Fimela.com, Jakarta Putusnya sebuah hubungan tak selalu terjadi karena ada masalah yang tak terselesaikan. Ada kalanya itu hanya ego, atau sebuah tindakan impulsif karena bosan dan adanya ketertarikan sementara dengan yang lain.
BACA JUGA
Advertisement
Tentu saja, tindakan itu akan merugikan, apalagi bagi pihak yang ditinggalkan. Sebab, tindakan tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa ada masalah dalam hubungan yang benar-benar terasa.
Inilah yang menjadi penyebab seseorang merasa diputusin pas lagi sayang-sayangnya. Tidak ada aba-aba, tahu-tahu hubungan diputuskan. Tapi ya, 55% kemungkinan pilihan tersebut diambil secara impulsif, tidak dipikirkan secara matang, dan ada kemungkinan si dia yang memutuskan itu merasa menyesal.
Mereka yang memilih putus dalam keadaan hubungan baik-baik saja itu juga mungkin tidak sepenuhnya bisa langsung meninggalkan. Pada kebanyakan kasus, dia yang mutusin malah masih pengin dekat. Tapi kalau ini terjadi padamu, jangan mau menanggung keplin-planan si dia!
Setelah kamu mencoba mempertahankan tapi dia ngotot mau putus, jangan biarkan dia tetap mendapatkan apa yang dia mau darimu; tetap dekat seolah semua baik-baik saja. Ingat, dia yang minta kalian jadi mantan. Kamu harus biarkan dia menerima konsekuensinya!
Advertisement
Cara Bikin Si Dia Menyesal karena Sudah Impulsif Mutusin Kamu Pas Lagi Sayang-sayangnya
Tidak perlu anggap percakapan di chat dengannya penting lagi
Mau dichat pagi kamu balas malam, sah-sah saja. Apalagi kalau isinya sekadar obrolan basa-basi, cerita-cerita sepele seperti ketika kalian masih jadi pasangan dulu. Kamu harus benar-benar bikin dia merasakan bedanya jadi pacar dengan jadi mantanmu!
Ditanya lagi dimana, ngapain, sama siapa? Ngapain dijawab
Kamu sudah tidak ada tanggung jawab untuk membuat dia merasa tenang dengan mengetahui kabar sehari-harimu seperti itu. Dia juga tak seharusnya bersikap seolah-olah dia masih peduli. Walau pada kenyataannya memang masih peduli, tapi tetap; kalian sudah jadi mantan. Kalau masih mau dapat timbal balik, kenapa putus? As simple as that.
Tetap 'hangat' saat mengobrol boleh saja, tapi tunjukkan penolakan-penolakan untuk menciptakan 'jarak' antara kalian
Diajak ngobrol masih hangat, tapi jarak tetap ada. Itulah cara 'menyiksa' paling mudah tapi ampuh. Dia akan merasa masih memilikimu tapi juga kehilanganmu di saat yang bersamaan. Asal, kamu konsisten untuk jaga jarak dan tidak membiarkan dia tetap mendapat apa yang dia mau seperti ketika masih pacaran dulu.
Dia Harus Tahu Batasan Kalau Sudah Jadi Mantan
Kalaupun dekat dengan cowok lain, tidak perlu sembunyi-sembunyi
Sudah lah, tidak perlu bersikap seolah-olah kamu masih perlu menjaga perasaannya. Secara teknis, kalian sudah bukan pacar lagi bagi satu sama lain. Kalau kamu belum jadian sama yang lain ya berarti kamu bebas dong dekat dengan siapa saja? Tidak perlu menyembunyikannya, kalau dia marah kamu tinggal beberkan fakta yang harus dia terima.
Dia cemburu? Bilang, "Aku sudah tidak berkewajiban menjaga perasaanmu lagi, kan kamu sudah minta pisah"
Kalau bisa, kemas pernyataan ini sepahit mungkin biar dia benar-benar mengerti bahwa ini semua adalah konsekuensi yang harus dia terima setelah memilih berpisah.
Â