Fimela.com, Jakarta Penyakit ginjal kronis atau yang lebih dikenal gagal ginjal disebabkan oleh penyakit turunan seperti diabetes dan hipertensi. Ditimbulkan dari pola makan yang salah, malas bergerak, dan bertambahnya usia. Tentu, penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan global.
dr. Okki Ramadian Sp.PD dari Klinik Hemodialisa RenalTeam, mengatakan gagal ginjal, dapat diartikan ginjal berhenti berfungsi secara normal sehingga cairan ataupun kotoran mulai menumpuk di dalam tubuh.
Advertisement
BACA JUGA
Jika sudah di tahap tersebut, pasien bisa melakuka tranplatansi ginjal. Namun sayangnya, ketersediaan transplantasi ginjal sangat kurang di setiap rumah sakit. Agar pasien tetap hidup, sebaiknya memilih perawatan cuci darah atau hemodialisa.
Advertisement
Perawatan hemodialisa
dr. Okki mengatakan perawatan hemodialisa mengambil alih tugas ginjal untuk membuang kelebihan cairan dan menyaring produk limbah dari darah, mengatur tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan produksi sel darah merah dalam tubuh.
"Oleh karena itu perawatan hemodialisa yang tepat dan berkualitas tinggi sangat penting untuk kelangsungan kesehatan pasien," ujar dr Okki dalam temu media di Klinik Hemodialisa RenalTeam, akhir pekan lalu.Â
Lebih lanjut, dr. Okki mengatakan sebaiknya menjalani perawatan dialisis tiga kali seminggu dan melakukan gaya hidup yang sehat. Seperti rajin berolahrga, makan-makanan sehat, hindari stres, dan berhenti merokok.
Chan Wai Chuen selaku Presiden Direktur RenalTeam Clinic juga menambahkan pada proses perawatan hemodialisa, air adalah faktor utama dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar dan berkualitas. Untuk itu, air yang digunakan haruslah berkualitas baik, bebas dari kuman, bakteri ataupun bahan-bahan kimia lainnya seperti yang dimiliki Klinik RenalTeam.
"Itu sebabnya kami dengan bangga menjadi klinik hemodialisa pertama di Indonesia yang menggunakan Reverse Osmosis (R0) Water System dari Swedia untuk memastikan kualitas air yang baik bagi seluruh proses cuci darah. R0 water system memiliki membran khusus yang didesain untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi dalam air sehingga menghasilkan perawatan yang lebih baik bagi pasien," tambah Chuen.
Sebab pasien gagal ginjal dengan masalah kesehatan tambahan seperti diabetes, hipertensi atau penyakit kardiovaskular sangat rentan terhadap kualitas air yang buruk. Selain itu, RenalTeam Clinic di Indonesia memiliki ruang isolasi khusus untuk pasien hepatitis.
"lnfeksi virus hepatitis sering menyerang pasien gagal ginjal, oleh karenanya kami memisahkan tempat perawatan pasien hepatitis sehingga tidak ada peluang untuk terjadi penularan," tambah Chuen.
Dalam kesempatan yang sama, Chuen juga memperkenalkan aplikasi mobile khusus pasien RenalView, di mana pasien memiliki akses ke informasi diagnosis dan rencana pengobatan mereka, kondisi kesehatan mereka, hasil laboratorium hingga obat-obatan.
"RenalView memberikan akses kepada pasien dan pihak keluarga dapat melihat catatan kesehatan mereka kapan saja dan dimana saja, sehingga diharapkan secara psikologis dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien dan membantu kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan," tutup Chuen.