Sukses

Lifestyle

Pilih Mana: Leader, Supervisor, Atau Manager

Vemale.com - Akhirnya setelah lima tahun bekerja di perusahaan ini, kabar baik itu datang juga. Ya, atasan memutuskan untuk menjadikan Siska pimpinan di divisi yang sekarang ia tempati. Hari pertama. Tidak, ia tidak kaget karena sebelumnya sudah tahu apa saja job description yang harus ditangani. Jadi hari pertama, "jadwal" Siska dipenuhi dengan...mendekorasi meja baru dengan foto-foto, menyusun buku-buku, sampai membeli bonsai untuk diletakkan di ruangan kerja barunya (jangan tanya kenapa). Hari kedua. Tumpukan kertas yang menanti untuk ditandatangani mulai datang. Mau asal tanda tangan saja? Tentu tidak bisa, karena ini menyangkut masalah kerja sama perusahaan dengan klien. Jadi Siska mulai mempelajari history masing-masing file. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00, padahal ia baru saja setengah jalan. Saatnya menelepon si dia untuk membatalkan janji kencan nanti malam. Minggu kedua. Bawahan mulai berkonsultasi mencari solusi masalah mereka. "Aduh! Masalah saya saja masih banyak, lho!" pikir Siska yang sudah mulai stres. Minggu ketiga, si bos menyuruh Siska menghadiri sebuah meeting untuk menggantikan dirinya. "Aahh, akhirnya. Dua jam berada jauh dari kantor," begitu pikirnya dalam perjalanan menuju lokasi meeting. Tapi sesampainya di sana, ternyata tamu yang sudah datang adalah para pemegang saham dari berbagai perusahaan yang menjadi klien Siska. Dan ketika ditanya pendapatnya soal prediksi saham di perusahaan mereka setahun ke depan, dengan spontan Siska menjawab, "(Terdiam dua detik yang terasa bagaikan dua jam) Yah...krisis finansial di Yunani memang buruk sekali. Ditambah lagi dengan kasus tumpahnya minyak di Teluk Meksiko yang akan bikin harga saham kian tak menentu. Ngomong-ngomong apa pendapat Anda tentang global warming yang kian parah?" tanya Siska karena tak tahu lagi harus berkata apa. Ia pun mulai berpikir, "Oke, mungkin kenaikan jabatan itu bukanlah ide yang bagus! Esoknya belum hilang rasa pusing di kepala Siska, tiba-tiba bos besar memanggil, menanyakan kenapa klien sampai bisa komplain soal meeting kemarin malam. Aduh, apa lagi ini? Dan ia bahkan belum menduduki jabatan yang baru itu sebulan! Well, mungkin tak semua orang "sesial" Siska yang, for your information, adalah tokoh fiktif. Tapi intinya, kenaikan jabatan bisa berakibat dua hal. Anugerah, atau justru musibah. Dan ini semua tergantung dari kesiapan Anda menjalani job description yangbaru, dan tentunya punya tanggung jawab lebih itu. Banyak yang bilang untuk jadi seorang pemimpin yang baik dibutuhkan karakteristik kepemimpinan yang kuat. Tapi ketika ditanya, "Apa itu leadership? Apa bedanya dengan management? Lalu apakah sama dengan supervisor?" Ternyata masih banyak yang belum mengetahui perbedaannya. Coba saja tanya Siska, Cosmo yakin ia akan mulai berceloteh soal global warming lagi. "Gaya kepemimpinan sebenarnya sering kali dipelajari dari mentor, berbagai seminar yang pernah Anda hadiri, atau ada sebagai bagian dari diri Anda berkat pengalaman seiring berjalannya waktu," ujar Susan M. Heathfield, seorang Human Resource Expert dari About.com. Nah, kalau Anda tak ingin nantinya jadi pemimpin seperti Siska, maka sebelum memutuskan untuk mengetuk pintu ruangan atasan dan berkata, "Saya minta kenaikan jabatan kalau tidak saya akan resign!" maka pastikan Anda sudah siap dan coba cari tahu dulu kira-kira Anda ingin jadi atasan yang seperti apa. Yang memiliki karakter seorang leader, supervisor, atau manager? Atau mungkin Anda justru memiliki ketiga karakter itu? Bisa jadi lho! SUPERVISON Jika ada bawahan yang melakukan kesalahan, maka tipe atasan dengan karakter ini selalu bisa meluruskannya kembali. Tidak dengan memberikan solusi yang akan menyelesaikan masalah, tapi lebih kepada memberikan guidelines yang pada akhirnya bisa membuat sang bawahan berpikir sendiri. Seorang supervision biasa memberikan pelatihan kepada sang bawahan. Jangan bayangkan kalau ia harus jadi pembicara di depan mereka, sambil memberikan teknik membuat laporan yang baik dan benar kepada atasan. Tapi sesekali ia memberikan feedback dan menggarisbawahi poin-poin apa saja yang menjadi kekuatan sekaligus yang masih harus diperbaharui bawahannya. Ia juga tak ragu memberikan apresiasi kalau ada bawahannya yang bekerja dengan bagus. MANAGEMENT Tipe yang satu ini selalu saja memastikan kalau timnya bekerja dengan baik dan berada di koridor yang benar. Meski sedang berada di bawah situasi yang penuh tekanan, seorang dengan tipe yang satu ini selalu bisa mengontrol emosi dan rasa paniknya. Alhasil, ia bisa menghasilkan jalan keluar yang bagus. "Biasanya, tugas seorang manager kerap digambarkan sebagai orang yang 'membetulkan' pekerjaan para bawahannya agar tujuan kerja bisa tercapai," ujar Susan. Ya, sudah jadi tugas seorang manager untuk memonitor dan mengontrol pekerjaan timnya sekaligus membantu agar kinerja mereka lebih maksimal. LEADER Sebenarnya, tak mudah mencari seorang yang memiliki karakteristik seorang pemimpin. Karena berbeda dengan supervisor atau manager, karakteristik yang satu ini membutuhkan kombinasi skills, personality, dan ambisi. Coba simak theory of leadership dari Bernard Bass, PhD., penulis buku HANDBOOK OF LEADERSHIP yang terkenal itu: The Trait Theory. Beberapa orang memiliki kepribadian atau aura seorang pemimpin. Jadi ketika ia berbicara atau mengemukakan pendapat, semua orang mendengarkan. The Great Events Theory. Ketika dihadapkan pada suatu krisis, maka ia akan langsung menunjukkan kualitas yang sebenarnya. Selama ini Anda pikir atasan adalah tipe yang lemah lembut dan mudah diarahkan? Cosmo jamin Anda akan berubah pikiran ketika ia dihadapkan pada situasi seperti ini. Transformational Leadership Theory. Beberapa orang memilih untuk menjadi seorang pemimpin. Mungkin ia tak terlahir dengan kepribadian yang membuatnya dilirik semua orang atau ia belum pernah dihadapkan pada suatu kasus yang ekstrem. But hey, ia berani mengambil resiko. Ada sebuah quote yang bagus sekali dari Warren Bennis, PhD., dalam bukunya ON BECOMING A LEADER, managers are people who do things right, while leaders are people who do the right thing. Jadi, yang manakah Anda? CIRI SUPERVISOR YANG SUPER 1. Anda harus selalu 'ada' buat bawahan. Baik itu secara fisik maupun tidak. Kalau tengah tak berada di kantor, harus selalu bisa dihubungi bawahan. Ingat, from great power comes great responsibility. Jadi ada alasannya kenapa Anda digaji lebih tinggi dari yang lainnya. 2. Divisi Anda hanyalah salah satu bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Dan dalam menjalankan roda perusahaan, divisi Anda itu sama pentingnya dengan yang lain. Jadi, pastikan Anda bisa membina hubungan yang bagus baik itu di dalam divisi yang Anda pimpin, maupun dengan bagian lain. 3. Stabilitas dalam suatu sistem kerja memang bagus. Tapi Anda juga harus bisa melihat kalau sistem itu sudah kadaluwarsa. MASTER THE MANAGER 1. Manager yang baik selalu bisa mengetahui dan, yang lebih penting lagi, memanfaatkan potensi yang ada dari setiap anak buahnya. 2. Seorang manager bukanlah tipe orang yang hangout bersama para bawahannya jumat malan untuk nonton ECLIPSE yang lalu dilanjutkan dengan sesi karaoke bersama. Nope, mereka memberikan batasan yang jelas antara hubungan personal dengan yang lain. 3. "Spesialisasi seorang manager adalah merekrut, melatih, dan mempertahankan orang-orang yang merupakan aset buat perusahaannya," begitu kata Tom Hopkins, seorang trainer sekaligus pendiri Tom Hopkins Internasional. PEMIMPIN IDEAL 1. Sebagai pemimpin, mungkin Anda sudah terbiasa menilai kinerja bawahan dan kelemahan mereka. Tapi menilai kelemahan diri sendiri, itu bukanlah sesuatu yang mudah. Dan dari mana pula Anda bisa mendapatkan informasi ini, bawahan? Kenapa tidak? Well, pada awalnya jangan terlalu banyak berharap. Tapi kalau Anda bisa menunjukkan bahwa Anda adalah tipe atasan yang open minded, maka Cosmo yakin Anda bisa mendapatkan masukan yang berharga! 2 . Berani bilang "tidak". Jangan biarkan orang lain mendikte Anda. We're not living under someone else's shadow. Anda harus bisa mengambil control atas hidup dan karier Anda sendiri. [initial] Source: Cosmopolitan, Juli 2010, halaman 220 Provided by:
(Cosmo/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading