Fimela.com, Jakarta Batik merupakan salah satu budaya warisan bangsa yang keberadaannya harus kita jaga dan lestarikan. Banyak cara untuk melanggengkan budaya Batik. Salah satunya yakni dengan membeli dan mengenakan Batik di kehidupan sehari-hari, seperti yang dilakukan oleh beberapa instansi perusahaan di hari tertentu, misalnya.
BACA JUGA
Advertisement
Namun, memakai saja terasa tidak cukup. Sebagai pewaris kebudayaan, kita juga perlu lebih jauh untuk mengenal apa, sih, Batik itu? Mulai dari jenis, motif, proses, dan latar belakang sejarah, misalnya. Sebagian dari kita mungkin tak punya banyak pengetahuan soal Batik.
Mumpung belum terlambat, tidak ada salahnya untuk belajar, atau setidaknya mengenal budaya Batik lebih dalam dari hari ini. Seperti dengan mengunjungi tempat-tempat yang bisa mengedukasimu soal Batik. Salah satunya yakni Museum Tekstil.
Dari sekian banyak koleksi kain Nusantara, Batik adalah salah satu budaya yang diperkenalkan di sana. Berlokasi di Jalan Ks. Tubun No.2-4, Palmerah, Jakarta Barat, Museum Tekstil menyediakan galeri khusus untuk memperkenalkan Batik yang berada di sebelah timur museum.
Namun, sebelum menjelajah Museum Tekstil, pengunjung wajib memiliki tiket terlebih dahulu dengan membeli di loket yang tersedia. Setiap pengunjung dikenakan harga yang berbeda, Rp 5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk pelajar dan mahasiswa, Rp2.000 untuk anak-anak, dan Rp40.000 untuk pengunjung yang ingin mengikuti kelas membatik.
Advertisement
Ikut Kelas Membatik di Museum Tekstil
Memasuki Galeri Batik, hal yang pertama harus dilakukan adalah mengisi identitas di buku tamu yang tersedia. Masuk ke ruang pameran yang berada di belakang meja resepsionis, pengunjung akan menemukan berbagai display kaca yang berisi berbagai macam pengetahuan soal Batik.
Mulai dari bahan-bahan pewarna alami, alat cap motif, perangkat membatik, hingga kain Batik dari berbagai daerah dengan motif dan tahun pembuatan yang berbeda-beda. Tak hanya sekadar menikmat koleksi kain Batik dari Nusanara, di Museum Tekstil pengunjung juga bisa terjun langsung dalam proses pembuatan batik, lho.
Dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan dari pihak Museum Tekstil, pengunjung akan dipandu oleh para instruktur untuk menghasilkan karya kain batik, mulai dari proses membuat pola hingga proses peluruhan malam, dan hasilnya pun bisa dibawa pulang.
Menuru Sari, salah satu staff Museum Batik, kelas membatik dibuka setiap hari Selasa-Minggu. "Karena Museum Tekstil tutup pada hari Senin, kelas membatik ini ada dari Selasa sampai Minggu. Kami sudah menyiapkan semua alat dan bahan, dan hasilnya bisa dibawa pulang," jelas Sari.
Tidak hanya sampai di situ, pengunjung juga bisa membeli souvenir di Museum Shop yang letaknya menyatu dengan Galeri Batik. Dibanderol mulai dari Rp10.000 hingga Rp4 juta, pengunjung bisa membawa pulang barang-barang bertema kain Nusantara dalam berbagai rupa. Seru, bukan? So, tunggu apa lagi untuk mempelajari budaya sendiri?