Vemale.com- Ingatkah Anda, ketika masih duduk di bangku sekolah dulu, betapa mendebarkannya detik-detik menjelang guru mengumumkan hasil ujian kelulusan? Wheew... Walaupun Anda merasa yakin saat mengerjakan ujian tersebut, tetap saja ada sebersit keraguan sebelum benar-benar melihat hasilnya. Begitu lulus, Anda menganggap semua itu sudah selesai, bukan? Sayangnya tidak. Semuanya akan terulang kembali saat Anda memasuki dunia kerja.
Dalam karier, kita tak akan bisa menghindar dari performance review, disebut juga performance appraisals atau evaluasi kinerja karyawan. Apapun sebutannya, intinya adalah mengevaluasi performa dan output yang dihasilkan oleh setiap karyawan dalam pekerjaannya. Nantinya, performance review ini akan memengaruhi besaran kenaikan gaji, promosi, dan kadang untuk mengetahui apakah kita layak untuk tetap bekerja atau tidak. Itulah mengapa, momen-momen menjelang evaluasi kerja sama mendebarkannya seperti saat menunggu hasil ujian kelulusan sekolah. Right, ladies?
Kali ini, Cosmo mencoba menghadirkan beberapa tip agar Anda sempat menyiapkan diri sebelum berhadapan langsung dengan momen yang menegangkan ini. So, prepare your ammo!
Advertisement
Pahami tujuan dari performance review
Ketakutan yang terbesar adalah ketidaktahuan akan apa yang dihadapi. Oleh karena itu, yang pertama harus Anda lakukan adalah memahami mengapa perusahaan menggunakan performance review untuk mengevaluasi kinerja karyawannya. Dalam artikel How to Do an Employee Appraisals, Dawn Rosenberg McKay mengungkapkan bahwa tujuan dari review tersebut adalah untuk “Memantapkan komunikasi, menetapkan ekspektasi yang jelas, meningkatkan kinerja, memperbaiki kinerja yang kurang memuaskan, dan membangkitkan semangat kerja sama dan teamwork.”
Siapkan amunisi
Catat dan simpan baik-baik pencapaian-pencapaian Anda untuk dibawa dan didiskusikan pada saat proses evaluasi berlangsung. Jika tak mencatatnya, nanti Anda akan kerepotan sendiri mencoba mengingat-ingat semua prestasi yang Anda capai semenjak review terakhir. That’s wasting time!Yang perlu Anda catat adalah bagaimana kinerja Anda telah memberi manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatnya pemasukan, bertambahnya klien, dan loyalitas klien lama, dan sebagainya.
Bila memperoleh hasil review yang buruk
Jika Anda merasa mendapatkan review yang tidak adil, Anda memiliki hak untuk mempertanyakannya – dengan kepala dingin tentunya. Fight for your right, dear! Namun, sebelum mendiskusikannya dengan orang yang melakukan evaluasi tersebut, cobalah untuk melihat hasil tersebut secara obyektif. Apakah kritik yang diberikan memang melampaui batas, atau Anda tipe orang yang mudah tersinggung bila dikritik? Bila memang Anda menganggap penilaian tersebut tidak adil, maka buatlah janji dengan sang reviewer. Tunjukkan padanya poin-poin mana saja yang menurut Anda tidak sesuai; berikanlah contoh-contoh pencapaian yang telah Anda peroleh. Tentunya hal ini akan lebih mudah apabila ada catatan dan bukti tertulisnya. Yup, a paper trail is always helpful.
Apa saja yang bisa dipelajari dari performance review?
Pada akhirnya, Anda harus menganggap evaluasi ini sebagai bentuk pembelajaran untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Serap sebanyak-banyaknya informasi yang berguna, baik bagi diri Anda, maupun bagi reviewer.
Penentu Skor Performance Review Anda
Secara garis besar, ada dua faktor utama yang harus dievaluasi dalam setiap performance review. Catat!
1. Kompetensi.Aspek ini menitikberatkan pada kecakapan dan perilaku kerja karyawan dalam sejumlah aspek tertentu. Jenis kompetensi yang dinilai berbeda-beda dalam setiap perusahaan. Namun, aspek yang paling awam digunakan adalah kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan komunikasi, planning and organizing, orientasi terhadap customer, dan teamwork.
2. Job result.Nah, aspek ini bertujuan untuk menilai kinerja karyawan melalui serangkaian Key Performance Indicators (KPI) yang jelas dan terukur. Misalnya jumlah keuntungan yang dihasilkan, atau jumlah klien baru yang diperoleh. [initial]
Source: Cosmopolitan Edisi Januari 2012, Halaman 196
(Cosmo/miw)