Fimela.com, Jakarta Pernikahan memang tidak menjadi tujuan semua orang, tapi bagi mereka yang percaya pada ikatan pernikahan, maka memastikan hubungan yang sedang dijalani akan mengarah ke sana itu perlu. Memastikan, ya. Bukan memaksa.
BACA JUGA
Advertisement
Memastikan bahwa hubungan yang dijalani mengarah ke pernikahan itu berarti memantaskan diri agar kedua belah pihak benar-benar layak dari berbagai sisi. Memastikan bahwa hubungan yang dijalani mengarah ke pernikahan itu berarti juga punya rencana.
Jika menyesuaikan rencana tersebut dengan agenda-agenda pribadi lain seraya bersiap dan menunggu itu dilakukan kedua belah pihak, maka pernikahan seharusnya tidak terlalu jauh dan sulit dicapai.
Sebaliknya, jika hanya salah satunya saja yang serius bersiap-siap tapi yang satunya menggampangkan, dekat pun akan terasa jauh. Makanya, putus seringkali jadi pilihan ketika hubungannya tak menunjukkan tanda-tanda mengarah ke pernikahan.
Bukan tidak sabar, bukan ingin terburu-buru. Tapi persiapan pernikahan itu merupakan sebuah proses yang panjang. Kalau sudah berupaya mengikuti alurnya namun tetap tak terlihat menuju ke arah sana, untuk apa buang waktu demi sesuatu yang tak pasti?
Advertisement
Menunggu sama dengan bertaruh
Waktu, perasaan, tenaga, dan harapan semuanya dicurahkan dalam panantian. Menjalani tanpa tahu pasti apa yang ada di depan sana cuma akan menyenangkan di awal-awal, namun cepat atau lambat semua akan menemukan titik jenuh.
Jenuh menunggu, jenuh berharap, jenuh bertaruh. Penantian akan menemukan ujungnya, dan perpisahan akan jauh lebih baik dibanding mengorbankan diri sendiri lebih jauh lagi.
Â
Â
Realita harus jadi dasar atas segalanya
Berharap dan yakin, boleh. Tapi itu semua harus diimbangi dengan realita yang ada. Memilih putus ketika hubungan tampak tak kunjung mengarah ke pernikahan, bisa jadi merupakan satu langkah paling realistis yang bisa diambil demi menyelamatkan waktu, perasaan, dan harapan yang tersisa dari pertaruhan tersebut.
Meski akan menyakitkan, namun ini takkan seberapa karena bertahan lebih lama dalam ketidakpastian akan jauh lebih sakit.Â
Advertisement
Keseriusan cinta perlu dibuktikan dengan tindakan
Well, ketika kamu percaya pada pernikahan, kamu pasti berkeyakinan bahwa pernikahan itu merupakan bukti cinta. Tidak mengarahnya hubungan yang dijalani pada pernikahan ya sama saja dengan tidak adanya keseriusan.
Jika demikian keadaannya, tak heran kalau putus dirasa lebih baik daripada bertahan pada seseorang yang diinginkan tapi tidak menginginkanmu sama besarnya.