Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang, merelakan hubungan yang sudah tak bisa dipertahankan itu ujian besar. Banyak yang memilih susah-susah mempertahankan dibandingkan berupaya merelakan.
BACA JUGA
Advertisement
Memang, keadaan hubungan yang satu dengan lainnya pasti berbeda. Tapi memperjuangkan hubungan itu prinsipnya sama.
Bagaimana kamu saat bersamanya, bisa jadi diri sendiri kah? Mendapatkan cukup ruang untuk berkembang kah? Bahagia kah? Itu semua tetap harus dinomorsatukan.
Berjuang boleh, bodoh jangan. Mencintai tetap harus realistis, apalagi kalau kamu berencana membangun hubungan jangka panjang seperti pernikahan. Ya, walaupun susah.
Mungkin kamu harus tahu dulu apa yang membuat merelakan itu susah, lalu kamu telisik lagi faktanya lebih dalam. Jangan sampai kamu mencintai dia lebih dari mencintai dirimu sendiri. Apa saja yang sering jadi penyebab sulit merelakan walau hubungan tak layak dipertahankan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Advertisement
1. Harus menerima kenyataan bahwa perjuangan yang selama ini dilakukan tidak berbuah manis
Kamu dan dia, kalah oleh masalah. Ya, kalian kalah. Perasaan tersebut sukar sekali ditepis. Rasanya kamu sudah berusaha memberikan yang terbaik, tapi kenapa perpisahan ini yang diterima sebagai hasilnya?
Ada bagian di mana kamu menyalahkan diri sendiri dan menyesalinya. Pikiran yang campur aduk dengan segala kemungkinan membuat hatimu semakin tidak karuan, juga semakin tidak mampu merelakan.
Tidak! Jangan biarkan itu terjadi padamu berlarut-larut. Memang tidak semua yang kamu perjuangkan akan berhasil seperti apa yang diinginkan. Kadang, perjuangan itu memberimu pelajaran.
2. Dia sudah jadi bagian dari hari-harimu, perpisahan dengannya bagai menciptakan satu ruang kosong nan hampa
Bagaimanapun caranya, menyenangkan ataupun bikin kesal, bahagia ataupun penuh tangis, dia ada di hari-harimu selama ini. Kamu terbiasa dengan hadirnya seakan dia sudah menyatu denganmu, menjadi bagian dari dirimu.
Kehilangan dia membuat bagian yang sebelumnya dia isi itu, berubah jadi celah kosong. Kehampaan akan kamu rasa kuat dari sana.
Kamu hanya perlu membiasakan diri dengan kekosongan itu. Memang seharusnya kamu jadi pribadi yang utuh dulu sebelum menjalin hubungan dengan orang lain, bukan mengharap orang lain bisa membuatmu utuh.
Advertisement
3. Kedekatan dengan keluarga pun kerap memberatkan kaki untuk melangkah pergi
Ini sering jadi alasan mengapa seseorang enggan merelakan hubungannya, meski pada kenyataannya bertahan pun sulit dilakukan. Kedekatan dengan keluarga, sudah merasa diterima dengan keluarga dan lain-lain yang berkaitan dengan keluarga. Hmm.
Well, bisa akrab apalagi merasa disayang dan diterima oleh keluarga pasangan itu memang penting. Tapi, yang akan jalani hubungan adalah kamu dengan dia, bukan kamu dengan keluarganya, atau dia dengan keluargamu.
Kenyamanan dan kebahagiaan kamu tetap paling penting. Kalau itu tidak bisa kamu dapatkan, keluarga bisa apa?