Vemale.com - Mungkin tak banyak yang mengenal sosok wanita satu ini. Lahir dengan nama lengkap Galaila Karen Agustiawan, ibu tiga anak ini merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Pengganti Ari H. Soemarno ini lolos uji kompetensi maupun interview yang telah dilakukan terhadap beberapa calon Dirut Pertamina.
Sumber TokohIndonesia.com di Kantor Presiden menyebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang pertama kali mengusulkan nama Karen. Karendinilai memiliki kapasitas dan kapabilitas di bidang perminyakan yang memang patut diperhitungkan.
Advertisement
Bahkan, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil berpendapat, hanya wanita kelahiran 19 Oktober 1958 ini yang memenuhi kriteria dan cukup kompeten untuk menduduki jabatan sebagai Dirut Pertamina.
Sebelum resmi menjabat sebagai Dirut PT Pertaminapada tanggal 5 Februari 2009 lalu, istri Herman Agustiawan ini memulai karirnya sebagai analis dan programmer dalam pemetaan sistem eksplorasi di MobilOil Indonesia pada tahun 1980an.
Sejak itu berbagai profesi yang berhubungan dengan perminyakan tetap ditekuninya, di antaranya sebagai seismic processor dan seismic interpreter untuk beberapa proyek di mancanegara, spesialis pengembangan pasar dan integrated information management (IIM), dan juga sebagai commercial manager for consulting and project management di perusahaan konsultan migas Halliburton Indonesia.
Sebelum naik jabatan sebagai Dirut Pertamina, wanita yang lahir di Bandung ini sempat menjabat sebagai Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero) pada Desember 2006 dan juga Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), mulai Maret 2008 hingga 5 Februari 2009.
Lulusan Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1983 ini kini memikul tanggung jawab yang cukup berat di pundaknya karena pemerintah menginginkan Pertamina bisa mendongkrak kinerja produksi migasnya dengan lebih baik lagi.
Namun Djalil, tidak khawatir karena menurutnya, Karenmemiliki kemampuan teknis di bidang hulu perminyakan, sehingga diharapkan dengan kepemimpinannya Pertamina bisa memproduksi lebih banyak minyak. Ia juga menilai wanita berwajah tegas ini memiliki track record yang lumayan bagus.
Setelah menduduki jabatan barunya, Karen tidak membuang-buang waktu. Ia langsung bergerak dengan enam program kerjanya untuk meningkatkan kinerja Pertamina. Karen pun berkomitmen dalam tugasnya, untuk bersikap tegas dan menolak segala intervensi yang dapat merugikan negara dan Pertamina. Sungguh semangat yang patut diteladani dari seorang Karen!
(tkhind/meg)