Fimela.com, Jakarta Rindu dan kangen sama dengan si belahan jiwa? Itu hal yang normal, kok. Tapi bagaimana kalau malah jadi bikin susah tidur, nafsu makan terganggu, sampai sakit perut? Hm... mungkin itu adalah gejala lovesickness.
Lovesickness: a pining for a loved one atau yang bisa diartikan sebagai perasaan yang amat sangat rindu akan kekasih hati. Dr. Gary Brown, seorang ahli terapi hubungan seperti yang dikutip dari elitedaily.com (23/10/18), mengatakan bahwa saat kita dekat dengan seseorang, maka akan ada ikatan emosional yang terbentuk. Sosoknya pun selalu jadi orang pertama yang kita pikirkan saat baru bangun tidur dan selalu kembali teringat sebelum tidur.
Dr. Gary Brown juga menjelaskan bahwa semakin sering waktu yang kita habiskan dengan seseorang, semakin mirip DNA kita dengannya. Jadi ketika dipisahkan oleh jarak atau waktu, maka rasa rindunya bukan cuma secara psikologis tapi juga fisiologis. Pada saat seperti ini kita bisa dilanda yang namanya lovesickness. Untuk selengkapnya, yuk cek tanda-tanda sebenarnya kita sedang dilanda lovesickness.
Advertisement
1. Susah tidur
Tubuh rasanya sudah super capek tapi tetap tak bisa tidur? Malah terus terbayang-bayang akan sosoknya? Menurut Dr. Brown, ini adalah sinyal bahwa kita memang sangat merindukannya.
Sebuah penelitian tahun 2015 yang dilaukkan di The University of Florida menunjukkan bahwa otak kita bisa memproduksi hormon norepinefrin berlebih ketika sedang kesepian. Dampaknya, otak dan tubuh jadi sulit untuk diistirahatkan meski sebenarnya sudah waktunya istirahat.
Peningkatkan kortisol (hormon stres) saat sedang rindu dengan pasanan juga bisa menyebabkan gangguan tidur. Jadi ketika dilanda perasaan rindu dan bikin sulit tidur, jangan cemas berlebihan karena hal ini terbilang cukup normal terjadi pada seseorang yang dilanda lovesickness.
Advertisement
When you truly love someone, no distance or amount of time can tear you apart.
2. Sakit perut
Menurut Dr. Campbell, hal yang lumrah merasa gelisah saat kita merindukan pasangan (apalagi kalau kita belum tahu pasti kapan bisa berjumpa dengannya lagi). Rasa gelisah ini bisa mempengaruhi kondisi perut karena otak kita punya pengaruh yang besar pada kesehatan pencernaan, begitu juga sebaliknya. Pada kenyataannya, rasa gelisah dan stres bisa menyebabkan gejala seperti mual, kram perut, dan heartburn.
3. Tekanan darah naik
Dr. Brown juga memaparkan bahwa tekanan darah bisa berubah saat kita merindukan seseorang yang kita cintai. Stres emosional bisa memicu respon bertarung atau berlari (fight or flight response) karena tubuh mendapat sinyal kalau kita sedang dalam bahaya sehingga menyiapkan diri untuk kembali mengondisikan diri untuk bisa selamat atau bertahan. Adrenalin pun bisa meningkat, akibatnya detak jantung bisa bisa ikut meningkat dan tekanan darah naik.
When I close my eyes I see you; When I open my eyes I miss you.
4. Susah berkonsentrasi
Hal ini sering dialami ketika baru berbulan madu. Tidak ketemu sebentar saja bisa bikin rindu sampai susah berkonsentrasi. Hal ini bisa terjadi karena pikiran kita begitu tersita memikirkan dia yang sedang jauh di sana. Jadinya, segala hal lain terasa begitu kabur.
Untuk mengatasi lovesickness, Dr. Gary Brown menyarankan untuk membuat jurnal yang bisa dijadikan media untuk menuangkan semua stres dan perasaan tertekan. Dia juga menyarankan kita untuk mencari support dari keluarga atau sahabat untuk sekadar curhat atau dijadikan teman bercerita.
Kalau kita merasakan lovesickness, sebaiknya memang tak perlu langsung panik. Semakin panik nanti malah bikin makin stres atau depresi. Tetap stabilkan kondisi tubuh dan emosi sampai nanti akhirnya bisa bertemu kembali dengan sang belahan jiwa.