Fimela.com, Jakarta Idul Adha 2018 sebentar lagi akan datang, tepatnya masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Adha pada Rabu, 22 Agustus 2018. Bagi umat Muslim, Idul Adha menjadi waktu yang tepat untuk berkurban. Berkurban tentunya hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara finansial, tapi bukan berarti seorang tukang becak tidak bisa berkurban.
BACA JUGA
Advertisement
Berkurban dengan menyembelih sapi, kerbau, kambing atau pun domba mungkin bukanlah hal yang sulit bagi mereka yang memiliki uang lantaran harga beberapa hewan tersebut tentunya tidaklah murah. Tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kalau semuanya sudah diniatkan di dalam hati.
Ya, seorang tukang becak membeli seekor sapi untuk berkurban rasanya memang tidak mungkin, tapi hal tersebut benar-benar terjadi. Bambang, penarik becak asal Pasuruan, Jawa Timur berhasil membeli sapi seharga Rp13 juta untuk berkurban pada Idul Adha. Kisah Bambang pun ramai dibicarakan pada 2015 lalu.
“Alhamduillah, kulo tiyang mboten gadah, tesih saget kurban (Saya orang miskin, masih bisa kurban),” kata Bambang sebagaimana dikutip dari laman yusufmansur.com. Sudah sejak lama Bambang mengumpulkan uang untuk membeli sapi atau tepatnya ia mengumpulkan uang selama lima tahun belakangan.
Bekerja sebagai seorang tukang becak, penghasilan Bambang memang tidak terlalu banyak. Tapi dari penghasilan yang sedikit itu Bambang bisa membiayai kehidupannya sehari-hari dan sedikit menyimpan uang lalu membeli sapi dan membagikan kebahagiaan saat Hari Raya Idul Adha dengan masyarakat yang membutuhkan.
Advertisement
Menabung dengan Sedikit Uang
Bagaimana Bambang yang seorang tukang becak dapat membeli sapi untuk berkurban? Tentu perlu kerja keras untuk mengumpulkan uang sehingga cukup untuk membeli hewan kurban, dan hal tersebutlah yang dilakukan Bambang selama lima tahun.
Setiap harinya Bambang berangkat narik becak sekitar pukul 06.00 pagi hingga pukul 12.00. “Kadang dapat Rp20.000, kalau pas ramai bisa dapat Rp50.000,” ujar Bambang. Hasil menarik becak tersebut sebagian ia tabung untuk membeli hewan berkurban.
Beruntung karena niat baik Bambang juga didukung oleh istrinya yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang tukang pijat. Ya, uang hasil membeli sapi untuk berkurban tersebut juga merupakan sumbangan dari sang istri, Mahmuda (46 tahun).