Fimela.com, Jakarta Tak ada yang pernah baik-baik saja bagi perempuan yang baru patah hati. Bagaimana tidak? Ketika sebuah hubungan berakhir, dunia rasanya runtuh. Kebahagiaan yang tadinya terasa begitu utuh mendadak hancur dan diganti oleh kesedihan yang mendalam.
Setelah patah hati, dunia di sekeliling kita bisa terasa begitu berbeda. Hal-hal yang terjadi di sekeliling kita seolah tampak lebih buruk. Bakal ada fase-fase paling menyakitkan yang akan dialami perempuan yang baru patah hati. Dan mungkin fase-fase inilah yang pernah kita rasakan ketika terpuruk karena patah hati.
1. Fase hilang harapan
Advertisement
Semuanya terasa gelap. Dunia terasa begitu kelam. Tak ada lagi harapan. Tak ada lagi kebahagiaan. Semua benar-benar menyedihkan. Bahkan menatap bayangan sendiri di cermin pun rasanya muak. Di fase ini, kita memang perlu mengeluarkan semua emosi dan kesedihan yang ada di dalam dada. Boleh kok menangis, berteriak, atau ngomel-ngomel, tapi jangan lama-lama juga sih.
Advertisement
“You find out what you are made of when you have a broken heart. If it happens early and often, all the better.” – Isabel Gillies
2. Fase menyalahkan diri sendiri
Pikiran sedang kalut. Sehingga semua yang ada di dalam benak adalah hal-hal negatif dan buruk. Di sini kita mungkin akan menyalahkan diri sendiri. Menyalahkan diri sendiri seolah berakhirnya hubungan kali ini kita lah penyebabnya. Yah, di sini hati terasa begitu hancur dan sangat remuk.
3. Fase menyalahkan keadaan
Sudah selesai menyalahkan diri sendiri, kini jadi menyalahkan keadaan. Mulai dari si mantan yang memang punya sikap buruk, faktor-faktor luar yang membuat hubungan putus di tengah jalan, sampai soal kemungkinan adanya orang ketiga. Bakal marah-marah lagi deh di sini.
“A broken heart is the worst. It’s like having broken ribs. Nobody can see it, but it hurts every time you breathe.”
4. Fase merasakan setiap luka
Ini juga fase yang paling menyakitkan. Di sini kita akan merasakan setiap luka. Semua luka akan kita rasakan. Entah itu luka yang ditimbulkan karena perilaku mantan yang tak bisa dimaafkan, maupun luka yang kita buat sendiri karena terus menyalahkan diri. Semua kesedihan dan luka bakal menumpuk jadi satu. Di sini pula kita bakal berada tinggal selangkah untuk membuat keputusan besar: bakal terus tenggelam dalam kesedihan atau berani melangkah membuka lembaran baru.
5. Fase pengorbanan untuk membuat pilihan besar
Mau tidak mau bakal ada pengorbanan yang harus kita buat di fase ini. Kalau mau melanjutkan hidup untuk membuka lembaran baru, kita memang harus berani melepas mantan dan semua kenangannya. Kita harus bisa mengorbankan perasaan yang telah berlalu agar bisa membuat pilihan yang lebih baik ke depannya.
Memang tidak mudah untuk melewati masa-masa setelah putus cinta ini. Tapi selalu ada pilihan terbaik yang bisa kita buat untuk masa depan yang lebih indah. Semoga kita pun segera bisa mendapatkan cinta yang lebih baik lagi ke depannya.