Fimela.com, Jakarta Dari: Mawarni Rosalia
Hi kak, saya punya teman sebut saja dia bunga. Dia ini teman satu sekolah dari SMP, sekarang saya SMA kelas 2. Kita deket lah, dulu satu geng gitu. Tapi pas SMA tinggal berdua karena yang satu sekolah cuma saya sama si bunga ini.
Kayak sahabatan pada umumnya aja, saya sama bunga sering cerita2 dari a sampe z. Cuma saya ga suka banget kalo dia mulai deket sama cowok apalagi kalo pacaran gitu pasti dia jadi apa-apa sama si cowok itu mulu, temennya dicuekin.
Advertisement
Kalo temennya butuh dia ga ada gitu. Tapi giliran dia putus atau misal lagi ada masalah sama cowok itu, dia dateng lagi.
Saya jadi bingung sebenernya ini saya yang salah karena ngerasa dia dateng kalo ada maunya aja, atau dia yang salah karena bikin temennya ngerasa dimanfaatin aja?
BACA JUGA
***
Dear Mawar,
Mungkin kamu perlu membicarakan soal ini ke Bunga, kalau persahabatan kalian memang penting buatmu. Sebab, kamu mungkin salah paham atas sikapnya. Bisa saja Bunga tidak bermaksud membuat kamu merasa ditinggalkan tiap kita punya pacar baru. Mungkin juga, kamu sebenarnya hanya merasa kehilangan dan tidak siap 'berbagi' saja, secara kalian sering menghabiskan waktu bersama, kan?
Advertisement
Ada Pergeseran Prioritas
Seseorang yang punya pacar dengan seseorang yang tidak pacar tentu saja punya prioritas berbeda. Bisa jadi ada pergeseran di sana. Misal, tadinya sahabat ada di nomor 5 dalam prioritas, tapi karena ada pacar, sahabat jadi nomor 6 sementara pacar yang menggantikan posisi di nomor 5.
Baik atau buruk pergeseran tersebut tergantung dari sudut pandang mana kamu ingin melihatnya. Yang jelas, maksudnya tak selalu buruk. Lebih memprioritaskan pasangan bukan berarti arti sahabat itu jadi hilang, kok. Kasarannya, kamu cuma harus 'berbagi' saja.
Tidak Ada Salahnya Belajar Sesuaikan Diri
Coba kamu bicarakan ini pada dia, bilang kalau kamu merasa kehilangan dia tiap dia punya gebetan atau pacar baru. Kamu merasa dia meninggalkanmu, dan kamu merasa dia tidak ada saat kamu butuh. Sampaikan dengan perasaan yang tulus sebagai seorang sahabat, sebisa mungkin hilangkan semua tujuan kecuali ingin dia tahu apa yang kamu rasa. Yang penting dia tahu.
Lihat bagaimana responnya terhadap pengakuanmu dan solusi apa yang dia punya. Mungkin selama ini dia tidak menyadarinya, dan setelah kamu bilang dia akan berusaha untuk tetap ada bagi sahabatnya. Nah, di sisi lain, kamu juga harus mengerti dan menyesuaikan diri dengan pergeseran prioritas tadi. Tanamkan dalam pikiranmu kalau itu sama sekali bukan tanda persahabatan kalian harus diakhiri. Persahabatan kalian masih tetep bisa terjaga kok jika sama-sama mau mengerti, tidak peduli mau punya gebetan, punya pacar, bahkan ketika punya suami dan anak nanti. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!