Fimela.com, Jakarta Siapa bilang traveling harus mengeluarkan banyak biaya? Abrianto atau pria yang akrab dipanggil Oki ini memiliki catatan perjalanan yang menarik untuk disimak.
Tahun 2006, Abrianto mengawali perjalanan panjangnya dari Jombang ke Jakarta dengan tujuan untuk mencari pekerjaan. Perjalanan ini menjadi satu momen di mana Abrianto mengenal seni, seperti fotografi dan mencintai traveling.
Tanpa ada tempat yang bisa dituju dan sosok yang dikenal, Abrianto berkenalan dengan komunitas seni di Taman Suropati dan Bulungan."Sampai tahun 2009, berarti 3 tahun, saya hidup sebagai anak jalanan, seperti mengamen. Ini jadi pengalaman hidup yang berarti, karena saya belajar banyak hal," ungkap Abrianto di kesempatan wawancara bersama tim Fimela.
Advertisement
Advertisement
Cerita lahirnya Anak Dolan
Perjalanannya ke Jakarta juga membuat Abrianto mencintai dunia traveling. Traveling, fotografi, dan bercerita menjadi tiga komponen utama yang akhirnya melahirkan Anak Dolan.
"Tahun 2011, akhirnya aku membuat blog anakdolan, sekarang ada Youtube, dan instagramnya juga. Kalo foto komersil aja kayaknya sudah banyak orang buat, kenapa nggak buat foto, sekaligus bercerita," jelas Abrianto ketika menceritakan lahirnya Anak Dolan.
Menurut Abrianto, Anak Dolan mulai dikenal orang sejak 2 tahun belakangan."Aku sudah mulai rajin mengatur feed di Instagram dan aku selalu repost postingan dari para follower sebagai tanda apresiasiku kepada mereka," cerita Abrianto.
Ya, sebagai seorang travel journalist, Abrianto harus bisa menyesuaikan waktu bekerja dengan waktu traveling. Menariknya, Abrianto selalu bisa menemukan cara untuk menjalani semua aktivitasnya secara seimbang.
Abrianto mengaku bahwa Anak Dolan merupakan "waktu istirahatnya" dari rutinitas kerja sehari-hari. Inilah mengapa Abrianto selalu tidak sabar menunggu akhir pekan untuk kembali traveling dan menghasilkan konten yang menarik.
Tips traveling dari Abrianto
Sangat senang traveling ke Lombok, Abrianto tidak hanya mencintai laut saja atau gunung saja, namun keduanya. Gunung Rinjani, Semeru, Sindoro, Sumbing, Merapi, Gede, dan sebentar lagi, Abrianto berencana akan naik ke Gunung Kerinci.
Tidak semua perjalanannya mendapatkan sponsor, Abrianto memiliki caranya tersendiri untuk bisa terus traveling."Aku selalu menyisihkan 20% dari penghasilan tetapku untuk traveling dan uang tersebut nggak bisa diganggu gugat. Aku pakai uang itu kalau mau traveling jauh dan nggak ada sponsor."
Menurut Abrianto, traveling tidak harus mahal, asal memahami caranya."Aku selalu traveling ala backpacker aja, nggak ribet. Pernah ke Raja Ampat sama temenku cuma habis 5 juta, itu sudah keliling pulau. Tapi ya memang harus numpang kapal nelayan dan tinggalnya nggak di resort dekat pantai, tinggalnya di rumah warga aja," cerita Abrianto.
Di akhir wawancara dengan tim Fimela, Abrianto menyampaikan beberapa cara untuk traveling ala dirinya."Pertama, menabung. Kedua, cari tahu tentang daerah atau tempat yang akan dituju dari internet, tapi usahakan sumbernya terpercaya. Ketiga, membuat perencanaan yang detail. Keempat, kontak dengan orang-orang yang dikenal dan ada di daerah tersebut," papar Abrianto.
Masih berpikir kalau traveling keliling Indonesia itu mahal? Mampir ke anakdolan.com atau sekedar menikmati foto-foto perjalanan Abrianto di @anakdolan!