Fimela.com, Jakarta Mengonsumsi bahan-bahan makanan yang ada di dapur nggak selamanya menyehatkan. Meskipun, kebanyakan bahan makanan yang ada di sana merupakan bumbu-bumbu dapur dan sayuran serta bahan makanan lainnya. Termasuk garam.
BACA JUGA
Advertisement
Seperti gula yang penggunannya harus dikontrol, garam ternyata juga bisa berbahaya. Tapi, kalau kamu mennggunakannya terlalu banyak.
Liputan6 menulis, penggunaan garam yang terlalu banyak bisa mengganggu kesehatan jantung. Bukan itu saja, terlalu banyak mengonsumsi garam juga bisa mengganggu sistem pencernaan, lho!
Karena itu, kamu harus mulai mengontrol penggunaan garam dalam setiap makanan yang kamu santap. Jangan terlalu asin, meski ikan asin dan santapan lainnya lebih sedap kalau garam sangat terasa di lidah.
Nah, buat kamu yang suka makanan asin, begini caranya tahu kalau tubuhmu itu sudah terlalu banyak mengonsumsi garam.
Advertisement
Perubahan pada Kemampuan Kognitif
Dilansir dari Liputan6, salah satu tandanya adalah kemampuan kognitif menurun. Ya, ternyata jumlah garam yang kamu konsumsi memengaruhi fungsi otak juga, selain jantung dan pencernaan.
Liputan6 menulis, sebuah studi di Kanada yang dilakukan pada 2011 lalu, menunjukkan kalau orang-orang yang kurang beraktivitas fisik akan emngalami penurunan kognisi dibandingkan dengan mereka yang melakukan diet garam.
Sering Haus
Kamu merasa terus-terusan haus meskipun sudah minum air mineral cukup banyak? Coba deh kamu ingat-ingat lagi, makanan apa yang baru saja kamu santap.
Biasanya kamu jadi cepat dan mudah haus usai makan keripik, spageti, pizza, dan makanan yang mengandung banyak garam lainnya. Soalnya, garam yang mengandung natrium memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, lho!
Advertisement
Selalu Ingin Tambah Garam
Setiap kali kamu makan, kamu ingin menambahkan garam sedikit lagi ke dalam makanan yang hendak kamu santap. Kalau memang makanannya kurang garam, hal ini mungkin wajar-wajar saja selama kamu nggak menambahkan terlalu banyak garam.
Tapi, hal ini bakal jadi masalah kalau kamu cenderung menambahkan garam meja setiap kali hendak makan. Padahal, bagi orang lain makanan tersebut nggak kurang garam. Duh, kurang-kurangin, girls.