Fimela.com, Jakarta Camilla Rosemary Shand, The Duchess of Cornwall, terpaksa mengemban cap 'orang ketiga' sepanjang perjalanan cintanya dengan Pangeran Charles. Tapi, harus diakui bahwa hubungan asmaranya dengan putra sulung Ratu Elizabeth II ini lebih dari sekadar skandal belaka.
BACA JUGA
Advertisement
Lika-liku perjalanan yang menghiasi puluhan tahun kebersamaan mereka tidak pernah mudah. Namun mereka bertahan menghadapi dan melewatinya satu persatu dengan berani. Kebahagiaan pun menggenapkan cinta mereka terhadap satu sama lain hingga kini.
***
Jatuh cinta pada pandangan pertama benar-benar terjadi pada Camilla dan Pangeran Charles. Ketika itu tahun 1970, Pangeran Charles masih berusia 22 tahun sementara Camilla 21 tahun. Keduanya masih melajang. Tak heran kalau tak lama setelah pertemuan tersebut, mereka mulai menjalin hubungan. Semua berlangsung indah sampai akhirnya, Pangeran Charles muda bergabung ke pasukan Angkatan Laut kerajaan.
Dua tahun terpisah mungkin jadi kendala besar bagi pasangan ini. Tahun 1973, Camilla menikah dengan seorang perwira tentara Inggris. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka benar-benar terpisah. Pangeran Charles dan Camilla masih berhubungan baik ketika itu.
Di tahun 1978-1979, Pangeran Charles dan Camilla menjalin hubungan; sekali lagi. Suami Camilla, Parker Bowles pun mengetahui hal tersebut dan membiarkannya terjadi begitu saja.
Advertisement
Dari Camilla, ke Putri Diana
Beberapa tahun cinta segitiga antara Parker Bowles, Camilla, dan Pangeran Charles terjalin, di tahun 1980 Pangeran Charles justru mulai menunjukkan kedekatannya dengan Diana Spencer. Hubungan Charles dan Diana teramat menyedot perhatian publik, khususnya media. Hal tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi citra keluarga kerajaan Inggris. Sehingga Charles tersudut dan terpaksa melakukan pertunangan lebih cepat dengan Diana.
Tanggal 24 Februari 1981, mereka mengumumkan pertunangan tersebut secara resmi. Pernikahan pun diselenggarakan pada 29 Juli di tahun yang sama. Pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana kemudian disebut-sebut sebagai The Wedding of The Century. Segala hal tentang pernikahan tersebut begitu dielu-elukan. Diana menjelma jadi Putri kerajaan yang begitu dicintai rakyatnya. Ia juga dikenal sebagai 'jembatan' yang membuat Kerajaan Inggris dan rakyatnya tidak lagi terpisah jurang terlalu jauh. Sayang, hal tersebut malah berarti 'ancaman' bagi kerajaan.
Pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana tak berlangsung seindah yang diharapkan banyak orang. Kabarnya, Diana bahkan 'dimusuhi' oleh sang Ratu karena sikapnya yang terlalu ramah pada publik. Selama pernikahan keduanya gonjang-ganjing, selama itu pula Camilla hadir sebagai orang ketiga di antara Pangeran Charles dan Putri Diana.
Dua tahun setelah perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana, yakni tahun 1994, Prince of Wales mengakui perselingkuhannya dengan Camilla. Tahun berikutnya, Camilla dan suaminya bercerai. Lady Di meninggal karena sebuah insiden kecelakaan mobil tahun 1997 di Paris. Sepeninggal Ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry, Charles dan Camilla tak lagi memiliki penghalang bagi hubungan mereka.
Runtuhnya Penghalang Cinta Camilla dan Pangeran Charles
Bukti-bukti perselingkuhan Pangeran Charles dan Camilla terkuak satu persatu. Tahun 1999 Charles dan Camilla mulai tampil di depan publik lagi sebagai pasangan. Setelah hari itu, Charles dan Camilla tak lagi harus sembunyi-sembunyi tentang cinta mereka untuk satu sama lain. Tahun 2005 keduanya menikah. Kendati demikian, sekali lagi rintangan menghadang mereka; yakni bekunya restu Ratu untuk hubungan tersebut.
Tapi itu dulu, kini Ratu Elizabeth II tak lagi membatasi dirinya dari Camilla. Camilla telah sepenuhnya diterima sebagai istri dari Pangeran Charles sekaligus menantu dari sang Ratu.
Camilla dan Charles terus bersisian dari satu momen ke momen lain. Meski Diana Spencer tetap dikenang sebagai People's Princess, citra Camilla sebagai orang ketiga perlahan luruh dengan kuatnya cinta antara dia dan Pangeran Charles. Pasangan yang tak lagi berusia muda tersebut tak ragu untuk menunjukkan kemesraan di setiap kesempatan yang mereka punya. Tawa lepas dan binar mata penuh cinta pun sering terlihat di antara mereka.
Mungkin, Camilla dan Pangeran Charles seharusnya tak pernah jadi orang ketiga, kalau saja mereka tak salah langkah memilih singgah di kehidupan orang lain ketika hubungan mereka tengah terjalin. Mungkin, suami dan istri mereka lah yang sebenarnya jadi orang ketiga bagi mereka. Mungkin, Camilla dan Pangeran Charles memang ditakdirkan untuk menjadi cinta sejati satu sama lain.