Sukses

Lifestyle

Kalau Sudah Tak Tahan, Kenapa Lebih Pilih Selingkuh Ketimbang Bilang Putus Duluan?

Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan pasti punya masa bahagia dan sedihnya sendiri. Punya suka dan duka. Punya masa di mana semua terasa mudah dan di mana keadaan membuatmu merasa bernapas lega pun susah. Dinamika itu pasti terjadi pada semua hubungan, tapi dampak dari dinamika tersebut bagi tiap pasangan bisa berbeda.

Sikap masing-masing pasangan dalam menghadapi dinamika tersebut lah yang jadi penentu akan bagaimana hubungan mereka selanjutnya. Ada yang tumbuh dan menguat bersama, ada pula yang malah mengarah ke akhir kebersamaan.

Biasanya, yang akan kalah oleh dinamika tersebut adalah mereka yang memilih cari pelarian saat mendapatkan masalah. Salah satunya, dengan berselingkuh. Mencari pelarian saja sudah merupakan kesalahan, ditambah lagi dengan berselingkuh.

Kenapa sih seseorang memilih berselingkuh ketimbang menyelesaikan masalah, atau kalau memang sudah tak bisa dipertahankan, selesaikan saja hubungannya? 

Untuk sedikit menjelaskan, inilah tiga alasan umum mengapa seseorang bisa lebih memilih selingkuh ketimbang langsung bilang putus saat hubungannya dilanda permasalahan.

Kenapa Tak Sedikit yang Pilih Selingkuh Ketimbang Bilang Putus Duluan?

Bagi sebagian orang, diputusin lebih baik daripada mutusin duluan

Mengutarakan keinginan untuk menyudahi hubungan memang tak semudah membayangkannya. Biasanya yang membuat 'mutusin duluan' jadi terlihat menakutkan adalah bayang-bayang penyesalan yang mungkin saja dirasa. Sebagai yang memutuskan, beban penyesalan itu dipikir lebih berat. Padahal ya sama saja. Mau mutusin atau diputusin duluan, kalau perselingkuhan itu cuma pelarian sementara ya akan disesali juga.

 

Selingkuh dianggap peluang untuk lari

Ada yang berselingkuh karena ia tak mau merasakan sepi dan sendiri. Jadi walau sudah bosan, walau hubungan dengan pacar aslinya sudah rusak, ya tetap dipertahankan sampai mendapat penggantinya; baru dilepas. Jadi, bagi orang-orang begini perselingkuhan adalah masa transisi. Peluang untuk lari.

Tidak bisa bedakan cinta dan nafsu

Batas antara cinta dan nafsu memang tipis, makanya banyak yang tak bisa membedakan di mana dirinya berada sekarang. Bisa jadi yang dia cintai sesungguhnya adalah pasangan aslinya, tapi ya cinta tidak melulu bahagia juga. Mungkin sekarang lagi di masa-masa tidak bahagia. Lalu bertemu dengan orang yang memberi 'ilusi' bahagia tersebut, disangkanya cinta. Padahal cuma nafsu belaka.

Ya begitulah. Permasalahan hati memang selalu rumit. Bahkan pemiliknya pun belum tentu bisa memahami. Yang jelas, dalam kondisi apapun perselingkuhan tidak dibenarkan. Lebih baik selesaikan dulu urusan dengan pasangan yang sekarang sebelum menjalin hubungan dengan yang baru lagi. Bukan cuma untuk alasan menjaga perasaan orang lain, tapi kamu juga harus lebih mengerti isi hatimu sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading