting Dalam Mihrab Cinta The Seriesyang akan segera tayang bulan Ramadan tahun ini. Selama 1 jam, Dude berbagi mengenai kesibukannya yang baru dan juga hubungannya dengan Tuhan.

Selain sibuk sinetron, Dude lagi sibuk apa nih?

Selain sinetron, mengelola bisnis restaurant sama temen – temen, itu aja.

Masih punya waktu untuk berbisnis?

Harus punya waktu ngurusin resto, waktunya dicari di sela – sela syuting karena bisnis adalah bagian dari passion saya. Saya suka banget mengelola suatu usaha, manage bareng – bareng bersama temen – temen, menyenangkan lah..

Tapi passion Dude sebenarnya apa?

Saya sangat yakin bahwa Allah memberikan manusia banyak bakat dan banyak kemampuan. Kita ini di muka bumi wakilnya Tuhan, ambil contoh seorang Soekarno. Dia seorang negarawan, tapi beliau juga seorang pelukis, pemahat, guru teater. Jadi kita punya banyak bakat yang bisa kita jalankan dan banyak hal yang bisa kita laksanakan dalam waktu bersamaan, dan saya punya banyak passion dalam hidup ini, salah satunya acting dan saya menemukan lagi bisnis. Keduanya kini merupakan 2 hal yang saya jalankan dan menjadi fokus perhatian saya saat ini. [quote]

Sinetron banyak menyita waktumu, pernah bosan tidak?

Ini sama saja kalau bertanya kepada dokter yang tiap hari periksa orang; atau wartawan yang setiap hari nanyain orang, sama seperti mereka yang menganggap ini merupakan pekerjaannya yang memang harus dijalankan. Capek ya wajar, tapi kalo bicara bosan, bosan itu pola pikir, sekarang kalo cara kita berpikir dan mindsetnya kita ubah bahwa ini suatu anugerah yang harus kita syukuri jadinya lain kan. Bosan itu dekat dengan rasa tidak bersyukur, saya lebih cenderung tidak memilih bosan, jadi lebih bersyukur dan menikmati.

Kalo kita nikmati nanti nikmatnya ditambah lagi, alhamdulillah tidak ada rasa bosan, kadang kalo break 1 atau 2 minggu malah saya merasa kehilangan.

Di tengah kesibukan itu, masih sempat untuk melakukan aktivitas keagamaan?

Belajar agama itu harus. Kalau kita ingat ayat pertama yang turun untuk Rasullulah adalah Iqra, yang berarti “Bacalah”, baca itu merupakan pintu gerbang kita mendapatkan ilmu, dan menuntut ilmu dalam Islam wajib hukumnya, satu hal yang sangat tinggi sekali derajatnya. Saya berusaha belajar, bisa dari baca buku, pengajian dari TV. Alhamdulillah saya kenal beberapa ustad, pernah syuting bareng, pernah pengajian, kami bisa chatting bisa telpon – telponan kalo saya punya pertanyaan. Kalau ada pengajian saya punya waktu, ya saya datang, tapi intinya mencari ilmu itu harus berjalan terus sampai kita nanti mati.

Dengan jadwal yang padat, masih bisa mengatur jadwal untuk ibadah?

Satu ayat dalam Quran: “tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah". Jadi Allah menciptakan kita untuk ibadah, dan tiangnya ibadah kan sholat, tujuan kita diciptakan Allah itu untuk sholat. Baru setelah sholatnya baik, aplikasinya adalah ke kehidupan bermasyarakat yang juga baik,  didasari oleh sholat itu. Jadi kalo prinsip kita hidup itu untuk beribadah, maka yang namanya kewajiban nggak ada yang berani meninggalkan.

Apa yang Dude lakukan untuk selalu recharge iman?

Bisa dari membaca buku, dari para ustad yang kenal, atau nasehat dari teman – teman terdekat, insyaAllah itu bisa menambah supaya hati bisa terrecharge dengan baik.

Bicara soal buku keagamaan, buku apa yang terakhir dibaca?

Buku tentang nasehat – nasehat Imam Al Ghazali, beliau adalah ulama besar yang pernah ada, dan nasehat – nasehat beliau juga dengan memasukkan sunnah – sunnah rasul. Buku ini mengupas tentang kehidupan sehari – hari, bagaimana kita menyikapi ketika ada hal – hal yang mengganggu pikiran, itu juga dibahas di buku ini.  

Turning pointmu menjadi manusia yang lebih beriman?

Saya mungkin berbeda dengan orang lain, bagi saya ini bukan turning point, tapi ini proses setahap demi setahap. Satu demi satu ayat saya pelajari, semakin banyak kita tahu, itu akan mengubah bagaimana kita menyikapi hidup, dari mulai satu hal, dua hal, tiga hal, dan seterusnya. Nggak ada yang drastis kemudian ada turning point.

Bagi saya, ini melalui suatu proses setahap demi setahap, pelan – pelan ibaratnya saya mengais ilmu. Satu ilmu saya kumpulkan, sebutiran debu, sebutiran pasir, ini yang kemudian mengubah pelan - pelan, seperti pengalaman hidup, pelajaran dari buku, nasehat orang tua, wejangan para ustad, itu semua sedikit demi sedikit memberikan dampak.

Bukan hal mudah untuk tekun beribadah di tengah kesibukan yang padat, apalagi di dunia hiburan yang serba gemerlap. Tapi Dude Herlino bisa melakukannya, dan dia telah berbagi tips agar bisa mengutamakan ibadah seberapa pun sibuknya Anda. Saatnya menerapkan! :)

(vem/ana/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading