Fimela.com, Jakarta UNWTO memperkirakan perkembangan kunjungan wisatawan internasional akan mencapai lebih dari 1,56 milyar pada 2020. Dari jumah tersebut, sebanyak 397 juta wisatawan akan mengalir ke kawasan Asia Pasifik. Untuk itu, Indonesia harus mengejar target pariwisata sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 257 juta perjalanan wisatawan domestik di 2019.
Selain Bali, Danau Toba menjadi salah satu 10 Destinasi Wisata Prioritas yang digadang oleh Kementerian Pariwisata. Sehingga Danau Toba musti bersaing dengan destinasi prioritas lain untuk merebut pasar wisatawan mancanegara dengan menggelar Lake Toba Cultural Week di Sepang, Malaysia.
Malaysia dipilih sebagai pasar utama kedua bagi Indonesia untuk menyumbangkan wisatawan mancanegara. Kini, dibuka rute penerbangan langsung dari Kuala Lumpur menuju Kawasan Danau Toba pada 2018. Menempuh penerbangan selama satu jam, diharapkan semakin banyak wisatwan mancanegara yang akan berkunjung ke Danau Toba.
Advertisement
Berlangsung cukup seru, Lake Toba Cultural Week diadakan pada 9-13 November 2018 dengan menggandeng Sanggar Dolok Sipiak dari Parapat, Kabupaten Simalungun. Penasaran seperti apa keseruannya? Simak selengkapnya berikut ini!
Advertisement
Ragam kegiatan seru di Lake Toba Cultural Week 2018
1. Penampilan Tari Tortor Manduda Simalungun
Penampilan Tari Torto ini menjadi tarian yang dibawakan sebagai bentuk sukacita selepas masa panen. Para perempuan melakukan aktivitas Marunda, yakni menggiling beras menjadi tepung untuk membuat itak dalam perayaan panen raya.
2. Penenun dari Porsea, Tobasa
Selain menampilkan tari-tarian, Lake Toba Cultural Week 2018 juga menyajikan kain tradisional Ulos dan Sirat yang cukup terkenal. Tidak hanya sekedar memajang hasil kainnya, kegiatan ini juga membawa langsung penenun dari Sumatera dengan menggunakan peralatan tenun manual.
3. Penampilan Tari Tortor Sawan
Tari Tortor memang memiliki banyak ragam. Salah satunya Tari Tortor Sawan (Cawan Putih). Tarian ini dibawakan dalam bentuk sendratari yang mengisahkan tentang "Panuturi" yaitu Datu yang memberikan sawan berisi jeruk purut untuk manguras atau ruwat lokasi dari panortor sebelum Tortor Pangurasor dengan Sawan dimulai.
4. Penampilan Tari Tortor Sipitu Sawan
Tari Tortor ini biasa digelar saat pengukuhan seorang raja. Dipercaya tarian ini berasal dari tujuh putri kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak gunung pusuk bubit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung. Uniknya, tari Tortor mengharuskan para penari untuk menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan.
5. Tagadi, Hasapi, dan Sulim yang menjadi instrumen tradisional Batak
Suku Batak tidak hanya terkenal dengan tari-tariannya. Irama instrumen tradisonal khas Batak pun juga dipertontonkan di Lake Toba Cultural Week 2018. Di mana instrumen tradisional Batak, seperti Tagading, Hasapi dan Sulim digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional Batak.