Fimela.com, Jakarta Memiliki pasangan dengan hobi yang sama? Hmm, pasti menyenangkan. Apalagi seputar kuliner yang hobi mencicipi masakan baru atau yang sedang populer. Rasanya, satu beban terlepas. Terutama untuk kita perempuan. Khawatir dengan berat badan dan bentuk tubuh, bukan lagi masalah yang harus dipikirkan.
Pengalaman seru di atas itu pun FIMELA temukan saat berkenalan dengan pasangan "foodie", Shienita dan Billy. Kita yang hobi mengulik informasi seputar kuliner di layar Instagram, mungkin tidak akan asing dengan dua nama ini. Sering berkunjung ke halaman foto digital @gagaldiett? Nah, pasangan foodie ini lah sosok dibalik layar postingan makanan dan minuman lezat di galeri foto itu.
Menyebut diri sebagai food traveler, wah! menarik sekali. Ternyata, untuk menjadi pasangan yang aktif di Instagram, itu tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Rasa pedas dan asin garam menjadi cerita awal perjalanan mereka sebagai food traveler. Lebih jelasnya, simak eksklusif interview FIMELA di bawah ini.
Advertisement
“Kita memiliki karakter berbeda. Billy itu konvensional. Aku lebih dinamis, suka mencoba hal-hal baru, khususnya kuliner”
Shienita: Aku hobinya memang makan. Suka banget nyobain makanan baru, dimana saja. Beda dengan Billy. Dia tuh orangnya konvensional banget. Aku suka makanan modern, kalau Billy lebih klasik.
Billy: Aku suka makanan street food. Shienita suka Japaness food. Tiap jalan pergi makan, Shienita sering banget makan sendiri. Hahaha. Aku nemenin saja. Aku nggak suka sushi sama sekali. Bahkan seafood, misal cumi-cumi tepung yang dijual di restaurant japaness food pun aku nggak mau coba.
Tidak berhenti soal selera makanan, bahkan pasangan yang sudah menjalani hubungan 11 tahun ini, pun mengaku pernah “ribut” hanya karena makanan.
Shienita: Aku punya kebiasaan kalau makan itu foto dulu. Lagi tren pula foto makanan sebelum makan kan? Nah, Billy tuh sempat ngomel dulu di awal pacaran. Hahaha.
Billy: Shienita ribet banget. Pesan makanan banyak. Makanan sudah datang di foto dulu. Iya kalau ngambil fotonya sekali jepret, sudah selesai. Ini berulang-ulang, sampai makanan dingin.
Shienita: Pokoknya, aku nggak bolehin Billy makan kalau hasil foto ku belum bagus. Hahaha.
“Billy berperan bukan hanya sebagai pasangan dan food travel companion-ku saja. Dia juga orang pertama yang memberi support, agar aku lebih fokus menekuni hobi kuliner dan foto."
Billy: Kalau kita makan, dia sudah ribet dengan kamera duluan. Koleksi foto makanan di smartphone itu banyak banget. Tapi jarang di post Instagram. Buat apa?
Shienita: Dari kebiasaan ku itu, Billy selalu bilang, mulai lah aktif sharing foto di Instagram. Jelasin itu nama makanannya apa, harganya berapa, lokasinya dimana. Jadi yang aku lihat, secara bertahap Billy yang tadinya suka ngedumel bilangin aku “ribet” jadi pengertian banget.
Billy: Aku orangnya konvesional banget. Main Instagram itu buat cek informasi seputar bola saja. Bahkan aku awalnya sama sekali nggak tahu Instagram itu apa. Hahaha.
“Berawal dari hobi kuliner dan foto, kita berdua berkomitmen untuk fokus membuat satu Instagram kuliner yang berisi cerita foto kuliner kita berdua.”
Shienita: @gagaldiett itu awalnya terpikir untuk dibuat waktu kita di Bangkok. Kita berdua lagi traveling, -pas lagi heboh mau coba diet. Hahaha. Ehh, sampai di Bangkok, bye diet! Aku nggak kuat lihat makanan street food disana. Billy yang memilih nama @gagaldiett sebagai nama Instagram kita berdua. Jadi, @gagaldiett itu ya aku dan Billy. Dan 2015, itu awal @gagaldiett hadir meramaikan akun kuliner di sosial media. Kita punya Instagram dan blog juga.
Billy: @gagaldiett itu lebih gampang diingat saja. Karena mereprensentasikan perempuan banget. Hampir semua perempuan pernah mengalami dilema gagal diet. Hobi makan tapi takut gemuk. Hehe.
“Punya profesi sebagai pasangan food traveler itu ternyata itu nggak mudah. Tantangan kita banyak banget. Terutama dari lingkungan dekat kita.”
Butuh komitmen dan fokus pada apa yang ingin kita kerjakan. Kata Shienita pada FIMELA. Tantangan menjadi seorang food traveler, ternyata tidak lezat seperti varian menu kuliner yang pernah mereka nikmati. Ada rasa pedas dan asin garam yang mereka rasakan saat membangun @gagaldiett bersama.
Shienita: Kita sering banget diledekin teman. Tiap jalan makan bareng teman, trus aku dan Billy sibuk foto makanan, ehh diledekin gitu. Ciee, yang mau jadi food blogger. Karena sering digituin aku jadi nggak percaya diri sendiri. Dari situ, aku bilang ke Billy, lain kali kita pergi makan berdua saja ya. Hahaha.
Billy: Perlakuan teman itu memang tantangan banget buat kita berdua. Tapi dari situ kita jadi belajar lebih fokus. Kita memutuskan untuk bisa lebih berkomitmen dengan apa yang kita lakukan, dan bersikap lebih professional. Semua tantangan itu proses belajar.
“Membangun @gagaldiett dulu aku sempat down. Karena nggak ada “like” atau komentar positif dengan foto-foto yang ku posting. Tapi, Billy tetap yakinin aku, dan beri aku dukungan positif.”
Shienita: Nah, pas kita sudah semakin aktif sharing foto di Instagram @gagaldiett, ehh kok sepi ya responnya. Kok ada yang like, nggak ada komentar juga sama foto yang kita posting. Aku sempat down tuh. Karena teman-teman dekat kita juga nggak ada komentar apa-apa. Sedih sih.
Billy: Waktu itu kita pokoknya tetap fokus dengan konten kuliner @gagaldiett. Lalu, Shienita mencoba untuk sharing foto dari akun kuliner lain di Instagram. Jadi kita sering re-post beberapa foto, eh, nggak tahunya itu memberi hasil baik. Instagram kita jadi banyak followers dan pelan-pelan pun aktif.
“Kita berdua itu hobi makan. Tapi, kalau disuruh pilih makan di luar atau makan masakan Shienita? Tergantung.”
Di sesi terakhir obrolan hangat FIMELA, Shienita, dan Billy ini, penasaran kami pun bertanya. Karena mereka berdua memiliki hobi makan, sebagai pasangan suami-istri, Billy lebih suka makan di luar atau makan masakan istri?
Billy: Tergantung! Hahaha. Aku suka makanan street food. Untuk makanan street food aku lebih memilih makan yang memang dipinggiran. Nah, kalau makanan western atau japaness, mau di restaurant mahal manapun, aku lebih suka kalau Shienita yang masak. Bistik ayam, itu favoritku banget kalau dia yang masak.