Cuti Hamil 2 Tahun Untuk Wanita Indonesia, Setuju?

Vemale.com - Wanita selalu dikelilingi banyak pilihan, makin bertambah usia, makin berat pilihan-pilihan yang harus diambil. Salah satu pilihan paling populer bagi wanita Indonesia adalah karir atau menjadi ibu rumah tangga. Saat masih berstatus single, wanita bisa mengembangkan ilmu dan kreativitas mereka dengan bekerja di perusahaan, tetapi setelah menikah dan hamil, biasanya wanita akan berpikir kembali, apakah tetap akan bekerja atau merawat anak-anak sepenuhnya di rumah.

Memang sangat disayangkan, karir seorang wanita harus berhenti dalam usia yang singkat. Salah satu penyebab hal ini adalah pendeknya masa cuti hamil bagi wanita karir, rata-rata hanya dua bulan, ditambah lagi banyak perusahaan tidak mempersiapkan ruang khusus untuk ibu menyusui yang ingin memompa ASInya untuk sang bayi. Maka tak heran jika banyak wanita yang akhirnya meninggalkan pekerjaan. Kita mungkin iri dengan wanita di negara Jerman yang bisa mendapatkan cuti hamil selama 3 tahun tanpa pemotongan gaji atau pergeseran posisi pekerjaan.

Dahlan Iskan Usulkan Cuti Hamil 2 Tahun

Berita ini cukup gencar kami terima kemarin. Menteri BUMN kita mengusulkan cuti hingga 2 tahun bagi wanita yang bekerja di kantor-kantor BUMN. Memang.. usulan ini masih sebatas usulan yang belum diketahui apakah akan diterapkan atau tidak. Tapi setidaknya, kami senang dengan pemikiran beliau.

"Tampilnya wanita membentuk sebuah kemajuan. Tapi iklimnya belum terbentuk, wanita kariernya bagus lalu menikah, punya anak dan kemudian mengundurkan diri. Nanti yang rugi adalah Indonesia karena punya anak" ujar Dahlan dalam acara BUMN Marketing Day 2012 di Hotel Borobudur, Jakarta (20/06/2012). Tak hanya cuti, Dahlan Iskan juga mengusulkan membuat tempat perawatan bayi dan anak di kantor-kantor BUMN.

Walaupun masih sebatas di kalangan pekerja BUMN, siapa tahu beberapa tahun lagi semua perusahaan di Indonesia menerapkan peraturan yang sama. Hal ini tentu menguntungkan perusahaan agar tidak kehilangan tenaga kerja potensial. Dalam sisi wanita, mereka tetap bisa memberi ASI penuh, mengasuh anak-anak mereka sambil bekerja, dan tetap bisa mengembangkan potensi dan kemampuan mereka di bidang karir.

Bagaimana tanggapan Anda akan usul Dahlan Iskan? Apakah Anda yakin bahwa usulan ini akan menjadi pilihan bijak untuk wanita karir yang ingin terus bekerja? Silakan tinggalkan pendapat Anda di kolom komentar :)