Menjalani profesi dengan penuh semangat ala Febrian, travel bloger yang cinta menyanyi

Punya ratusan ribu pengikut di media sosial, punya pembaca blog yang setia dan berkesempatan untuk terlibat di berbagai kampanye sosial terkait dengan profesinya merupakan sebuah pencapaian yang tak dipikirkan Febrian sebelumnya. Namun, Febrian memang tak pernah main-main. Ia bahkan punya tim khusus untuk membentuk self-branding sebagai traveler. 

"Mungkin orang melihatnya di permukaan, 'ih enak banget ya, jalan-jalan mulu, dibayar lagi,' tapi kan orang-orang nggak tahu gimana prosesnya. Aku juga punya proses sampai bisa ke tahap yang sekarang," tutur Febrian saat sesi interview bersama Fimela di gedung KLY.

"Yang selalu aku kasih tahu ke orang-orang adalah, kalau memang punya sebuah goals, harus ada rencana. Karena kalau kita cuma mau ngandelin, 'lihat nanti ajalah ya nggak akan bisa, tetap harus ada rencana," lanjut Febrian.

Saat ditanya mengenai apa yang membedakan Febrian dengan blogger lainnya, Febrian mengatakan ia selalu memberi personal touch di setiap konten. Jadi, dirinya bukan hanya memberi informasi, namun juga berbagi pengalaman. Sebisa mungkin Febrian juga menjaga interaksi dengan para followersnya di instagram. Mengingat perjalanan panjangnya sampai ke titik ini membuat Febrian tak ingin 'lupa daratan'.

Mendapat pelajaran berharga dari traveling, itu pasti. Bepergian dan melanglang buana di suatu tempat yang jauh dari rumah memang sarana belajar yang andal. Berada di tengah orang asing juga mampu membuat seseorang semakin peka terhadap sekitar dan semakin mengenal diri sendiri. Tentu saja Febrian mendapatkan itu semua. Namun jika dipertanyakan sebaliknya, apa yang Febrian berikan untuk alam, untuk wilayah dan orang-orang yang ditemui Febrian ketika traveling?

Sejauh apapun pergi, sebanyak apapun daerah dikunjungi, Febrian selalu berusaha mengingat dari mana ia berasal. Ia bekerja keras sampai bisa mencapai fase yang sedang dijalani saat ini. Semangat itulah yang selalu berusaha ia bagi, khususnya jika ia berkunjung ke wilayah pelosok Indonesia. 

"Gue selalu usahain untuk baca buku kalau gue bepergian, terutama kalau ke wilayah pelosok Indonesia. Buku itu untuk gue bagiin random aja. Misal gue lagi ketemu anak-anak, gue ajak ngobrol. Terus gue kasih ke mereka. Biasanya mereka seneng, karena mereka nggak punya itu di rumahnya," kisah Febrian.

Melalui buku-buku yang ia kasih juga, Febrian berusaha mendorong anak-anak yang ditemuinya agar lebih semangat belajar. Ia tak segan membagikan cerita kepada mereka bahwa dunia jauh lebih luas dari yang mereka lihat selama ini, ia juga mengajak mereka berdiskusi soal mimpi dan menyemangati mereka untuk berupaya meraihnya.

Febrian tahu betul bahwa mereka mampu, karena perjalanan Febrian menuju kesuksesannya sekarang juga berangkat dari titik yang rendah. Berkat upaya dan percaya pada diri, semesta pun berpihak padanya dan mengantarkan hidupnya ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. Hal-hal seperti itu yang membuat Febrian mencintai profesinya sebagai traveler dan dengan mantap mengatakan, "Gue nggak akan berhenti traveling," di akhir interview bersama Fimela.com pada Kamis (4/10).