Vemale.com - Adalah sebuah kenyataan pahit yang harus diterima oleh Dewi yang sedang dimabuk asmara. Dodi, pacar barunya boleh dibilang merupakan sosok kekasih terbaik yang pernah dimilikinya. Baik, perhatian, setia, dan nggak neko-neko. Hanya saja, malam itu saat tak sengaja mampir ke kos Dodi, Dewi dikejutkan dengan alat suntik, dan berbagai jenis serbuk putih yang ia kenal sebagai narkoba. Pedihnya lagi, Dodi mengaku bahwa dia hanya seorang pemula yang cuma coba-coba saja. Haruskah Dewi putus dari Dodi, mengingat sudah 3 tahun lamanya dia tidak merasakan indahnya cinta? Atau, masih adakah kesempatan bagi Dewi untuk membujuk Dodi meninggalkan barang laknat tersebut?
Adalah mudah bagi kita yang tidak mengalami untuk menyarankan "putus saja!" bagi Dewi. Namun bagaimana bila kata putus tak semudah itu untuk diucapkan? Bagaimana bila seorang sahabat Anda ternyata yang terjerumus, atau malah saudara kandung Anda?
Setidaknya niat untuk mengusahakan agar Dodi (atau siapapun) untuk bisa lepas perlu dicoba juga kan? Apalagi bila Dodi memang hanya berniat coba-coba dan bukan merupakan tipe kekasih yang brengsek.
Advertisement
Bila Anda atau kenalan ada yang mengalami hal serupa yang dialami Dewi, maka berikut panduan yang harus Anda perhatikan saat menjalani hubungan dengan si pemakai narkoba.
1. Jaga diri
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menjaga diri Anda sebaik diri Anda sendiri. Saat berhadapan dengan kekasih atau teman yang memakai drugs, satu hal yang harus Anda ingat adalah bahwa Anda tidak boleh terlibat juga. Jangan jauhi orangnya, namun jauhi barang terlarang tersebut! Anda harus kuat dan berpendirian mantap untuk menolak barang haram tersebut. Ingat, tak ada yang kebal dengan narkoba! Jika Anda merasa ragu, tak yakin bisa sekuat itu, maka ada baiknya Anda tidak bergaul dekat dengan si pecandu.
2. Tetapkan aturan
Harus ada aturan-aturan tertentu yang Anda terapkan dalam berhubungan, misalnya, (untuk diri sendiri) Anda takkan menyentuh makanan atau minuman yang disodorkan oleh si pecandu. Anda akan menerimanya namun takkan memasukkan itu dalam mulut Anda. Ya, buat jaga-jaga juga kan. Anda juga harus mengatakan padanya bahwa Anda menolak menemuinya saat ia dalam keadaan tak sadarkan diri. Inti dari aturan di sini adalah membuat ia tahu bahwa Anda menerimanya tapi tidak dengan narkoba yang dipakainya. Dan adalah hal yang penting untuk melakukan semua ketetapan yang telah Anda putuskan.
Tegas tapi tetap lembut, itulah intinya. Anda tak perlu bersikap jijik atau jahat padanya, hanya tegaskan padanya bahwa Anda perlu mengambil sikap untuk menjamin keselamatan dan kebahagiaan Anda sendiri. Anda bisa bilang padanya bahwa Anda mau bersenang-senang dengannya, namun tidak dengan cara mabuk obat macam itu.
3. Berdoa
Percayakah Anda pada kekuatan doa? Meski tampaknya tak ada apapun yang terjadi saat atau setelah kita berdoa, namun ada banyak kisah kesembuhan narkoba yang terjadi karena kuasa doa, sebut saja seperti Slank. Jika Anda benar-benar mengasihi kekasih atau teman yang terjerumus, maka berdoalah untuknya. Perhatian, sikap mengasihi dan tetap mau menerima, sekaligus sikap tegas dan tidak kompromi terhadap hal-hal terlarang saja tidak cukup, Anda butuh bantuan Tuhan untuk mengubahkan seseorang. Dan, hanya doalah satu-satunya jalan untuk itu. So, lets pray!
4. Lupakan tentang keinginan menikah
Jika Anda ingin menikah dengannya hanya karena dialah satu-satunya kekasih yang selama ini terbukti setia, maka lupakanlah. Jika dia menjadikan pernikahan sebagai syarat agar dia mau berobat, lupakan juga. Jika dia mendesak Anda menikah begitu dia baru sembuh, lupakan juga (perlu waktu untuk menguji serius-tidaknya keputusan berhenti yang ditetapkannya).
Menikah dengan seseorang yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri adalah sebuah keputusan yang PASTI mendatangkan sesal. Anda baru boleh menikah dengannya saat ia menunjukkan perubahan yang nyata dan saat dia benar-benar sudah bersih. Dan, untuk ini butuh waktu.
Perhatian!!
Untuk kekasih yang dari awal sudah menunjukkan gelagat tak baik, misalnya ada kesengajaan menjerumuskan Anda juga, atau tak terima dengan segala aturan (yang pastinya menurut mereka konyol), maka tentu semua cara di atas tak perlu dipraktekkan, karena Anda harus langsung putus hubungan dengannya. Dan, Anda tak perlu merasa bersalah untuk itu. Anda memang harus menyelamatkan diri dari bahaya. Jangan dibutakan oleh cinta sebab cinta sejati adalah cinta yang membangun, bukan menjerumuskan.
(vem/meg)